Katakepo.blogspot.com - Sutini, warga Batang, Jawa Tengah, yang berprofesi sebagai petani
tiba-tiba saja menangis saat mencurahkan isi hatinya ke Gubernur Jawa
Tengah, Ganjar Pranowo. Sutini menceritakan kondisi dia dan warga pasca
proyek pembangunan PLTU Batang, Jateng, senilai Rp 40 triliun.
Sutini
menjelaskan, kehidupan dirinya dan warga di lima desa yakni Desa
Ujungnegoro, Karanggeneng, Ponowareng, Wonokerso, dan Roban, tak tenang
pasca proyek milik PT Bhimasena Power Indonesia (PT BPI) itu mulai
dikerjakan. Di sekitar proyek sering terjadi bentrok warga dan petugas
keamanan Polri dan TNI.
"Kami hanya ingin lahan kami tetap sehat,
laut kami tetap sehat. Itu yang membuat kami sejahtera, bukan hanya
materi," ucap Sutini yang mengenakan jilbab putih dan kaos kuning,
sambil menangis terisak. Keluhan itu disampaikan Sutini saat audiensi
bersama Ganjar soal proyek PLTU Batang, di Kantor Gubernur Jateng, Rabu
(4/9).
Selain masalah keamanan, Sutini juga meminta Ganjar untuk
memikirkan nasib ratusan petani dan nelayan di Batang. Sebab mata
pencarian mereka terancam karena pembangunan PLTU Batang.
Sebagai
warga lama, Sutini menginginkan kedamaian seperti dulu di desa mereka.
Jauh dari konflik dan kekerasan apalagi sampai melibatkan TNI dan Polri.
"Kami
hanya punya semangat untuk mempertahankan lahan kami. Bayangkan oknum
TNI-Polri tega memukul, menendang bahkan menginjak-injak warga kami, "
tambahnya, sambil sesekali menyeka airnya yang jatuh di pipi.
Bersama Sutini, ada 15 perwakilan warga Batang yang juga menyampaikan aspirasinya soal megaproyek PLTU itu.
Selama
mereka menyampaikan keluh kesahnya, Ganjar terlihat menyimak dan
sesekali mencatat apa yang mereka keluhkan. Namun, Ganjar yang
mengenakan safari hitam belum memberikan tanggapannya.
No comments:
Post a Comment