Katakepo.blogspot.com - Medio 2006. Saban hari Yono, 54 tahun, tidak bisa lepas membawa lembaran
kertas judi toto gelap atau togel. Paling tidak, dia merogoh kocek Rp
60 ribu buat membeli nomor togel dengan harga satuan Rp 1 ribu. Dia
mencoba mencari peruntungan setelah pertama kali menang empat angka Rp
1,5 juta.
Tiap malam menjelang, Yono khusyuk mencoret-coret
kertas belanjaannya, mencoba menyusun nomor untuk tembus. Bekalnya
sebuah gambar menebak nomor togel pasangan sang bandar. Dia hanya sekali
menang. Sisanya rugi dan bahkan hingga menjual rumah. "Saya sempat
dibikin gila judi gara-gara togel," katanya saat berbincang dengan merdeka.com Sabtu pekan kemarin.
Sejak
uangnya habis dan tak pernah menang, Yono meninggalkan kebiasaan
berjudi. Apalagi gara-gara itu, setiap hari dia bertengkar dengan istri.
Ditambah lagi saat itu polisi di era Jenderal Sutanto giat
memberanguskan segala jenis judi. "Waktu itu polisi mencari agen judi
togel hingga kampung," ujarnya.
Pemberantasan itu tidak serta
merta menghapus perjudian di Indonesia. Sejak 2008, para pelaku merambah
ranah lain untuk melancarkan bisnisnya. Internet menjadi pilihan karena
jangkauannya luas. Perputaran uangnya bisa mencapai miliaran rupiah.
Seorang
sumber di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)
menyebut ada ratusan rekening mencurigakan digunakan untuk transaksi
perjudian. Misalnya di salah satu bank swasta terbesar, sedikitnya ada
150 rekening mencurigakan dari hasil judi. Kepolisian dan PPATK kini
bekerja sama untuk menelusuri ke mana aliran dana haram ini. "Rp 5
miliar di satu rekening sudah diblokir," tuturnya.
Sumber ini
menyebutkan rekening mencurigakan itu dibuat di salah satu cabang bank
swasta nasional di Tanjung Priok. "Rekening judi banyak ditemukan di
Jakarta Utara dan Jakarta Barat."
Dalam catatan merdeka.com,
polisi paling tidak berhasil membongkar 20 kasus judi di dunia maya.
Teranyar, Direktorat Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya
mengungkap kasus judi bola online di bilangan Jakarta Utara. Omzetnya
tidak sedikit. Polisi menyita fulus Rp 8 miliar dari tiga pelaku.
Dari hasil penelusuran merdeka.com melalui Internet, bisnis judi masih marak. Salah satunya sebuah situs judi toto gelap beralamat di www.dewatogel.com.
Dalam situs ini pengguna harus mendaftar jika ingin bermain. Setelah
itu, anggota wajib menaruh duit minimal Rp 50 ribu. Ada dua rekening
digunakan oleh bandar, yakni di Bank Central Asia dan Bank Mandiri.
Direktorat
Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Badan Reserse dan Kriminal Markas
Besar Kepolisian Republik Indonesia memiliki metode investigasi online
untuk memberantas judi lewat Internet.
"Ini kan seperti jamur di
musim hujan, begitu kami tangkap satu, lainnya terus muncul," kata
Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Brigadir Jenderal Arief
Sulistyanto. "Setelah kami investigasi, ada 141 situs judi online. Ini
pun baru sebagian. Dari 141 ini ternyata menggunakan 146 rekening bank
tersebar di seluruh wilayah."
No comments:
Post a Comment