Katakepo.blogspot.com - Langit di pinggiran rel Jatinegara mulai temaram. Terlihat sosok wanita berpenampilan seksi yang menarik mata.
Santi
(38), wanita yang sehari-hari menjadi pekerja seks komersil (PSK) di
dekat Stasiun Kereta Api Jatinegara hingga seberang Rumah Tahanan
(Rutan) Cipinang, Jakarta Timur. Santi sudah belasan tahun menjadi
penjaja cinta di sana.
Tentu itu bukanlah pilihan hidupnya. Tapi
demi menghidupkan dua buah hatinya, Santi yang sudah menjanda harus
membanting tulang. Tak ada lagi terbesit malu di dirinya. Baginya, ini
semua semata-mata karena urusan perut.
Kepada merdeka.com, Santi
berbagi kisah soal karir kelamnya ini. Saking sudah profesionalnya untuk
urusan bercinta, Santi bisa melayani hingga empat orang pelanggan dalam
semalam.
Dia tak punya kriteria pelanggan yang harus dilayani.
Siapa yang punya uang, maka adegan selanjutnya bisa langsung
diselesaikan di balik tenda kecil tempat biasanya dia dan tamu-tamunya
melepas syahwat.
"Biasanya sopir bajaj, kuli-kuli panggul, kadang
juga ada anak baru gede yang pengen tahu rasanya 'gituan'. Kalau yang
baru-baru kenal biasanya lebih ngajak di tenda aja," ungkap Santi
blak-blakan, Jumat (4/10) lalu.
Tenda itu berdiri tepat di
pinggiran rel. Untuk bercinta pun, biasanya hanya memakai tikar dan
koran. Tanpa bantal dan kasur yang empuk.
Tak jarang saat dirinya
dan pasangan akan melancarkan 'serangan' kereta pun melintas. Tapi dia
tak merasa takut, justru menganggap getaran dari kereta sebagai keunikan
tersendiri.
"Santai aja udah biasanya," tambahnya.
Sebagai
PSK yang sudah lama menyelami dunia kelam ini, Santi ternyata sudah
punya pelanggan tetap. Lucunya, kata Santi, si pelanggan sampai rela
mengantre jika dia sedang melayani tamu yang lain.
"Pernah ada
tamu yang ingin sekali berkencan dengan saya dan rela menunggu lama saat
saya lagi kencan dengan tamu lain," cerita Santi.
"Dia katanya hanya pengennya sama saya aja, kalau sama yang lain gak napsu katanya, " pungkas Santi sambil tersenyum genit.
No comments:
Post a Comment