Katakepo.blogspot.com - Banyak anjuran dan kepercayaan yang berkembang di sekitar kita tentang
aturan makan bagi wanita dalam masa nifas atau pascabersalin. Maklum
saja, masa ini merupakan masa pemulihan fungsi tubuh kembali normal
seperti saat sebelum melahirkan. Hanya saja, anjuran yang beredar
seringkali belum tentu benar.
Salah satu contoh anjuran yaitu
melarang ibu nifas minum banyak air untuk mempercepat pemulihan
penyembuhan luka. Ada juga yang mengatakan, minum banyak air akan
meningkatkan risiko inkontinensia urin pada ibu nifas. Ini karena
otot-otot rahim belum kuat untuk menyangga urin agar tidak keluar dari
salurannya.
Lantas, benarkah anjuran tersebut? Ataukah hanya
mitos belaka? Menurut Bidan Romana Tari, anjuran tersebut keliru.
Pasalnya tubuh ibu nifas justru membutuhkan banyak cairan terutama
mengganti cairan tubuh yang hilang baik saat mengalami perdarahan,
keringat, untuk pembentukan ASI.
"Bila cairan tubuh ibu nifas
tidak tercukupi, maka akan terjadi kekurangan cairan, mengalami panas
dan produksi ASI sedikit," tulisnya dalam laman Kompasiana beberapa waktu lalu.
Lebih
lanjut Romana menjelaskan, bila setiap selesai minum ibu nifas akan
sering buang air kecil justru lebih baik. Tidak perlu khawatir jahitan
pada daerah perineum (luka jahitan jalan lahir) akan basah dan tidak
sembuh. Justru sebaliknya, semakin sering dibersihkan terutama dengan
sabun dan air lalu dikeringkan setiap buang air kecil, maka jahitan akan
segera pulih.
Perawatan luka pada jalan lahir berbeda dengan
jahitan pada bagian tubuh yang lain misalnya pada tangan. Luka di jalan
lahir dijahit dengan benang khusus yang cukup kuat dan bagian dalam
luka (otot) benangnya akan menyatu dengan tubuh sedangkan bagian luar
(kulit) jahitan akan lepas sendiri lalu mengering.
Romana
menyarankan, sebaiknya ibu nifas minum air putih yang cukup kurang lebih
delapan gelas sehari disertai dengan asupan susu maupun jus buah.
Senada
dengan Romana, ahli gizi klinik Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia (FKUI) dr Inge Permadhi, SpGK mengatakan, setelah melahirkan
ibu justru membutuhkan asupan air lebih banyak dari orang dewasa pada
umumnya. Ini karena pengeluaran air dari tubuh juga semakin banyak,
khususnya dari air susu.
"Bila orang dewasa sehat membutuhkan air
2000-2500 mL sehari, ibu menyusui perlu ditambah sekitar 800 mL lagi,"
paparnya saat ditemui Kamis (10/10/2013) lalu di Jakarta.
Kendati
demikian, Inge menekankan pada perlunya menyesuaikan kebutuhan air
dengan kesehatan masing-masing orang. Anjuran minum 2000-2500 mL
tersebut adalah untuk orang dewasa sehat pada umumnya, kebutuhan setiap
orang bisa jadi berbeda.
"Jika ditemukan keadaan-keadaan tertentu
pada ibu setelah melahirkan, maka perlu dikonsultasikan pada dokter
berapa kebutuhan minum air yang tepat," tandasnya.
No comments:
Post a Comment