Katakepo.blogspot.com - Kementerian Perdagangan sedang mencermati produk-produk dengan
kandungan impor tinggi. Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi
mengatakan, selain kedelai pemerintah juga sedang mencermati pakan
ternak yang banyak digunakan pengusaha kecil menengah.
"Yang juga sedang kita cermati adalah pakan. Pakan ada jagung
didalamnya, ada kedelai, itu juga harus kita cermati. Kaitannya juga
lagi-lagi dengan usaha rakyat. Peternak unggas kita kan cukup banyak
yang UKM dan komponen pakan itu besar dalam struktur biaya unggas,"
jelas Bayu di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Minggu (1/9).
Untuk mengurangi biaya produksi di sektor peternakan yang melonjak
akibat harga kedelai, Bayu mengatakan, pemerintah telah mengajak para
peternak untuk menggunakan bahan makanan lokal guna memenuhi kebutuhan
protein ternaknya.
"Kita berharap mereka juga seperti yang sudah berkali-kali kita
himbaukan kita ajak mereka menggunakan bahan lokal pengganti sumber
protein pada pakan, misalnya dengan menggunakan bungkil. Ada bungkil
coklat, ada bungkil lain yang bisa diolah untuk menjadi bahan-bahan dari
pakan," tutur Bayu.
Sementara beberapa komoditas lain, seperti terigu dan kopi, menurut
Bayu, telah melakukan penyesuaian dengan sendirinya. "Paling tidak
seperti terigu, kemudian bagian dari buah dan kopi yang memang masih
impor itu mereka sudah melakukan penyesuaian internal mereka sendiri,"
paparnya.
Bayu berharap, persoalan impor yang terkait dengan depresiasi nilai
tukar mata uang Indonesia bisa menjadi bagian dari pembahasan dalam G20
yang akan berlangsung di Saint Petersburg, Rusia.
"Mudah-mudahan bisa ada effort bersama secara internasional untuk mencoba mengendalikan gejolak dolar ini," tutupnya.
No comments:
Post a Comment