Katakepo.blogspot.com - Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
menginstruksikan wali kota untuk menutup semua rumah kos yang
disalahgunakan untuk tindakan asusila. Instruksi itu menyusul tewasnya
seorang pekerja seks komersial (PSK) Deudeuh Alfi Sahrin di sebuah rumah
kos di Jalan Tebet Utara.
"Iya tadi saya minta wali kota (tutup
kos-kosan asusila). Masa sih mereka enggak tahu kos mana yang dijadikan
tempat prostitusi. Iya dong, harus dilihat," kata Basuki, di Balai Kota,
Senin (20/4/2015).
Basuki tidak menginginkan penutupan tempat
prostitusi justru menimbulkan masalah baru sehingga praktik prostitusi
lebih sulit diawasi. Basuki juga tidak mau lagi mewacanakan legalisasi
lokasi prostitusi sebagai solusi menjamurnya tindakan asusila di
kos-kosan.
Basuki mengibaratkan prostitusi ini seperti sampah di
dalam masyarakat. Selama masih ada manusia, pasti masih ada PSK dan
kegiatan prostitusi.
"Jangan sampai lokalisasi ditutup terus
(PSK) larinya ke kos-kosan. Ini kan ibarat pelacuran kayak sampah
masyarakat. Nah selama ada masyarakat pasti produksi sampah. Artinya,
sampah jangan sampai berceceran di mana-mana dong, dirapiin," kata Basuki.
Di
sisi lain, Basuki mengatakan kos-kosan yang dihuni Alfi dan sekitarnya
merupakan lahan kepemilikan DKI. Basuki menginstruksikan lahan itu untuk
dijadikan sebagai ruang terbuka hijau (RTH).
"Saya kasih tahu
wali kota untuk bongkar langsung lahannya atau beli tanahnya untuk
dibangun jalur hijau. Saya kira camat dan wali kota sudah tahulah
tugasnya," kata Basuki.
No comments:
Post a Comment