Katakepo.blogspot.com - Akhir Agustus lalu, Wakil Presiden
Boediono mengatakan bahwa perekonomian Amerika Serikat saat ini tengah
membaik. Hal tersebut tampak dalam peningkatan keuntungan perusahaan,
harga saham, dan penguatan mata uang dollar AS terhadap berbagai mata
uang negara lain, termasuk rupiah. Namun demikian, di saat sama, data menyebutkan bahwa dalam dua tahun
terakhir jumlah tunawisma di AS justru bertambah sebanyak 20 persen.
Silicon Valley menjadi saksi bisu adanya peningkatan jumlah tunawisma di
Amerika Serikat.
Hal ini terdengar istimewa lantaran Silicon
Valley merupakan daerah pusat berkembangnya perusahaan-perusahaan
raksasa teknologi. Tidak hanya perusahaannya, tempat tinggal mewah para
CEO dan pesohor terkait perusahaan tersebut juga ada di daerah ini.
Untuk menguak fakta tersebut, beberapa wartawan Business Insider menghabiskan waktu seminggu untuk tinggal dan mengenal penduduk The Jungle, sebuah wilayah kumuh di daerah Silicon Valley, San Jose, California, AS. Business Insider menyebutkan, The Jungle merupakan salah satu area perkemahan tunawisma terbesar di Amerika Serikat.
Di kawasan itu, setidaknya, ada sekitar 7.600 tunawisma tidur beratapkan
langit di wilayah Santa Clara County, California. Khususnya di Palo
Alto, tepatnya di jantung kekayaan Silicon Valley, media tersebut
mencatat ada 157 tunawisma berada di sana.
Khususnya bagi
mereka yang tinggal di The Jungle, mereka datang dari berbagai latar
belakang. Menurut profil yang dipublikasikan oleh www.dailymail.co.uk,
ada seorang tukang kayu, tukang bangunan, dan ada pula seorang
pengusaha yang jatuh bankrut hidup di sana. Mereka kini tinggal di
kemah-kemah dan konstruksi menyerupai bedeng beralaskan tanah.
Hunian tersebut penuh berbagai barang-barang pribadi milik penghuninya.
Meskipun tampak tidak permanen, masing-masing penghuni The Jungle
memiliki teritorinya sendiri. Teritori mereka dibatasi dengan pagar
sederhana.
Berdasarkan foto-foto yang beredar melalui situs Business Insider serta video dari www.billmoyers.com,
tampak bahwa kondisi yang harus dihadapi sebagian warga AS di wilayah
kumuh Silicon Valley ini begitu mengenaskan. Hunian-hunian kumuh di
lokasi ini kebanyakan dibangun dari lembaran-lembaran kayu dan terpal.
Uniknya, hunian berbahan kayu merupakan karya tukang kayu bernama Troy.
Dia membuat rumah kayu di atas pohon, sementara tukang bangunan
membuatkan tangga untuk mengakses beberapa bagian hutan yang curam.
Namun, sekali lagi, menurut Business Insider, wilayah tersebut kini sudah dibersihkan kembali oleh pemerintah setempat.
No comments:
Post a Comment