Katakepo.blogspot.com - Panglima militer Pakistan Jenderal Ashfaq Kayani kemarin mengatakan
militer mendukung kebijakan pemerintah untuk berdialog dengan Taliban
guna mengakhiri pemberontakan yang melanda di negara itu.
Partai-partai politik utama Pakistan bulan lalu mendukung usul
pemerintah untuk mengusahakan perundingan dengan pihak gerilyawan yang
telah melakukan pemberontakan berdarah terhadap negara itu sejak tahun
2007, seperti dilansir situs globalpost.com, Sabtu (12/10).
Tetapi kelompok induk faksi Tehreek-i-Taliban Pakistan (TTP), salah
satu koalisi kelompok-kelompok grilyawan pimpinan Hakimullah Mehsud
sejak 2009, menanggapinya dengan sejumlah prasyarat.
Ini termasuk gencatan senjata pemerintah dan penarikan pasukan
militer dari daerah-daerah suku di sepanjang perbatasan Afghanistan, di
mana para gerilyawan memiliki tempat persembunyian.
"Kepemimpinan nasional talah memutuskan untuk memberikan sebuah
peluang dialog guna menangani masalah-masalah terorisme dan militer
Pakistan mendukung secara penuh proses ini," kata Kayani, ketika
berpidato di acara wisuda para kadet militer di Kota Abbottabad, sekitar
112 kilometer sebelah utara Ibu Kota Islamabad.
"Negara dan para pemimpin politik harus memutuskan
parameter-parameter untuk menyelenggarakan sebuah dialog seperti itu.
Proses ini harus membawa pada persatuan rakyat negara bukannya
menimbulkan satu perpecahan," ujar dia.
Dalam pidato yang disiarkan televisi di Akademi Militer Pakistan,
Kayani mengatakan perlu menemukan sebuah solusi terhadap terorisme yang
dia gambarkan sebagai menentang ideologi bangsa dan ajaran-ajaran Islam.
"Militer akan lebih senang jika sebuah solusi atas masalah itu
dicapai melalui dialog," ucap dia. Dia menjelaskan bahwa penggunaan
kekuatan senjata adalah pilihan yang terakhir.
Kayani, yang akan melepaskan jabatannya bulan depan pada akhir masa
jabatan keduanya sebagai panglima militer, membantah spekulasi-spekulasi
bahwa kegagalan dari operasi kontra pemberontakan telah memaksa militer
untuk melakukan dialog.
"Ini jauh dari kebenaran," ujarnya mengacu pada keberhasilan
operasi-operasi militer pada 2009 di Kota Swat, yang membersihkan para
gerilyawan dalam empat bulan.
Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif, Kamis mengatakan pemerintahnya
dengan tulus bersedia melakukan perundingan damai dengan Taliban,
setelah pemimpin Tehreek-i-Taliban, Hakimullah Mehsud, mengeluhkan bahwa
tidak ada langkah-langkah serius dilakukan untuk memulai dialog.
Berbicara setelah sebuah pertemuan keamanan di Kota Peshawar, Sharif
mengatakan kemajuan telah dicapai mengenai pembukaan
perundingan-perundingan. Pernyataan itu diucapkan dia sehari setelah
dalam satu wawancara dengan stasiun televisi BBC di mana Mehsud
mengatakan ia bersedia berunding tetapi pemerintah tidak melakukan
langkah-langkah serius.
No comments:
Post a Comment