Sunday, October 13, 2013

Panglima militer Pakistan dukung dialog dengan Taliban

Katakepo.blogspot.com - Panglima militer Pakistan Jenderal Ashfaq Kayani kemarin mengatakan militer mendukung kebijakan pemerintah untuk berdialog dengan Taliban guna mengakhiri pemberontakan yang melanda di negara itu.
Partai-partai politik utama Pakistan bulan lalu mendukung usul pemerintah untuk mengusahakan perundingan dengan pihak gerilyawan yang telah melakukan pemberontakan berdarah terhadap negara itu sejak tahun 2007, seperti dilansir situs globalpost.com, Sabtu (12/10).
Tetapi kelompok induk faksi Tehreek-i-Taliban Pakistan (TTP), salah satu koalisi kelompok-kelompok grilyawan pimpinan Hakimullah Mehsud sejak 2009, menanggapinya dengan sejumlah prasyarat.
Ini termasuk gencatan senjata pemerintah dan penarikan pasukan militer dari daerah-daerah suku di sepanjang perbatasan Afghanistan, di mana para gerilyawan memiliki tempat persembunyian.
"Kepemimpinan nasional talah memutuskan untuk memberikan sebuah peluang dialog guna menangani masalah-masalah terorisme dan militer Pakistan mendukung secara penuh proses ini," kata Kayani, ketika berpidato di acara wisuda para kadet militer di Kota Abbottabad, sekitar 112 kilometer sebelah utara Ibu Kota Islamabad.
"Negara dan para pemimpin politik harus memutuskan parameter-parameter untuk menyelenggarakan sebuah dialog seperti itu. Proses ini harus membawa pada persatuan rakyat negara bukannya menimbulkan satu perpecahan," ujar dia.
Dalam pidato yang disiarkan televisi di Akademi Militer Pakistan, Kayani mengatakan perlu menemukan sebuah solusi terhadap terorisme yang dia gambarkan sebagai menentang ideologi bangsa dan ajaran-ajaran Islam.
"Militer akan lebih senang jika sebuah solusi atas masalah itu dicapai melalui dialog," ucap dia. Dia menjelaskan bahwa penggunaan kekuatan senjata adalah pilihan yang terakhir.
Kayani, yang akan melepaskan jabatannya bulan depan pada akhir masa jabatan keduanya sebagai panglima militer, membantah spekulasi-spekulasi bahwa kegagalan dari operasi kontra pemberontakan telah memaksa militer untuk melakukan dialog.
"Ini jauh dari kebenaran," ujarnya mengacu pada keberhasilan operasi-operasi militer pada 2009 di Kota Swat, yang membersihkan para gerilyawan dalam empat bulan.
Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif, Kamis mengatakan pemerintahnya dengan tulus bersedia melakukan perundingan damai dengan Taliban, setelah pemimpin Tehreek-i-Taliban, Hakimullah Mehsud, mengeluhkan bahwa tidak ada langkah-langkah serius dilakukan untuk memulai dialog.
Berbicara setelah sebuah pertemuan keamanan di Kota Peshawar, Sharif mengatakan kemajuan telah dicapai mengenai pembukaan perundingan-perundingan. Pernyataan itu diucapkan dia sehari setelah dalam satu wawancara dengan stasiun televisi BBC di mana Mehsud mengatakan ia bersedia berunding tetapi pemerintah tidak melakukan langkah-langkah serius.

0 comments:

Post a Comment