Katakepo.blogspot.com - Pada masa di mana Bumi mengalami pemanasan global di masa lalu, reptil
adalah makhluk raksasa sementara mamalia makhluk kerdil.
Perbandingannya, jika ular sebesar kuda, maka kuda hanya sebesar kucing.
Dalam
konferensi ScienceWriter 2013 di Gainesville, Jonathan Bloch,
paleontolog dari Florida Museum of natural History mengungkapkan bahwa
jika emisi karbon terus bertambah dan Bumi makin panas, di masa depan,
ular bisa menjelma jadi makhluk raksasa lagi, tumbuh sampai sebesar bus.
Bloch
menilik kembali periode yang disebut dengan Paleocene-Eocene Thermal
Maximum, sekitar 55 juta tahun lalu. Pada periode itu, Bumi mengalami
pemanasan, temperatur global meningkat 6 derajat celsius dalam jangka
waktu 200.000 tahun.
Pada masa itu hidup kura-kura spesies Carbonemys cofrinii.
Analisis fosil mengungkap, kura-kura itu sangat besar, tengkoraknya
mencapai 24 cm dan cangkangnya 172 cm. Selain itu, kura-kura itu juga
punya rahang kuat, sanggup memakan buaya.
Pada lima juta tahun
setelah punahnya dinosaurus, 60 juta tahun lalu, ada pula ular yang
ukurannya sampai sebesar bus, bernama Titanoboa. Berat ular yang pada
masa lalu hidup di Amerika Selatan itu mencapai 1,25 ton.
Sementara
pada periode itu reptil meraksasa, pada periode pemanasan lain yang
terjadi 53 juta tahun lalu, mamalia mengerdil. Hal itu dikatakan oleh
paleontolog dari University of Michigan, Philip Gingerich.
"Fakta
bahwa itu terjadi dua kali meningkatkan kepercayaan diri kita bahwa
kita melihat sebab akibat, bahwa satu respons menarik dari pemanasan
global adalah pengerdilan ukuran tubuh jenis mamalia," kata Gingerich
seperti dikutip Daily Mail, Selasa (5/11/2013).
Gingerich
mengatakan, mengecilnya ukuran tubuh merupakan respons alami mamalia
pada peningkatan suhu. Peningkatan suhu menyulitkan mamalia
mempertahankan suhu tubuh dan semakin sulit mencari makanan. Efek
pemanasan global saat ini bagi mamalia di masa depan sebenarnya bisa
ditebak.
Studi mengungkap, pada periode yang disebut Eocene
Thermal Maximum 2 (53,7 juta tahun lalu) yang berlangsung selama 80.000
hingga 100.000, kuda mengerdil hingga hanya berukuran sebesar kucing.
Menurut
Bloch, jika level karbon dioksida di Bumi terus bertambah, apa yang
terjadi di masa lalu bisa terulang. Spesies ular super mungkin akan
muncul. Entah apa yang akan terjadi pada manusia.
Bloch akan
terus menggali beragam fosil untuk mengetahui bangkitnya spesies mamalia
di masa lalu. Menurutnya, pemahaman tentang apa yang terjadi di masa
lalu menjadi kunci persiapan menghadapi masa depan.
Bloch, seperti diberitakan NBC News,
Selasa, mengungkapkan bahwa Bumi memang akan secara alami punya
mekanisme untuk mengurangi karbon dioksida. Namun, akan lebih baik jika
manusia juga bisa berperan.
Menurut Bloch, bila manusia mampu
berperan, maka yang pasti manusia takkan merugi akibat pemanasan global.
Peristiwa yang terjadi pada pemanasan global di masa lalu akan menjadi
semacam panduan bagi manusia.
No comments:
Post a Comment