Katakepo.blogspot.com - Presiden ketiga Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie menceritakan
pengalamannya dalam industri penerbangan. Ketika masih kuliah di Jerman
dan tengah menyelesaikan tugas akhir sebagai syarat mendapat gelar
doktor, Habibie diharuskan membuat pesawat yang kecepatannya 20 kali
kecepatan suara.
"Waktu saya mau selesaikan S-3, saya merancang pesawat terbang yang
terbangnya 20 kali kecepatan suara. Seperti apa pesawatnya saya tidak
bisa membayangkan tapi harus dikembangkan, kalau tidak, ya tidak dapat
S-3," kata Habibie di Jakarta, Kamis (26/9).
Sewaktu mengembangkan pesawat tersebut, Habibie bekerja di perusahaan
kecil di Hamburg, Jerman. Singkat cerita, usai berhasil mengembangkan
pesawat tersebut, Habibie langsung disuruh pulang ke Tanah Air. Dia
diminta mengembangkan industri strategis di dalam negeri.
"Tidak banyak yang mengetahui saya disuruh pulang karena saya cuma
gelombang ke-4 putra putri bangsa di kirim ke luar negeri," katanya.
Sesampainya di Indonesia, Habibie mulai mengembangkan industri
penerbangan nasional dengan membuat pesawat N 250 yang dikerjakan hanya
20 orang. Namun harapan untuk memajukan industri strategis ini kandas
ketika Habibie diangkat menjadi Wakil Presiden.
"Saya ditugaskan membuat industri strategis. Tapi waktu saya diangkat
menjadi wakil presiden saya meletakkan itu semua. Saya akhirnya punya
48.000 karyawan dan USD 10 miliar aset industri saya itu membuat pesawat
N-250," ceritanya.
No comments:
Post a Comment