Katakepo.blogspot.com - Banyak negara di Asia baru-baru ini merayakan hari Tomb Sweeping, sebuah
liburan tradisional di mana keluarga mengunjungi dan membersihkan
kuburan nenek moyang mereka.
Tapi hari yang pada umumnya menjadi
hari libur yang tenang bagi kebanyakan orang ini berubah menjadi mimpi
buruk bagi Wu, seorang wanita China yang berusia 23 tahun.
Cerita
Wu sebenarnya dimulai jauh sebelumnya. Ketika ia baru berusia lima
tahun, ia melihat mayat bibinya tak lama setelah meninggal. Ia cukup
takut dengan hal itu.
Ibu Wu menakuti Wu tentang hantu, dan
mengatakan kepadanya bahwa jika Wu bertindak kurang baik, bibinya akan
menjadi hantu dan datang mencarinya. Apa yang dikatakan ibu Wu tampaknya
menjadi trauma bagi Wu.
Beberapa tahun kemudian, tepatnya minggu
lalu, Wu dan ibunya sedang menyapu makam nenek moyangnya di kuburan. Ia
secara tiba-tiba ingin sekali mencoba Ghost Detector, sebuah game
augmented-reality di handphone-nya yang seolah-olah memungkinkan gamer
untuk mencari hantu di daerah sekitarnya.
Ketika menggunakan
game tersebut, Wu segera menemukan tiga 'hantu' yang berdiri tepat di
sampingnya dan Wu menjadi sangat ketakutan. Bahkan, saking takutnya Wu
oleh penampakan hantu di game tersebut, ia kemudian tidak bisa tidur
selama beberapa malam berturut-turut dan mulai menarik diri dari semua
kontak sosial.
Akhirnya, ia mencari bantuan dari seorang
konselor di rumah sakit terdekat. Cerita Wu ini mungkin tampak konyol,
tapi itu adalah pengingat bagi orang tua yang menakut-nakuti anak-anak
dengan cerita hantu dan omong kosong lainnya untuk membuat mereka
berperilaku baik untuk jangka pendek.
Padahal ini bisa memberi
efek psikologis bagi mereka untuk jangka panjang. Dan, menurut konselor
Wu, Hu Honghui, ini juga merupakan peringatan bagi Anda yang mudah takut
oleh hantu atau sejenisnya untuk tidak bermain game bertemakan hantu,
terutama ketika Anda berada di tempat yang dikorelasikan dengan hantu
seperti kuburan.
No comments:
Post a Comment