Katakepo.blogspot.com - JAKARTA,Anggota Dewan Pembina Partai
Demokrat, Melanie Leimena Suharli, menyatakan, kritik yang dilontarkan
elite partainya kepada Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, berdasarkan
fakta-fakta di lapangan. Oleh karena itu, Melanie pun mengaku tak perlu
ada yang ditakuti dari mengkritik Jokowi meski nantinya akan menjadi
bulan-bulanan publik.
“Kalau memang tidak bagus, dikritisi memang perlu. Enggak perlu merasa takut, toh yang kita nyatakan adalah hal yang benar,” ujar Melanie di Kompleks Parlemen, Kamis (7/11/2013).
Wakil
Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) itu menuturkan, selama tidak
memiliki motif untuk menjatuhkan Jokowi, maka dia yakin publik juga akan
bisa membedakannya.
“Kalau kita cari fakta-fakta baru, itu baru namanya menjatuhkan,” ucap Melanie.
Menurutnya,
menyampaikan suatu fakta kepada publik memang tidak selalu berbuah
dukungan. Terkadang fakta yang dilontarkan justru menimbulkan serangan
balik. Melanie melihat hal itu sebagai konsekuensi dari kebebasan
menyatakan pendapat di negeri ini.
“Kalau sudah menyatakan pendapat, kita harus siap apa pun konsekuensinya, termasuk di-bully,” kata Melanie.
Gubernur
DKI Jakarta Joko Widodo belakangan kerap dikritik oleh para elite
Demokrat. Kritik antara lain dilontarkan oleh Ruhut Sitompul, Nurhayati
Ali Assegaf, Ramadhan Pohan, hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyno.
Ruhut mengkritik program Jokowi yang tak jauh berbeda dari gubernur DKI
Jakarta sebelumnya, Fauzi Bowo.
Sementara itu, Nurhayati
mengkritik Jokowi dengan banyaknya kasus kebakaran di Ibu Kota. Lain
lagi dengan Ramadhan Pohan yang mengkritik Jokowi soal penyadapan
Amerika Serikat di Indonesia. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat
itu menuding Jokowi turut andil memberikan peluang kepada Amerika untuk
menyadap Indonesia karena memberikan izin renovasi gedung kedutaan Besar
AS yang dicurigai sebagai tempat pengumpulan sinyal alat sadap.
Terakhir,
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono lepas tangan soal
kemacetan di Jakarta. SBY bercerita pernah ditanya oleh perdana menteri
di acara ASEAN Summit di Brunei Darussalam, beberapa waktu lalu.
Saat
itu, SBY mengaku "tertusuk" saat ditanya soal kemacetan Jakarta. SBY
mengaku bingung harus menjelaskan apa karena persoalan kemacetan
menurutnya adalah urusan Jokowi selaku Gubernur. Atas berbagai serangan
dari elite Demokrat ini, Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto
Kristyanto melihat para elite Demokrat tengah menjatuhkan elektabilitas
Jokowi.
No comments:
Post a Comment