Katakepo.blogspot.com - Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) memperkirakan sebanyak 50 ribu
buruh terancam pemutusan hubungan kerja (PHK) seiring penambahan jumlah
pabrik gulung tikar. Indikasinya, sepanjang tahun ini, sudah 18
perusahaan tekstil yang kolaps lantaran terdampak penaikan tarif dasar
listrik (TDL).
Di sisi lain, ekspor tekstil stagnan akibat pelemahan ekonomi dunia.
"Kalau harga listrik naik terus, maka listrik bukan lagi jadi agen
pembangunan tapi komoditas masa depan. Dengan penaikan tarif listrik,
ada 18 perusahaan tutup di Jawa dari Januari lalu hingga sekarang," ujar
Ketua API Ade Sudrajat di Badan Koordinasi Penanaman Modal, Jakarta, Rabu (6/5).
Bangkrutnya 18 perusahaan tekstil tersebut menyebabkan 30 ribu buruh
terkena PHK. Kendati demikian, kata Ade, PHK merupakan gejala temporer
pada perusahaan tekstil.
Sebab, kapasitas produksi industri manufaktur Amerika Serikat (AS)
sudah kembali menggeliat selama 24 jam penuh. Sehingga kondisi ini akan
membawa pengaruh baik bagi Indonesia.
"Dampaknya bakal terasa di Agustus sampai September ini. Tapi kami juga perlu kepastian peraturan," jelas dia.
Jakarta, Aktual.com – Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri mengatakan banyak tenaga kerja yang akan mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari beberapa perusahaan. angka PHK ini mencapai 30 ribu orang. Hal itu terjadi akibat adanya antisipasi yang dilakukan oleh perusahaan menghadapi pelemahan ekonomi.
ReplyDelete“Datanya masih dikonsolidasi, di kementerian sejauh ini jumlahnya segitu,” kata Hanif di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (14/8).
Tahun Ini, 30 Ribu Orang Terkena PHK