Katakepo.blogspot.com - Amerika Serikat menjadi negara impian dan sekaligus menjadi momok bagi
semua orang di dunia. Semua yang kita pakai mulai dari infrastruktur,
internet, listrik, sampai sabun mandi ada unsur Amerikanya.
Demikian juga dengan Google,
perusahaan ini menjadi sedemikian besarnya sampai mempengaruhi
kehidupan miliaran orang, yang sederhana saja: apakah pendidikan hari
ini akan lebih baik tanpa Google? Berapa banyak guru yang pertambahan
ilmunya bergantung pada Google? Berapa banyak orang menjadi
berpengetahuan karena aktif googling berbagai hal baru?
Google menjadi satu alat yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat modern. Orang yang menggunakan internet, pasti butuh Google karena internet diperlukan untuk mencari informasi dan gerbang informasi tanpa batas adalah Google. Ini membuat Google
yang semula adalah perusahaan kecil yang hanya menyediakan search
engine (mesin pencari) bermutasi menjadi raksasa yang ada di mana-mana.
Salah satu sukses besar Google
adalah Gmail, produk e-mail yang terbaik saat ini. Mengapa e-mail
menjadi incaran Google? Karena setelah orang mencari informasi, yang
dibutuhkan adalah komunikasi dengan orang lain dan e-mail adalah alat
komunikasi "kuno" di internet yang menjadi bagian terpenting dalam
menggunakan internet. E-mail merupakan teknologi yang membunuh
pengiriman surat pribadi melalui pos. Ada yang masih mengirim surat
cinta berperangko?
Setelah e-mail, Google
masuk ke industri online video dengan membeli YouTube dan
mengembangkannya menjadi perusahaan raksasa yang skalanya sebesar
Facebook. Kalau YouTube adalah negara, penduduknya nomor 3 di dunia
setelah China dan India. Satu dari 2 orang pengguna internet membuka
YouTube setiap bulannya. Di Indonesia saja YouTube sudah mencapai 1
miliar views setiap bulannya. YouTube menjadi pemain monopoli, tidak ada
saingan yang sejajar sekelas.
Kemudian Google masuk ke ranahnya Microsoft, yaitu masuk ke industri software. Setelah bertahun-tahun Microsoft menjadi raja sendirian di Office Software dengan MS Words dan Excel, Google
menawarkan Docs yang sama fungsinya, bedanya hanya Docs harus dibuka
melalui browser dan perlu konek ke internet. Docs menjadi alat yang
banyak digunakan di dunia usaha dan menjadi alat kolaborasi yang penting
untuk sharing dokumen. Users yang tidak menggunakan Words setiap
harinya, tidak perlu beli lisensinya karena Docs tersedia gratis.
Ini masih belum apa-apa, masih ada lagi yang ditaklukkan oleh Google. Browser! Browser adalah perangkat yang kita pakai untuk akses internet. Browser ini juga diramaikan oleh Google, mereka meluncurkan Chrome yang sekarang menjadi browser top pesaing FireFox dan Internet Explorer. Google
mau menjadi pintu masuk ke internet, browser selalu dibuka orang
sebelum bisa mengakses internet, karena itulah mereka harus punya
Chrome.
Tidak berhenti sampai di sini, Google
mau masuk ke semua kehidupan digital kita. Mereka membeli Android,
mengembangkannya, dan menjadikannya satu produk yang begitu banyak
dipakai orang dan begitu sering dipakai orang dalam sehari. Android
adalah masa depan komputer kita, saya lihat sekarang ini kegiatan
komputasi seperti menulis artikel ini bisa dilakukan dengan mudah di
ponsel, edit foto sederhana bisa di ponsel, mengambil dan mengirim foto,
mengirim email dan akses sosial media, semua di ponsel. Samsung bisa
punya ponsel yang super canggih karena ada otaknya, yaitu Android yang
menjadikan ponsel lebih berguna. Android adalah teknologi sejuta umat
yang dinikmati setiap saat dan selalu ada di genggaman tangan.
Apalagi?
Hangouts dan Google+, dua produk ini digabung jadi satu dan menjadi
lebih berguna daripada Facebook dan Twitter dan Instagram. Google
masuk ke dunia pertemanan, mereka ingin menjadi platform kita untuk
berkomunikasi dengan banyak teman kita, tempat kita untuk berbagi foto,
musik, dan berbagi kehidupan. Ini membuat seluruh aspek kehidupan
digital kita dimiliki oleh Google, kita jadi semakin tergantung dan tidak bisa lepas.
Tetapi apa yang saya tulis di atas, masih sebagian. Google masih jauh lebih besar dari kesimpulan singkat. Ini belum mencakup semua yang dilakukan oleh Google,
misalnya masih ada Cloud, Maps, Music, Code, Glass, Car dan banyak
lagi. Sekarang marilah kita tarik garis lurus apa yang kita lakukan di
internet : kita buka browser, browser-nya Chrome, kita googling mencari
informasi, kita berkomunikasi dengan teman via Gmail, kita chat dan
sharing via Hangouts, kita tidak melihat TV tapi nonton YouTube,
pekerjaan kantor kita ada di Docs, lalu kita keluar rumah membawa ponsel
yang dimotori oleh Android, di jalan kita masih harus buka email, lihat
Peta di Google Maps, kita beli aplikasi di Google Play Store, dan seterusnya sampai malam kita tidur. Bangun pagi alarm kita dibuat oleh Google di Androidnya.
Lalu apa muaranya semua ini? IKLAN. Google
mendapatkan uang dari iklan yang ada di hampir semua produknya. Kalau
Anda sering lihat iklan kucing KakaoTalk, atau lihat iklan baju Zalora
dan Berrybenka, atau melihat iklan bayinya Bilna, semua iklan itulah
sasarannya Google. Jangan terkejut, tahun 2012 pendapatan Google dari iklan adalah Rp 500 triliun! Bandingkan dengan "pendapatan Pajak Indonesia di tahun yang sama" Rp 1.000 triliun .
Sama
dengan separuh pembayaran pajak seluruh rakyat Indonesia. Kenapa iklan?
Karena semua perusahaan yang menjual sesuatu butuh produknya dikenal
orang. Kita mau jual sepatu, paling tepat kalau jualan kita ditampilkan
iklannya di orang yang mencari sepatu bukan?
Melihat angka tersebut, yang akan terus bertumbuh di tahun-tahun mendatang, serta prospek iklan, tidak bisa dipungkiri Google menjadi adidaya-nya dunia maya. Google
jadi Amerikanya internet, yang menjadi regulator atau pengaturnya
internet. Semua orang yang mau berbisnis di internet harus mengikuti
peraturannya Google, semua orang yang mau menggunakan internet harus tunduk tata caranya Google.
Ini
baik atau buruk? Kita tidak bisa menghakimi. Kita tidak tahu mana yang
benar. Yang jelas dari pelajaran ini kita tahu bahwa ada penguasa di
dunia internet yang membuat hidup kita semakin baik tetapi menjadikan
hidup kita makin tergantung.
Let's be smart, only smart people think smart.
No comments:
Post a Comment