Katakepo.blogspot.com - Mata lelaki asal Timur Tengah ini seolah tidak mau berkedip memandang ke
arah dua bule perempuan sedang membetulkan beha dan celana dalam
melorot mereka. Satu bertubuh langsing, seorang lagi berbadan montok.
"Bagus yah pemandangannya," katanya saat ditemui merdeka.com kemarin di
Pantai Dreamland, kompleks perumahan Pecatu Graha, Badung, Bali.
Siang
itu sangat terik. Matahari serasa membakar kulit dan ubun-ubun. Namun
Muhammad, bukan nama sebenarnya, betah di sana. Sambil duduk
berselonjor, matanya jelalatan memandang wisatawan asing mengumbar
aurat.
Tentu saja ini pemandangan langka di negara asalnya. Kaum
hawa mesti menutup seluruh badannya walau berleha-leha di pantai. Bahkan
di Dubai sekalipun, berciuman di pantai saja terancam denda dan
penjara, seperti dialami dua pelancong asal Inggris. Padahal, kota di
Uni Emirat Arab ini tersohor sebagai pusat bisnis antar bangsa.
Tapi
di Dreamland, Muhammad bersama dua rekannya tidak sekadar menikmati
payudara dan paha terpajang gratis, di pojokan juga terdapat sepasang
turis sedang asyik bercumbu.
Perilaku Muhammad belum seberapa. Dua pria dari negara Arab asyik tengkurap menikmati pijatan perempuan Bali.
Seorang
pemandu membenarkan saban musim haji wisatawan Timur Tengah membanjiri
Bali. Sebab, biasanya mereka libur tiga bulan. "Saya baru pertama kali
ke sini," ujar Muhammad, pelancong asal Kota Makkah, Arab Saudi. Dia
datang bersama sembilan rekannya dari Saudi.
Ternyata, kesucian
Makkah tidak menggoda mereka buat berhaji. Pelancong-pelancong asal
tanah suci ini lebih berhasrat menikmati aurat di Pulau Bali.
No comments:
Post a Comment