Katakepo.blogspot.com - Putusnya sebuah hubungan tak sesederhana mengucap selamat tinggal. Ada
banyak perubahan yang mungkin akan kita alami, salah satunya adalah
menjadi tak nafsu makan.
Para ahli menyebut kondisi tersebut
sebagai "diet putus". Dan hal tersebut ternyata banyak dialami oleh
orang-orang yang baru putus. Boro-boro mau makan, rasa lapar saja tak
pernah datang.
Menurut Marina Pearson dan Debra Smouse, konsultan
pernikahan, tubuh dan pikiran sangat terhubung, sehingga tak
mengherankan jika saat kita sedih atau marah, tubuh akan terpengaruh.
Saat
hati kita sakit, tubuh kita pun merasakan hal yang sama. Ia menjelaskan
apa yang terjadi dalam level kimiawi ketika kita sedang didera
kesedihan dan stres. "Hal pertama yang dilakukan tubuh adalah memicu
dilepaskannya adrenalin yang akan mengalir ke seluruh tubuh dan
meningkatkan kadar kortisol," kata Pearson.
Kortisol yang terlalu
banyak dalam tubuh dan terjadi dalam waktu lama akan meningkatkan kadar
gula darah, mengurangi kalsium dari tulang, meningkatkan tekanan darah,
berkurangnya massa otot, menumpuknya lemak, bahkan berkurangnya
kemampuan berpikir.
"Dalam jangka pendek, hal itu memengaruhi
sistem imun, dan karena sistem imun adanya di usus tak heran jika nafsu
makan pun ikut terpengaruh," paparnya.
Saat sedang patah hati,
kebanyakan orang akan mencari "comfort food" seperti cokelat, es krim,
atau cupcakes. Sementara ada juga orang yang justru tak berselera
menyentuh makanan.
"Karena ada kaitan antara perut kita dan hati
kita, maka setiap makanan yang kita makan akan membuat kita merasakan
sakit. Kita pun tak mampu menelan," kata Smouse.
Lebih lanjut ia
menjelaskan, saat kita memaksa diri untuk makan sesuatu kita akan
kembali merasakan kepedihan. "Karena kita belum siap untuk bangkit dari
kesedihan dan kekecewaaan, kita pun tak ingin merasakan sakit sehingga
kita memilih untuk tidak makan," urainya.
Walau kita mungkin
senang karena berat badan turun, tapi sebenarnya hal tersebut tidak
sehat. "Salah satu klien saya menjadi kurus tinggal tulang setelah
bercerai. Oleh dokter ia disarankan untuk menambah berat badannya, tapi
ia ngotot dengan kurus suaminya akan kembali lagi, karena wanita yang
merebut suaminya berbadan langsing," katanya.
Bangkit dari
kesedihan memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Tetapi salah
satu cara terbaik untuk bangkit adalah merawat diri sendiri, baik
emosional dan fisik.
"Turun berat badan bisa menjadi bagian dari
penyeimbangan, tapi membiarkan diri kelaparan bukanlah cara mencintai
diri bahkan jika itu bisa membuat Anda lebih langsing," kata Smouse.
No comments:
Post a Comment