Katakepo.blogspot.com - Menteri Agama Suryadharma Ali
mengatakan potensi penyimpangan haji di tengah masyarakat sangat
terbuka pada saat ini. Setelah dikaji, Kemenag menemukan banyak potensi
penyimpangan dalam proses haji.
"Penyimpangan yang pertama,
adalah yang terjadi pada jamaah haji non kuota," ujar Suryadharma di
Kantor Presiden, Jakarta, Senin (16/9).
Menurut Suryadharma, ada
sejumlah orang yang memanfaatkan masyarakat yang ingin pergi melakukan
ibadah haji. Para calon haji mengetahui bahwa ibadah haji tergolong
sulit dan membutuhkan biaya banyak.
"Karena sangat sulit untuk naik haji, sehingga masyarakat menunggu
bertahun-tahun. Nah, inilah yang dimanfaatkan oleh oknum yang tidak
bertanggung jawab," katanya.
Untuk potensi penyimpangan yang
kedua, lanjut Suryadharma, adanya pengumpulan uang jasa dan
kelompok-kelompok yang membadalkan haji di tanah suci.
Pengumpulan itu berupa pengumpulan uang DAM dan banyak sejumlah orang mengambil keuntungan dari pengumpulan uang DAM tersebut.
"Yang
terjadi di tanah suci selanjutnya berupa pengumpulan uang DAM, mereka
ini oknum mengambil keuntungan dari pengumpulan uang DAM tersebut.
Selain itu ada sekelompok orang yang menawarkan diri membadalkan haji,"
jelasnya.
Menurut Suryadharma, pemerintah memang ada program
membadalkan haji. Namun, program itu untuk jemaah yang sakit dan tidak
dipungut biaya.
"Seandainya jamaah haji sakit pada waktu wukuf,
petugas akan membawa jamaah haji untuk diwukufkan. Jamaah yang
dibadalkan tidak dipungut biaya. Saya berharap masyarakat agar tidak
terkecoh," tegasnya.
No comments:
Post a Comment