Katakepo.blogspot.com - Meski dibangun dengan teknologi tinggi, jembatan selat sunda (JSS)
dinilai masih menyimpan bahaya. Soalnya, jembatan yang menghubungkan
Jawa dan Sumatera itu dibangun diwilayah yang ditakdirkan rawan gempa.
"Kondisi tanah mencapai ring 4 atau merah yang berarti sewaktu-waktu
bisa terjadi gempa atau rawan gempa," kata Direktur Utama PT Dharma
Lautan Utama (DLU) Bambang Harjo di Pelabuhan Merak, Banten, Jumat
(18/10).
Selain itu, dia memerkirakan JSS nantinya juga memiliki daya tahan
yang terbatas. Ini berkaca pada kekuatan Jembatan Suramadu yang makin
lama kian menurun.
"Suramadu saja sudah lampu kuning, truk tidak boleh melebihi sekian
ton. Setahu saya truk tidak boleh lebih 10 ton, padahal bus itu biasanya
bisa 20-30 ton," katanya.
Atas dasar itulah, Bambang yang merupakan penyedia jasa penyeberangan
mengaku tidak takut bangkrut jika JSS berhasil dibangun. Menurutnya,
ferry masih menjadi alat transportasi penyeberangan yang efektif dan
murah.
"Ferry ini banyak. Ferry kalau rusak masih banyak yang lain. Lebih handal transportasi ferry dari jembatan," katanya.
Optimisme itu membuat Bambang berani mendatangkan kapal bekas Jepang
senilai Rp 150 miliar. Kapal itu akan digunakan untuk melayani rute
Merak-Bakauheni. "Kita tidak takut bersaing. Saya pikir tidak masalah
ada JSS."
No comments:
Post a Comment