Katakepo.blogspot.com - Semua orang pasti pernah merasa marah, terlepas dari apa saja
penyebabnya. Tak jarang pula orang yang sulit mengendalikan amarah
mereka. Banyak orang yang merasa kemarahan adalah hal yang buruk dan
seringkali mencoba menekan amarah mereka.
Sebenarnya bersabar dan menahan marah bukan hal yang buruk, namun
jika amarah tak dikeluarkan dan disalurkan dengan cara yang benar,
kemarahan juga bisa mengganggu kesehatan. Tak semua amarah harus
ditahan. Terkadang kemarahan juga bisa memberikan pembelajaran bagi
seseorang. Berikut adalah beberapa pelajaran mengenai kemarahan, seperti
dilansir oleh Huffington Post (18/10).
1. Tak semua kemarahan itu buruk
Manusia terlahir
dengan banyak emosi seperti senang, sedih, takut, dan marah.
Masing-masing emosi bisa berguna bagi manusia. Seperti rasa takut yang
membantu manusia mendeteksi bahaya dan melindungi diri mereka. Amarah
juga begitu. Kemarahan memberitahu kita bahwa ada hal yang salah.
Kemarahan terkadang juga bisa memicu perubahan yang baik dalam diri
seseorang. Misalkan ketika mereka merasa marah setelah dihina
kekurangannya, mereka bisa menggunakan amarah untuk mentenagai usaha
mereka menjadi lebih baik sehingga bisa menunjukkan bahwa mereka tak
pantas dihina. Ketika kalian marah, ingat hal ini, bahwa kemarahan bisa
dimanfaatkan hingga menjadi hal positif.
2. Kemarahan bisa menjadi penyatu hubungan
Terkadang
kemarahan dibutuhkan untuk memperbaiki hubungan. Bayangkan bagaimana
jadinya jika kalian dan pasangan terus menyembunyikan rasa sakit hati
tanpa menunjukkan kemarahan? Kalian akan terus-terusan memakai topeng
bahagia, padahal sedang menaruh kemarahan pada pasangan. Di saat yang
sama, komunikasi dan hubungan dengan pasangan semakin menjauh. Pada
kasus semacam ini, kemarahan justru perlu ditunjukkan untuk memperjelas
masalah yang ada dan menyelesaikannya.
3. Memendam amarah = membohongi diri sendiri
Orang
yang terbiasa menyembunyikan amarah mereka lama kelamaan memang semakin
ahli dalam menyimpan amarah di balik senyuman. Namun sayangnya, meski
mereka berhasil menutupinya dengan baik, akan ada orang-orang tertentu
yang dekat dengan mereka dan mengetahui bahwa ada yang salah, meski
mereka terlihat tersenyum. Jadi, siapa yang sebenarnya ingin kalian
bohongi dengan wajah ramah tersebut? Kalian sebenarnya hanya membohongi
diri sendiri, karena orang-orang terdekat kalian pasti tahu ada yang tak
beres di balik senyuman itu.
4. Memicu emosi negatif lainnya
Menekan amarah
hanya akan memberi ruang untuk emosi negatif lainnya. Terkadang orang
berpikir bahwa kesedihan lebih baik daripada amarah, sehingga ketika
mereka menekan amarah, mereka cenderung memunculkan emosi negatif lain
seperti kesedihan. Menekan amarah dan menggantinya dengan kesedihan sama
menyakitkannya bagi diri sendiri. Untuk itu, lebih baik mengungkapkan
amarah dengan wajar daripada harus memendamnya dan menggantinya dengan
emosi negatif yang lainnya.
5. Melepas amarah memberi ruang untuk cinta
Menahan
amarah sama dengan terus-menerus menggenggamnya dengan erat. Perasaan
marah yang ditahan tak akan hilang karena kalian tidak melepasnya.
Melepas amarah akan menimbulkan kelegaan, dan sebagai gantinya kalian
akan mendapatkan kedamaian, atau bisa jadi juga penyelesaian masalah.
Setelah mengeluarkan amarah dan unek-unek yang mengganjal, seringkali
orang lebih mudah berkompromi dan memberi ruang untuk emosi lain yang
lebih positif.
Itulah beberapa pelajaran yang bisa didapatkan melalui kemarahan.
Bukan berarti kalian boleh marah dengan meledak-ledak atau dengan
merusak benda-benda di sekitar kalian. Namun lepaslah amarah dengan cara
yang sehat, bukan cara yang bisa merusak hubungan dengan orang lain
atau merusak kesehatan kalian sendiri.
No comments:
Post a Comment