Katakepo.blogspot.com - Penolakan terhadap kebijakan Mobil Murah Ramah Lingkungan (Low Cost
Green Car/LCGC) terus bermunculan. Sebab, kebijakan LCGC yang akan
mengeluarkan 600 ribu unit mobil setiap tahun bakal menambah macet
jalanan ibu kota dan kota-kota besar lainnya.
Menjawab
kekhawatiran itu, Direktur Bina Sarana Transportasi Perkotaan
Kementerian Perhubungan, Djoko Sasono, berjanji akan melakukan sejumlah
upaya sebagai antisipasi membludaknya volume kendaraan nanti.
"Kita
akan mengatur bagaimana pengguna kendaraan pribadi tidak nyaman. Ruang
parkir dikurangi, biaya parkir ditinggikan, ada aturan-aturan seperti 3
in 1," ujar Djoko usai diskusi bertajuk 'Mobil Murah Diuji, Transportasi
Layak Dinanti,' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, (28/9).
Di
sisi lain, peningkatan volume kendaraan tidak dibarengi oleh
pembangunan ruas jalan. Terkait hal tersebut Djoko mengatakan, Kemenhub
tengah mencari solusi untuk mengatasi permasalahan itu. "Sekarang kita
coba cari solusi walau tidak 100 persen akan menjawab itu," ucapnya.
Sebagai
contoh, lanjut Djoko, Kemenhub akan menggunakan ruang secara lebih
intensif lagi. "Kita naikkan jalan ke atas. Mungkin akan ada yang
protes, kok jalan bertumpuk-tumpuk ke atas atau ke bawah. Kalau di
Jepang, jalanan itu bisa sampai 6 tingkat ke bawah. Ini untuk siasati
ruang yang sangat terbatas, dengan teknologi dapat dilakukan," paparnya.
Kendati
demikian, Djoko mengaku telah menampung sejumlah masukan, baik dukungan
atau penolakan terkait kebijakan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 41 Tahun 2013 untuk program mobil murah dan ramah lingkungan
LCGC, tersebut.
"Kita sebagai bagian dari pemerintah, akan mendengarkan dan mempertimbangkan kebijakan itu," ujarnya menandaskan.
No comments:
Post a Comment