Katakepo.blogspot.com - Kementerian Perhubungan bersiap menerapkan sistem baru dalam mengurai
kemacetan di bandara. Mekanisme ini disebut Air Trafic Flow Management
(ATFM), meniru penerapan di Bandar Udara Heathrow, Ibu Kota London,
Inggris.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Harry
Bakti Gumay, menjelaskan Bandara Heathrow memiliki jam penerbangan yang
padat seperti bandara Soekarno Hatta, namun bandara tersebut bisa
menampung 100 kali take off dan landing dalam satu jam.
"Kita tingkatkan lebih efisien lagi, di Heathrow London, kondisinya
sama kaya Soekarno Hatta melihat sistem di sana, 100 flight per jam, dua
runway," kata kata Harry di Jakarta seperti dikutip Sabtu (11/10).
Harry mengaku sudah melakukan studi gara bandara di Indonesia bisa
menerapkan sistem penerbangan ini. Namun demikian Harry tidak
menjelaskan secara detail bagaimana sistem tersebut bekerja dan kapan
akan diterapkan di Indonesia.
"Kita cek kesana, kita pelajari dan harus dibarengi dengan disiplin
maskapai sendiri. Kita pantau dari airline berangkat dan mendarat,"
ungkapnya.
Harry mengakui kemacetan bandara saat ini berdampak pada biaya
tambahan operasional maskapai. Pesawat harus menunggu dan antre sebelum
terbang, maupun sebelum mendarat. Akibatnya perusahaan mengeluarkan
biaya tambahan untuk bahan bakar.
"Memang ada penambahan cost bukan berarti dia rugi. Kalau rugi dia
tutup semua. Di samping itu kita menyiapkan kapasitas bandara agar
meningkat lagi," tutupnya.
No comments:
Post a Comment