Katakepo.blogspot.com - Minuman energi, jika dikonsumsi berlebihan, apalagi menyebabkan
kecanduan, berefek buruk bagi kesehatan. Beberapa ahli bahkan menyatakan
minuman energi berbahaya, utamanya karena kandungan kafein dan gula
yang tinggi, di luar campuran kandungan lainnya.
"Minuman dengan
kandungan kafein yang sangat tinggi berpotensi mengganggu kesehatan,"
kata Roland Griffiths, profesor psikiatri dan ahli saraf dari Johns
Hopkins University School of Medicine, seperti dikutip situs webmd.
Kafein dan gula tinggi
Sebuah
penelitian menunjukkan, kafein yang terkandung dalam minuman energi
bisa jauh lebih tinggi dibanding secangkir kopi. Selain itu, kafein
dalam minuman energi juga berpotensi menimbulkan risiko yang lebih
besar, khususnya bila dicampur dengan minuman beralkohol.
"Apa
yang kita ketahui sekarang, minuman energi bisa mengandung seperempat
cangkir gula dan lebih banyak mengandung kafein ketimbang secangkir kopi
pekat," ungkap John Higgins, peneliti dari Fakultas Kedokteran
Universitas Texas, Houston, AS, yang memuat risetnya pada jurnal Mayo Clinic Proceedings.
Kadar
kafein dalam minuman energi bisa sangat beragam, yakni antara 70 dan
200 miligram setiap 16 ons penyajiannya. Sebagai perbandingan, secangkir
kopi 8 ons mengandung 40-150 mg kafein, tergantung bagaimana kopi itu
diseduh.
Tingginya kandungan kafein pada minuman energi juga
disampaikan peneliti dari Universitas Bonn, Jerman, Jonas Dorner.
"Jumlah kafein dalam minuman energi lebih tinggi tiga kali ketimbang
minuman berkafein lainnya, seperti kopi atau soda," ungkap Dorner.
Griffiths
mengatakan, kafein bisa menyebabkan tekanan darah meningkat dan jantung
terasa berdebar-debar, terutama bagi mereka yang sensitif. Reaksi yang
berbahaya pada minuman energi yang bisa terjadi antara lain rasa pusing,
mual, sakit mag, tremor, serta mati rasa.
Dorner juga
menegaskan, banyak efek samping yang muncul akibat mengonsumsi kafein
dengan asupan tinggi. "Termasuk detak jantung yang cepat, jantung
berdebar, peningkatan tekanan darah, dan dalam kasus yang paling parah,
kejang atau kematian mendadak," terangnya.
Kandungan gula yang
tinggi pada minuman energi juga bisa menyebabkan penyerapan air ke dalam
tubuh terhambat sehingga menimbulkan risiko dehidrasi. Dehidrasi justru
memperburuk performa, baik saat sedang beraktivitas maupun duduk di
belakang meja.
Selain itu, gula tinggi pada minuman energi bisa
memicu peningkatan kadar gula darah, merusak gigi, dan menyebabkan
pertambahan berat badan.
Campuran taurin
Beberapa jenis minuman energi umumnya mengandung taurin. Mengutip Symptompfind, taurin adalah asam amino, tetapi bukan asam amino esensial yang perlu didapatkan dari makanan.
Taurin
sering kali ditambahkan ke produk-produk minuman karena banyak yang
percaya dapat meningkatkan kinerja saat melakukan aktivitas fisik.
Taurin juga biasa diresepkan untuk orang yang menderita tekanan darah
tinggi, gagal jantung kongestif, ADHD, dan penyakit hati.
Selama
ini, kepercayaan populer menyebutkan bahwa taurin berasal dari testis
banteng. Padahal, zat ini tidak berasal dari testis banteng meskipun
dapat ditemukan dalam empedu banteng serta pada sapi betina. Taurin bisa
didapatkan dari daging dan ikan, tetapi sering dibuat secara sintetis
untuk produk komersial, seperti minuman energi dan suplemen.
Nah,
kandungan taurin pada minuman energi ini kerap tak tertera dalam label.
Inilah yang menjadi kekhawatiran karena percampuran bahan ini berisiko
bagi kesehatan.
"Isu lain yang menjadi sorotan adalah tidak semua
bahan yang terkandung dalam minuman energi dicantumkan pada label
kemasan. Bahan-bahan seperti herbal stimulan guarana, asam amino taurin,
serta ramuan, mineral, dan vitamin lainnya yang mungkin dapat
berinteraksi dengan kafein luput dari label," ungkap Higgins seperti
dilansir Reuters.
Kekhawatirannya, percampuran bahan
tersebut akan memengaruhi denyut jantung, tekanan darah, dan bahkan
kondisi mental, khususnya saat dikonsumsi dalam jumlah besar bersama
alkohol.
Kandungan taurin pada minuman juga menimbulkan efek
buruk pada kesehatan mental. Sebuah penelitian terhadap tikus
menunjukkan hal ini.
"Tikus-tikus yang diberi taurin menunjukkan
perilaku aneh seperti gelisah dan bunuh diri. Kita bukanlah tikus.
Namun, konsumsi minuman tersebut telah menunjukkan hubungan positif
dengan perilaku berisiko tinggi," tulis Higgins dan koleganya.
No comments:
Post a Comment