Katakepo.blogspot.com - Penghargaan Nobel di bidang ilmu fisiologi atau kedokteran diberikan pada Senin (7/10/2013) lalu kepada tim peneliti yang menemukan transportasi molekul sel tubuh.
Tim peneliti tersebut terdiri dari peneliti asal Amerika Serikat James E
Rothman dan Randy W Schekman, serta peneliti Jerman-Amerika Thomas C
Sudhof.
Inti dari penelitian mereka adalah pada gelembung kecil di dalam sel
yang disebut vesikel, yang menggerakkan hormon dan molekul di dalam sel
dan kadang keluar sel, seperti ketika insulin dilepaskan ke aliran
darah. Gangguan pada sistem ini akan berkontribusi pada terpicunya
penyakit diabetes, saraf, dan kekebalan tubuh.
Penelitian ini diyakini akan sangat membantu para dokter mendiagnosis
keparahan epilepsi dan penurunan kekebalan pada anak. Penelitian
tentang otak dan berbagai penyakit saraf juga terbantu hasil penelitian
tiga orang ini. Bagi produsen biotek, penelitian mereka bertiga membantu
lahirnya pompa ragi yang mendorong keluar sejumlah besar protein
bermanfaat seperti insulin.
Sejak penghargaan tersebut dimulai pada tahun 1901, komite Nobel
telah memberikan 104 penghargaan di bidang kedokteran pada 204 orang.
Berikut beberapa penghargaan yang paling banyak diingat.
1. Pengobatan difteri dan tetanus
Penghargaan Nobel pertama di bidang kedokteran atau fisiologi
diberikan pada tahun 1901 kepada peneliti Jerman Emil von Behring. Saat
itu, Behring menemukan terapi serum, metode untuk mengobati penyakit
dengan menyuntikkan serum darah dari sistem imun binatang.
Secara khusus, Komite Nobel memberikan penghargaan kepada Behring
lantaran terapi serum yang ditemukannya dapat mengobati penyakit
pernapasan difteri dan infeksi sistem saraf tetanus.
2. Heliks ganda
James Watson, Francis Crick, dan Maurice Wilkins menerima penghargaan
Nobel di tahun 1962 atas penemuan struktur asam deoksiribonukleat atau
yang dikenal dengan DNA. Rosalind Franklin, peneliti yang menggunakan
metode kristalografi sinar X untuk memecahkan struktur DNA meninggal di
tahun 1958 sehingga tidak ikut menerima penghargaan. Hal ini karena
penghargaan Nobel tidak diberikan kepada orang yang sudah meninggal.
3. Penisilin
Penemuan antibiotik penisilin di tahun 1928 oleh ahli biologi asal
Skotlandia Alexander Fleming mendapatkan penghargaan Nobel di tahun
1945. Dia mendapat penghargaan bersama ahli biokimia asal Inggris Ernst
Boris Chain dan ahli patologi asal Australia Sir Howard Walter Florey.
Penisilin saat itu dikenal untuk efek kuratifnya pada banyak penyakit
penular. Penisilin merupakan turunan dari fungi Penicillium dan dapat
mengobati infeksi bakteri. Penisilin telah menyelamatkan tentara perang
yang tak terhitung jumlahnya selama Perang Dunia II.
4. Gen lompat
Ahli gen sel Barbara McClintock menerima penghargaan Nobel di tahun
1983 untuk penemuan transopon genetika atau urutan DNA yang dapat
mengubah posisi mereka pada genom. McClintock menjadi salah satu dari 10
wanita yang memenangkan penghargaan Nobel.
5. Fertilisasi in vitro
Penghargaan Nobel bidang kedokteran di tahun 2010 diberikan kepada
pakar fisiologi asal Inggris, Robert Edwards, atas penemuan teknik
terapi kesuburan atau fertilisasi in vitro (IVF). Teknik tersebut
merupakan proses fertilisasi yang dilakukan di luar tubuh manusia.
No comments:
Post a Comment