Katakepo.blogspot.com - Pembunuhan wanita yang kerap 'berjualan' via online terungkap. Pelaku
ternyata M Prio Santoso, pelanggan terakhir Deudeuh Alfisahrin alias
Tata alias Mpi.
Polisi mencurigai guru bimbingan belajar itu
karena namanya ada dalam daftar tamu. Deudeuh terbiasa mencatat
identitas dan waktu kedatangan para pria hidung belang sebagai arsip
pribadi.
Melalui dunia maya polisi pun melakukan penelusuran.
Deudeuh memiliki akun twitter @tataa_chubby menyatakan kalau dirinya
merupakan wanita bookingan. Dari situ polisi juga mulai mendapatkan
titik terang.
Prio ternyata mengenal Deudeuh melalui jejaring
sosial Twitter. Prio dengan akun @santos06yoyo menghubungi janda anak
satu itu. Kopi darat perdana pada bulan Maret di indekos Deudeuh di
Tebet.
"Mereka komunikasi yang isinya tentang tawaran kerja atau
tawaran hubungan terkait profesi korban," kata Wadirkrimum Polda Metro
Jaya AKBP Albert TB Sianipar saat jumpa pers di kantornya, Rabu (15/4).
Setelah
itu keduanya kembali merencanakan bertemu pada Sabtu (11/4). Ternyata
pertemuan tak semanis seperti yang pertama. Hari itu menjadi hari nahas
bagi Deudeuh, nyawanya melayang di tangan sang pelanggan.
Setelah
melakukan olah tempat kejadian perkara, memeriksa saksi dan
mengumpulkan alat bukti, polisi pun bergerak cepat. Keberadaan pria
jebolan pesantren itu terlacak melalui handphone Deudeuh yang
diambilnya.
Pada Rabu dini hari kemarin Prio yang memang getol
'jajan' itu diringkus satuan Jatanras Polda Metro Jaya di Batu Papak,
Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat. Saat itu Prio tengan tidur pulas bersama
sang istri yang tengah hamil dan anaknya.
Kepada polisi Prio mengaku menghabisi nyawa Deudeuh karena sakit hati.
Deudeuh tewas dalam kondisi bugil dengan leher dijerat kabel dan mulut
disumpal kaos kaki.
"Katanya saya bau, bikin dia mau pingsan. Saya kesel," ujar Rio singkat di Polda Metro Jaya, Rabu (15/4).
Sebelum
tewas Deudeuh sempat melakukan perlawanan dengan mengigit jari Prio.
Namun akhirnya Deudeuh tak berdaya karena Prio sekuat tenaga
mencekiknya.
Polisi begitu saja percaya karena pelaku mengambil
barang berharga Deudeuh. Kuat dugaan ada niat lain saat Rio bertemu
pelaku untuk kedua kalinya tersebut.
"Didalami niat dari awalnya,
apalagi barang-barang berharga korban berada di meja," tutur Kasubdit
Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan.
Sejumlah barang
yang diambil pelaku antara lain empat handphone, iPad, uang Rp 2,5 juta,
macbook, dan laptop. Untuk mencari barang itu polisi sempat menggeledah
tempat kerja Rio sebagai guru privat di Kedoya, Jakarta Barat.
Kini Prio meringkuk di sel tahanan Polda Metro Jaya. Polisi menjeratnya dengan Pasal 365 KUHP dan Pasal 338 KUHP.
No comments:
Post a Comment