Katakepo.blogspot.com - Bicara tentang matematika, pasti banyak di antara kita yang
mengaitkannya dengan pelajaran paling sulit yang pernah kita pelajari.
Ada banyak orang yang merasa tak suka dengan mata pelajaran ini, namun
tak sedikit pula yang menyukai, bahkan menguasainya. Selain itu, ada
juga orang yang benar-benar merasa takut dengan pelajaran yang berkaitan
dengan angka tersebut.
Ketakutan pada matematika bukanlah
guyonan semata. Karena ada orang yang benar-benar merasa cemas dan takut
dengan pelajaran ini. Penelitian terbaru mengungkap bahwa ketakutan
terhadap pelajaran matematika tak hanya berkaitan dengan sulitnya
seseorang mempelajarinya atau guru killer yang pernah mengajar mereka
sewaktu bersekolah. Gen, adalah salah satu faktor yang juga menentukan
ketakutan seseorang terhadap matematika.
Meski tampaknya
mengejutkan dan tak mungkin, peneliti dari The Ohio State University
menemukan bahwa faktor genetik bisa mempengaruhi seseorang untuk
merasakan kecemasan ketika berhadapan dengan matematika. Kecemasan ini,
menurut peneliti Stephen Petrill, tidak sama dengan kecemasan biasa
akibat kesulitan yang dialami, seperti ketika seseorang belajar membaca
atau naik sepeda.
"Jika Anda memiliki faktor genetik yang membuat
takut dengan matematikan, kemungkinan Anda akan mengalami kecemasan
ketika mengikuti pelajaran tersebut dan merasa kesulitan ketika
mempelajarinya," ungkap Petrill, seperti dilansir oleh Huffington Post (30/03).
Meski
begitu, peneliti menekankan bahwa gen tak bisa sepenuhnya disalahkan
terhadap ketakutan seseorang terhadap pelajaran matematika. Walaupun
faktanya mereka menemukan bahwa 40 persen orang takut matematika karena
pengaruh genetik, namun peneliti berpendapat bahwa faktor lain seperti
lingkungan dan pengajar juga memiliki peran yang sangat besar dalam
menimbulkan kecemasan dan ketakutan terhadap mata pelajaran tertentu.
Hasil
penelitian ini didapatkan melalui pengamatan terhadap 216 anak kembar
identik dan 298 anak kembar lainnya di Ohio. Mereka diamati sejak duduk
di Taman Kanak-kanak hingga berusia sembilan atau 15 tahun. Hasil ini
kemudian diterbitkan dalam Journal Child Psychology and Psychiatry.
Sebelumnya
juga pernah terdapat penelitian yang mengaitkan kecemasan terhadap
matematika dengan kinerja otak. Peneliti menemukan bahwa orang yang
memiliki kecemasan pada matematika memiliki kinerja otak yang berbeda.
Ketika berkaitan dengan matematika, bagian otak mereka yang berhubungan
dengan rasa takut menjadi lebih aktif. Sementara aktivitas pada bagian
otak yang berkaitan dengan penyelesaian masalah menurun.
Apakah
Anda termasuk orang yang takut dengan pelajaran matematika? Jika iya,
apakah menurut Anda hal ini berkaitan dengan gen seperti yang ditemukan
oleh penelitian di atas?
No comments:
Post a Comment