Katakepo.blogspot.com - Tak hanya di Indonesia cepat tersulut amarah jika mengepul asap soal
keyakinan. Di Malaysia penduduknya pun demikian. Mayoritas beragama
Islam dan menerapkan syariah ketat. Hingga tak sedikit pun warga bisa
bergerak atas nama agama sebab cepat mengundang reaksi keras.
Beberapa
waktu lalu kepolisian Malaysia menangkap seorang lelaki memiliki tempat
penginapan sebab dia membiarkan umat Buddha beribadah di musala. Dia
dituding mencemarkan tempat ibadah seperti dilansir stasiun televisi FOX
(14/8).
Padahal lelaki itu sudah bilang tidak ada tempat lain
kosong selain musala. Acara ibadah mereka direkam dan diunggah di situs
berbagi video Youtube. Sontak warga Negeri Jiran kebakaran jenggot.
Mereka marah atas kejadian itu. Kepala polisi Nor Rasid pun meminta
pengadilan menahan lelaki tidak disebutkan namanya ini.
Umat
Buddha telah meminta maaf namun masih ada saja terbakar emosi
menginginkan musala itu dihancurkan. Entah apa dalam benak mereka,
apakah mereka menganggap tempat ibadah dipakai umat lain menjadi najis
atau tidak layak kembali, siapa paling mengerti? Yang jelas keberadaan
polemik ini semakin meruncingkan pendapat jika Malaysia benar-benar
negeri tidak ramah pada agama lain selain Islam.
Ini pula
menyebabkan Menteri Dalam negeri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi ikut
menyerukan kata Allah hanya boleh dipakai muslim. Hal sejatinya tidak
pantas keluar dari pejabat negara sebab dapat memprovokasi rakyatnya.
No comments:
Post a Comment