Showing posts with label travel. Show all posts
Showing posts with label travel. Show all posts

Sunday, March 29, 2015

Beda umroh paket hemat dan normal

Katakepo.blogspot.com - Normalnya, saat ini, biaya untuk umroh kisaran USD 2.000 (termurah) sampai USD 3.000. Atau dirupiahkan sekitar Rp 20 juta hingga Rp 40 juta. Dengan biaya sebesar itu, jamaah sudah bisa umroh dengan fasilitas terbaik yang memuaskan.

Namun ada pula travel yang menawarkan biaya umroh di bawah harga normal paling rendah, yakni di kisaran USD 1.500 hingga USD 1.800. Tentu saja jika dihitung-hitung dengan biaya murah seperti itu, akan kurang untuk memenuhi fasilitas yang didapatkan jamaah. Untuk harga tiket pesawat saja paling murah USD 1.200 atau sekitar Rp 12 jutaan.

Banyak pemilik travel resmi yang mengeluhkan persaingan harga yang tidak sehat. Paket hemat umroh murah yang ditawarkan dianggap tidak masuk akal. Selain itu cenderung adanya penipuan terhadap jamaah.

"Kalau dari asosiasi travel resmi yang menawarkan paket murah itu tidak boleh di bawah USD 1.850. Tidak masuk akal juga kalau ada travel yang menawarkan di bawah harga tersebut. Imbasnya tentu kepada pelayanan yang diberikan," kata Amin Ahmad, Direktur Utama Balubaid travel.

Benar memang yang dikatakan Amin, paket murah terkadang menawarkan harga yang sulit diterima akal. Hitung-hitungan fasilitas umroh yang diperlukan jamaah tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan. Banyak fasilitas yang dikurangi sehingga menyebabkan jamaah terlantar. Pengurangan fasilitas dimulai dari saat pemberangkatan dengan menggunakan pesawat yang sering transit dan gonta-ganti.

Di Balubaid travel sendiri, Amin tidak berani memberikan harga umroh paket murah jika pelayanan kepada jamaah jadi minim. Karena menurutnya biar bagaimanapun jamaah harus mendapatkan fasilitas yang memuaskan. Jika pun ada fasilitas yang dikurangi itu hanya pada hotel tempat menginap jamaah.

"Jika normalnya jamaah di hotel bintang 5, maka jamaah paket murah hanya di hotel bintang 3. Fasilitas hotel yang dimiliki juga tidak terlalu berbeda jauh," jelas Amin.

Tidak jauh beda, Khalifa Hajj, travel haji dan umroh bentukan Asia Wisata, juga sangat mementingkan fasilitas jamaahnya. Paket umroh termurah di Khalifa Hajj tahun ini sebesar USD 1.950. Namun dengan paket murah tersebut, Khalifa tidak tergoda menggunakan pesawat murah yang sering transit.

"Untuk paket termurah, pesawat kita hanya transit satu kali. Ke depan kita akan gunakan pesawat yang langsung ke Madinah, bukan ke Jeddah dulu. Jadi dalam pengertian kita, murah itu tidak hanya diukur dari harga tapi juga pelayanan dan fasilitasnya," jelas Novia Syahidah, Marketing Communication Asia Wisata.

Ketika memilih paket umrah murah, sebaiknya jangan hanya terpaku pada harga yang ditawarkan. Tapi perhatikan juga fasilitas yang diberikan. Bisa jadi harga yang tertera sangat murah namun ternyata fasilitasnya mengecewakan. Misalnya perjalanan transit dulu di suatu tempat hingga menyita waktu dan tenaga.

Kemudian penginapan yang ala kadarnya, bahkan kapasitas untuk 4 orang ternyata diisi 5 orang. Atau penginapan yang jaraknya jauh dari Masjidil Haram. Ditambah pembimbing yang tidak profesional. Itu bisa terjadi, serta wajar untuk harga yang sangat murah.

Perbedaan paket hemat dan umroh normal memang terletak pada fasilitas dan pelayanan yang diberikan. Namun, jamaah juga berhak mendapatkan fasilitas yang sesuai. Paling tidak, jamaah tidak terlantar di Tanah Suci dan bisa pulang ke Tanah Air dengan selamat.

Biaya Umroh yang normal tahun 2015:
1. Tiket pesawat Jakarta-Jeddah (PP) : Rp 12.800.000 - Rp 15.250.000
2. Hotel Madinah per orang : Rp 700.000 - Rp 4.200.000
3. Hotel Mekkah per orang : Rp 800.000 - Rp 6.300.000
4. Biaya makan di Mekkah dan Madinah : Rp 900.000 - Rp 4.800.000
5. Biaya Visa : Rp 790.000 - Rp 1.200.000
6. Sewa Bis : Rp 700.000 - Rp 1.000.000
7. Snack : Rp 640.000 - Rp 750.000
8. Air zam-zam : Rp 100.000 - Rp 300.000
9. Airport tax : Rp 45.000 - Rp 100.000
10. Handling, muthawif, supir, porter : Rp 150.000
11. Pembimbing : Rp 750.000 - Rp 1.200.000
12. Manasik : Rp 950.000 - Rp 1.500.000
13. Admin travel : Rp 700.000 - Rp 2.000.000

Total biaya: Rp 20.075.000 - Rp 38.950.000.

Saturday, March 28, 2015

Pura Tanah Lot, Obyek Wisata Terfavorit di Bali

Katakepo.blogspot.com - Denpasar, Pura kuno Tanah Lot di Kabupaten Tabanan, 15 kilometer barat daya Denpasar, yang lokasinya bertengger di atas batu karang Pantai Beraban, menjadi salah satu obyek wisata terfavorit di Bali, bagi wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara.
"Wisatawan masih sering minta supaya bisa diantarkan ke lokasi wisata Tanah Lot, agar bisa menyaksikan bangunan suci sekaligus matahari terbenam," kata Made Sudiana, seorang pemandu wisata di Denpasar, Jumat (27/3/2015).
Tempat suci umat Hindu sekaligus obyek wisata andalan itu, selama ini menyimpan misteri dan keunikan yang membuat pelancong wajib mengunjunginya selama berwisata di Pulau Dewata, sepertinya belum merasa ke Bali kalau tidak ke Tanah Lot.
Daya tarik yang dimiliki pura kuno peninggalan abad XVI dalam menyedot kunjungan turis domestik dan mancanegara itu, telah menjadikan Tanah Lot sebagai daerah yang mampu menempati urutan teratas.
Sesuai catatan Dinas Pariwisata Bali, jumlah turis dalam dan luar negeri yang berkunjung ke kawasan wisata Tanah Lot selama 2014 sebanyak 3,1 juta orang bertambah, jika dibandingkan tahun sebelumnya hanya tiga juta.
Kemudian menyusul obyek wisata Pura Uluwatu, sebagai obyek wisata terbanyak kedua dikunjungi turis yang datang ke Pulau Bali sebanyak 1,1 juta orang, naik keras jika dibandingkan tahun sebelumnya hanya tercatat 801.000 orang.
Sudiana mengatakan, banyak turis asing yang datang ke lokasi itu, karena pengelolanya melakukan penataan kawasan obyek wisata tersebut lebih mengedepankan nuansa religius yang dipadukan dengan panorama dan keindahan alam.
Para pelancong senang menyaksikan dua pura (tempat suci) yang terletak di atas batu besar dan satu lagi ada di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu di daerah bagian selatan Kabupaten Badung atau di kaki Pulau Bali.
Menurut Sudiana, Tanah Lot menerima kunjungan wisatawan terbanyak memang masuk akal, disamping lokasi itu dekat dari pusat wisata Kuta dan Nusa Dua, dari lokasi itu turis bisa menikmati pemandangan alam pantai dan Pura yang tak ada duanya di dunia.

Mei, Garuda Buka Rute Jayapura-Nabire

Katakepo.blogspot.com - Jayapura, Maskapai nasional Garuda Indonesia akan membuka jalur penerbangan baru antarkabupaten di Papua yaitu rute Jayapura-Nabire mulai 1 Mei 2015.
"Akan ada pembukaan rute penerbangangan Jayapura-Nabire pada 1 Mei," ucap Sales and Marketing Manager Garuda Indonesia Branch Office Jayapura Agung Anugrah yang ditemui di Jayapura, Rabu (26/3/2015).
Penerbangan Jayapura-Nabire, kata Agung, dijadwalkan sekali sehari pergi pulang menggunakan pesawat jenis ATR dengan kapasitas 72 penumpang. Menurut Agung, Nabire memiliki potensi pasar yang cukup tinggi, selain juga permintaan kepada Garuda untuk membuka jalur penerbangan ke kabupaten tersebut terus berdatangan.
Dengan pembukaan rute baru tersebut, ucap Agung, Garuda tidak mendatangkan pesawat baru dan hanya memanfaatkan pesawat yang sudah ada dan selama ini sudah melayani rute penerbangan ke daerah lainnya di Papua dan Papua Barat.
"Sebenarnya tidak ada penambahan pesawat untuk pembukaan rute baru tersebut, hanya memanfaatkan pesawat ATR yang ada. Selama ini pesawat tersebut sudah melayani penerbangan Biak-Manokwari," ungkapnya.
Dikatakannya, dengan rute penerbangan lokal yang telah dimiliki Garuda seperti Jayapura-Merauke, Biak-Manokwari, Jayapura-Sorong, tingkat keterisian penumpang cukup menggembirakan.
Untuk rute penerbangan dalam Papua-Papua Barat, permintaan sudah bagus, tingkat keterisian kursi mencapai 70 persen per harinya. Bahkan ada yang menyentuh angka 90 persen dan kalau sedang 'pick season' sampai 100 persen," ujarnya.

Thursday, March 26, 2015

4 Tempat wisata cantik ini rusak karena kurang terawat

Katakepo.blogspot.com - Banyak obyek wisata di Indonesia menjadi magnet tujuan turis domestik hingga luar negeri. Seolah tidak ada habisnya, setiap tahun selalu muncul obyek wisata baru. Hal ini tentu berimbas pada pertumbuhan devisa negara sektor pariwisata.

Tetapi semua itu juga diimbangi dengan fakta miris. Banyak tempat wisata kondisinya memprihatinkan. Lagi-lagi faktor klasik menjadi penyebab rusaknya tempat wisata di Indonesia. Pertama karena ulah pelancong yang tak ramah, corat-coret hingga merusak. Kedua minimnya upaya perawatan.

Beberapa tujuan wisata yang rusak bahkan sudah tersohor hingga keluar negeri, dan pernah menjadi salah satu tujuh keajaiban dunia.

Seperti apa wajah destinasi wisata Indonesia saat ini, berikut lengkapnya?

Eceng gondok rusak kecantikan Danau Toba

Berkembangnya tanaman eceng gondok di kawasan Baktiraja, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, dikhawatirkan mencemari lingkungan Danau Toba, sehingga perlu dibersihkan agar kelestarian danau cantik dan terluas di Asia Tenggara itu tetap terpelihara.

"Keberadaan eceng gondok di kawasan Baktiraja berpotensi merusak ekosistem dan berdampak menimbulkan daratan baru," ungkap pegiat lingkungan di Doloksanggul Baringin Lumban Gaol kepada wartawan, Selasa (24/3).

Aktivis lingkungan dari Humbahas itu menyebutkan, tanaman liar yang dianggap sebagai gulma di permukaan Danau Toba tersebut, cukup mengganggu kelangsungan industri pariwisata, karena mengurangi estetika keindahan alam.

Eceng gondok dimaksud, lanjut Baringin juga mengganggu beberapa ekosistem. Sebab, dari aspek pertumbuhan, tanaman ini mampu beradaptasi dengan perubahan ekstrem berdasarkan ketinggian air, perubahan ketersediaan nutrisi, pH, temperatur serta racun-racun dalam air.

Menurutnya, pertumbuhan eceng gondok semakin cepat, karena air Danau Toba mengandung nutrisi tinggi, kaya dengan nitrogen, fosfat dan potasium yang menutupi permukaan danau di kawasan air tenang, seperti di Baktiraja yang terletak di pinggir danau.

Dijelaskannya, perkembangan eceng gondok akan mempengaruhi pencemaran air. Jadi jika wisatawan melihat eceng gondok menjamur di sepanjang pinggiran danau maka menunjukkan tingginya pencemaran air di kawasan Danau Toba.

"Penjagaan ekosistem dari aspek pencemaran sangat diperlukan, terlebih limbah rumah tangga yang sering dibuang langsung ke Danau Toba," katanya.

Sementara itu, Kabag Humas Pemkab Humbang Hasundutan, Osborn Siahaan menyebutkan, pihak pemerintah setempat melalui aparat kecamatan sudah mempersiapkan program pembersihan Danau Toba, termasuk melibatkan para pegiat pariwisata di daerah tersebut.

Pembersihan paling tepat, kata dia, dengan memaksimalkan eceng gondok sebagai bagian industri kerajinan rumah tangga serta bahan baku pupuk organik dan pakan ternak.

Jika hanya dibersihkan begitu saja, eceng gondok hanya punah sesaat. Sementara, kesadaran masyarakat untuk membersihkan lingkungan Danau Toba sepertinya sangat minim. Padahal, tumbuhan itu bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku industri.

"Kita telah melakukan sosialisasi, agar masyarakat tetap menjaga kebersihan lingkungan serta tidak membuang limbah ke kawasan Danau Toba," katanya.

Guha Tujoh di Aceh rusak

Guha Tujoh atau Gua Tujuh adalah gua alami yang berada di Desa Laweung, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh. Gua ini menyimpan batu-batu berbentuk unik, antara lain batu elang sujud dan batu talam hidangan.

Gua ini merupakan objek wisata yang cukup populer di Pidie. Tak hanya untuk menikmati pemandangan, beberapa pengunjung memanfaatkan gua ini untuk bertapa.

Sayangnya gua ini tidak lepas dari aksi vandalisme. Berdasarkan informasi yang dihimpun, dinding gua dikotori coretan-coretan tangan yang tak bertanggungjawab. Selain itu dua batu berbentuk unik yang ada di dalam gua telah dirusak dan dicuri.

Komersialisasi Lembah Harau ancam kerusakan lingkungan

Lembah Harau atau Lembah Arau merupakan Yosemite-nya pulau Sumatera. Ngarai ini diapit dua tebing dengan ketinggian mencapai 150 meter. Letaknya di dekat Payakumbuh, Sumatera Barat.

Lembah Harau memiliki pemandangan yang menakjubkan. Dengan hamparan sawah hijau serta air terjun yang mengalir dari ketinggian tebing. Sungai Batang Arai yang permai menambah keindahan lembah.

Sayangnya komersialisasi Lembah Harau sebagai objek wisata membawa dampak negatif berupa risiko kerusakan lingkungan yang mulai mengancam. Menurut situs Wisata Melayu, sekarang mulai banyak warung tempel yang berdiri di tepi sungai. Tak hanya menghalangi pemandangan, kaki-kaki warung tersebut juga berdiri di aliran sungai.

Candi Borobudur terancam lapuk, banyak jamur dan lumut

Balai Konservasi Borobudur (BKB) menyatakan terus memantau kebocoran dinding Candi Borobudur pada musim hujan. Dikhawatirkan bila hal ini terus terjadi maka sebagian batu candi dapat mengalami pelapukan.

Koordinator Kelompok Kerja Pemeliharaan BKB Yudi Suhartono mengatakan, kebocoran terjadi yakni air keluar melalui dinding relief tidak melalui drainase yang ada. Selain menyebabkan pelapukan, dikhawatirkan hal itu bakal merusak relief karena terjadi kelembapan.

"Pada musim hujan seperti sekarang, kami selalu memantau, apakah air yang ada di dinding candi berasal dari siraman air hujan atau karena ada kebocoran di sekitar batuan dan saluran drainasenya," kata Yudi di Magelang, seperti dilansir dari Antara, Senin (9/3).

Yudi mengaku sampai saat ini Candi Borobudur masih menjadi magnet wisatawan ke wilayah Jawa Tengah. Candi Buddha terbesar di dunia peninggalan Dinasti Syailendra ini saban tahun dikunjungi sekitar tiga juta pelancong.

Yudi melanjutkan, bila kebocoran dibiarkan maka tumbuh mikro organisme dan otomatis menyebabkan proses kimia serta memulai proses pelapukan pada batuan. Selain itu, kebocoran menimbulkan penggaraman sehingga merusak dinding relief.

"Dampak dari kebocoran, kalau air masuk di sela-sela batu dan keluar ke dinding, maka batu lembap, sehingga tumbuh mikroorganisme seperti lumut, ganggang, jamur, dan bakteri," ujar Yudi.

Yudi menambahkan, kebocoran terjadi biasanya karena lapisan kedap air rusak. Maka dari itu perlu dilakukan pembongkaran dan pelapisan kembali supaya kembali seperti semula. Dia menyebutkan, tahun ini BKB berencana menangani kebocoran di 12 bidang di sisi utara dan timur candi, perbaikan dilakukan menunggu musim kemarau.





Tuesday, March 24, 2015

Terjerat Moleknya Pulau Tidung

Katakepo.blogspot.com - Setelah lebih dari dua jam diayun ombak dari Jakarta, kapal yang kami tumpangi melambat. Di sekeliling, membentang perairan biru kehijauan yang jernih. Begitu jernihnya sampai dasar laut nyaris kelihatan. Segar angin berembus dari arah daratan di depan kapal. Hmm... selamat datang di Pulau Tidung!

Selama sekitar lima tahun belakangan ini, Pulau Tidung menjadi salah satu primadona pariwisata di Kabupaten Kepulauan Seribu. Jika Anda mencari di mesin pencari dengan kata kunci ”Pulau Tidung”, muncullah berderet-deret informasi tentang paket wisata di pulau tersebut.

Letak Pulau Tidung yang tidak jauh dari Jakarta membuatnya mudah dicapai dengan kapal dari Muara Angke atau Marina Ancol. Ditambah keindahan alamnya yang memesona, tempat ini cocok untuk ”pelarian” dari rutinitas sehari-hari.

Perairan sekitar Pulau Tidung menjanjikan pengalaman yang menarik dan menyenangkan. Hamparan pasir putih, air laut yang jernih, serta keanekaragaman terumbu karang dan ikan membuat pengunjung betah beraktivitas dari matahari terbit sampai tenggelam. Snorkeling menjadi semacam kegiatan ”wajib” bagi pengunjung.

Belum lagi tawaran berbagai permainan air, seperti banana boat, donut boat, atau jet ski, yang turut memeriahkan wisata Pulau Tidung. Bahkan, sekadar bersepeda keliling pulau dan melihat dari dekat kehidupan penduduknya pun tak kalah menyenangkan.

”Di sini airnya jernih. Kami bisa berenang sepuasnya. Snorkeling-nya juga seru. Sunset (matahari terbenam)-nya indah. Permainannya asyik. Ikan bakarnya enak,” tutur Sylvia, karyawan swasta dari Jakarta. Dia bersama enam temannya bersenang-senang di Pulau Tidung, pekan lalu.

Tak boleh ketinggalan adalah ikon wisata Pulau Tidung, yakni Jembatan Cinta. Ini adalah lokasi wajib bagi pengunjung untuk berfoto. Di berbagai sudut, pengunjung sibuk berfoto ria. Mereka juga terhibur oleh aksi warga setempat, terutama anak-anak, yang dengan berani meloncat dari titik tertinggi jembatan ke ”kolam” hijau jernih di bawahnya.

”Koin, Kak! Lempar koin, Kak!” pinta mereka.


Wisatawan menikmati wahana permainan air di pantai Jembatan Cinta, Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Sabtu (14/3/2015).
 
Setelah jumlah wisawatan turun sejak awal tahun karena cuaca buruk dan banjir di jakarta, dalam dua pekan terakhir wisawatan mulai ramai berkunjung kembali ke Pulau Tidung.
Begitu koin dilempar, mereka dengan cekatan terjun untuk mencari dan mengambil koin itu. Tawa riang dan teriakan girang terdengar hingga kejauhan.

Menggeliat

Menurut penuturan sejumlah pelaku pariwisata di Pulau Tidung, kegiatan wisata mulai menggeliat sekitar tahun 2010. Dari kunjungan yang awalnya hanya puluhan orang, sepanjang tahun 2014 pengunjung Pulau Tidung mencapai 3 juta orang.

Mereka biasanya datang saat akhir pekan dan hari libur nasional. Pada akhir pekan atau libur panjang, pengunjung bisa mencapai 5.000 orang. Padahal, penduduk pulau hanya sekitar 4.000 orang.

Amsir (37), salah satu perintis wisata Pulau Tidung, mengungkapkan, bibit wisata maritim Pulau Tidung sudah tumbuh sejak 1999. Saat itu, setiap akhir pekan ada 50-100 pengunjung dari Jakarta ke Pulau Tidung untuk snorkeling.

Dia dan teman-temannya merancang paket wisata dua hari satu malam yang lengkap. Setiap paket meliputi penginapan, makan empat kali, angkutan kapal pergi-pulang Jakarta-Pulau Tidung, permainan banana boat, dan snorkeling.

”Setelah kami hitung, agar hemat, paket wisata ini harus kelompok, 5-10 orang, sehingga bisa diperoleh biaya wisata Rp 350.000 per orang,” katanya

Seiring tingginya animo wisatawan mengunjungi Pulau Tidung, sejumlah agen pariwisata mulai bersaing menarik pengunjung sebanyak-banyaknya dengan menawarkan harga paket wisata murah, sekitar Rp 200.000 per orang, bahkan sampai Rp 180.000 per orang.

Sani, pemilik salah satu laman wisata Pulau Tidung, menyayangkan persaingan yang mulai tidak sehat itu. Menurut dia, pelayanan kepada pengunjung bisa tidak berkualitas hanya karena mengejar harga murah. ”Usaha wisata itu mempertaruhkan kepercayaan pelanggan. Sekali tak dipercaya, hancurlah bisnis ini,” ujarnya.

Penumpang berjejalan di lantai kapal saat perjalanan dari Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jumat (13/3/2015). 
 
Pulau Tidung merupakan salah satu pulau wisata di Kepulauan Seribu yang dikunjungi banyak wisatawan. Kapal kayu tradisional menjadi transportasi utama menuju kawasan ini karena kapal cepat milik pemerintah tidak beroperasi.
Lurah Pulau Tidung Mashud Hamid mengatakan, pariwisata mengubah sedikit demi sedikit perekonomian warga Pulau Tidung menjadi lebih sejahtera. ”Sebelum tahun 2010, nelayan di sini masih sekitar 60-70 persen dari jumlah penduduk. Sekarang sebagian besar warga bergerak di pariwisata,” katanya.

Menurut dia, berkah pariwisata ini harus dinikmati secara merata oleh segenap warga Pulau Tidung. Warga bisa memiliki penginapan atau usaha makan minum, permainan air, penyewaan perahu/kapal, atau menjadi pemandu wisata.

Mashud menambahkan, pariwisata juga akan dikelola lebih profesional. ”Kami sedang siapkan aturan untuk pembentukan asosiasi pariwisata. Tarif paket wisata juga akan dibuat standar dan disesuaikan dengan paket yang diberikan,” katanya.

Bupati Kepulauan Seribu Tri Djoko Margianto menuturkan, pihaknya berencana menambah infrastruktur penunjang pariwisata, seperti tambahan kapasitas listrik, air bersih, pembangunan jalan keliling Pulau Tidung, dan transportasi menuju Pulau Tidung, agar semakin banyak orang tertarik kemolekan alamnya.

Bebas Visa dan Potensi Pariwisata Indonesia

Katakepo.blogspot.com - keputusan pemerintah untuk memberi bebas visa kepada 30 negara dalam waktu dekat patut disambut baik. Langkah tersebut adalah salah satu cara yang termudah guna meningkatkan devisa yang masuk ke Indonesia tanpa harus meningkatkan investasi baru. Penambahan penghasilan devisa diperlukan saat ini mengingat defisit neraca transaksi berjalan yang dialami dan melemahnya rupiah.

Dari tahun ke tahun, sumbangan devisa dari pariwisata meningkat dari 8,5 miliar dollar AS pada 2012 menjadi 9,8 miliar dollar AS pada 2014. Padahal, pada kurun waktu yang sama, ekspor barang turun dari 182 miliar dollar AS menjadi 175 miliar dollar AS.

Devisa dari perjalanan atau pariwisata merupakan satu-satunya penyumbang net devisa neraca jasa-jasa yang sumbangannya meningkat menjadi 2,2 miliar dollar AS pada 2014 atau lebih dari sepertiga dari surplus neraca perdagangan barang pada 2014 sebesar 6,9 miliar dollar AS. Pariwisata juga penting dari segi sumbangan terhadap lapangan pekerjaan dengan menyumbang 1 dari setiap 11 pekerjaan di Indonesia saat ini.

Permudah perjalanan

Sejak 2011, para pemegang kepentingan di bidang pariwisata secara internasional telah mendorong pentingnya mempermudah perjalanan wisatawan mancanegara tanpa mengurangi aspek keamanan (smart and secure travel). Akses masuk dan keluar negara yang cepat, efisien, dan aman dimungkinkan dengan mengurangi restriksi (bebas visa), melancarkan proses masuk dan keluar, serta penggunaan teknologi (contohnya autogate dan paspor biometrik).

Indonesia sudah mempermudah dengan fasilitas visa kunjungan (visa on arrival/VOA), tetapi baru 15 negara yang memperoleh bebas visa. Penggunaan teknologi juga sudah mulai
diterapkan secara bertahap untuk paspor biometrik dan autogate. Sebagai pengguna autogate, saya dapat merasakan peningkatan efisiensi dan pelayanan imigrasi setiap kembali ke Tanah Air dan semoga fasilitas autogate juga akan diperluas untuk pengunjung mancanegara dengan kategori-kategori tertentu (contohnya trusted or frequent traveller).


Ratusan turis turun dari kapal pesiar MS Rotterdam yang sandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (19/2/2015).
 
Berdasarkan studi Organisasi Pariwisata Dunia PBB (United Nations World Tourism Organization/UNWTO) dan World Tourism and Travel Council (WTTC) pada 2011, diestimasi bahwa fasilitas visa dilaksanakan dapat menjadi jawaban pada penciptaan lapangan kerja saat belum pulihnya perekonomian dunia. Relaksasi visa diperkirakan akan meningkatkan jumlah wisatawan 110 juta atau kenaikan sebesar 16 persen, penciptaan 5,1 juta pekerjaan, dan devisa 206 miliar dollar AS.

Beberapa studi kasus juga menunjukkan, fasilitas visa bisa menaikkan 5-25 persen kunjungan dalam kurun waktu tiga tahun. Misalnya dengan Hongkong dan Rusia saling memberi fasilitas bebas visa, terjadi kenaikan kunjungan 133 persen selama kurun waktu 2008-2010.

Pada waktu Indonesia menjadi ketua dan tuan rumah APEC pada 2013 untuk mendukung visi dan target konektivitas di kawasan Asia Pasifik, juga telah dilakukan studi khusus untuk kawasan Asia Pasifik oleh UNWTO dan WTTC. Hasilnya menunjukkan, sekitar 20 persen dari 355 juta wisatawan yang ke APEC pada 2013 masih memerlukan visa.

Jika fasilitas visa dan perjalanan dilakukan pada 2014, terutama bebas visa, dapat meningkatkan lapangan pekerjaan bagi 1,8 juta-2,6 juta orang, tambahan devisa 62 miliar dollar AS hingga 89 miliar dollar AS. Selain itu, ada tambahan 38 juta-57 juta wisatawan ke semua tempat tujuan wisata APEC sampai 2016 dengan kenaikan 12-17 persen.

Kunjungan ke Indonesia

Bagaimana perkiraan kenaikan pengunjung ke Indonesia? Berdasarkan model dan studi 2013, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung diperkirakan dapat naik 100.000 orang sampai 200.000 orang dalam tiga tahun ke depan atau memberikan sumbangan devisa 120 juta dollar AS sampai dengan 240 juta dollar AS per tahun.

Wisatawan asal Belanda mengabadikan kunjungan mereka di permukiman yang rusak terkena lahar hujan di Desa Jumoyo, Salam, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (6/7/2011). 
 
Lokasi tersebut menjadi salah satu tempat singgah bagi berbagai agen pariwisata Yogyakarta yang hendak mengantar wisatawan ke Candi Borobudur.
Rendahnya kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia dibandingkan dengan negara lain karena daya saing yang lebih rendah berdasarkan ukuran Forum Ekonomi Dunia (WEF), yang terutama disebabkan oleh sejumlah kendala infrastruktur. Namun, jika kita gunakan estimasi 5-25 persen berdasarkan studi kasus, potensi kenaikan jumlah wisatawan mancanegara dalam tiga tahun ke depan dengan dasar 9,44 juta kunjungan pada 2014 adalah sekitar 160.000 sampai dengan 790.000 per tahun. Dengan pengeluaran rata-rata wisman 1.200 dollar AS, hal itu berarti tambahan devisa 188 juta dollar AS sampai dengan 944 juta dollar AS per tahun.

Manfaat yang dapat diperoleh jelas. Jelas pula apa yang perlu dilakukan untuk realisasi potensi sumbangan pariwisata.

Pertama, tentu agar kebijakan bebas visa dan fasilitas masuk dan keluar dari Indonesia dibuat nyaman dan aman dapat di implementasi sesegera mungkin. Keputusan politik telah diambil dan yang penting untuk implementasi adalah koordinasi antara pejabat-pejabat yang terlibat urusan imigrasi, keamanan, perhubungan, dan bandara udara.

Undang-Undang Imigrasi memang menuntut asas resiprositas untuk bebas visa. Namun, juga ada asas manfaat. Untuk saat ini, asas manfaat jelas yang dapat menjadi pertimbangan.

Kedua, imigrasi dan bandar udara merupakan pintu masuk pertama dan kesan pertama bagi pengunjung sehingga fasilitas bebas visa juga perlu diiringi dengan pelayanan imigrasi yang efisien dan ramah. Bandara yang ramah dan efisien (tourist friendly airport) juga penting karena bagian dari kesan ”menyambut” dan kenyamanan, yang seharusnya menjadi kenangan positif. Kisi-kisi bandara yang ramah dan efisien adalah kecepatan pengambilan barang, akses dan kelancaran transportasi dari dan ke bandara, kebersihan dan kenyamanan, serta pelayanan informasi pariwisata mengenai kota/negara terkait.

Ketiga, potensi dan dampak yang maksimal dari fasilitas bebas visa memerlukan kesiapan menyambut jumlah wisman yang meningkat. Hal tersebut mulai dari segi pelayanan dan sumber daya manusia sampai dengan infrastruktur. Misalnya jika ingin menyambut jumlah wisman dari Tiongkok dengan jumlah yang besar, kita harus siap dengan pemandu wisata dan sumber daya manusia di berbagai unsur pelayanan pariwisata yang bisa berbahasa Mandarin.

Wisatawan tiba di Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (17/4/2014).
 
Adapun infrastruktur yang memadai terkait dengan bandara atau pelabuhan, konektivitas transportasi, termasuk penerbangan langsung, prasarana, dan sarana pariwisata.

Keempat, adalah kesiapan tempat tujuan wisata dan ragam produk pariwisata sehingga yang berkunjung akan tinggal lebih lama dan mengeluarkan lebih banyak devisa atau dalam arti lain kualitas wisatawan mancanegara yang juga meningkat.

Selamat datang ke Wonderful Indonesia. (MARI PANGESTU, Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif)

Sunday, March 22, 2015

Keindahan Pasir Putih Pantai Nangateke di Flores




Katakepo.blogspot.com - Usia Kabupaten Nagekeo, di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur baru memasuki tujuh tahun, namun, kabupaten ini menyimpan kekayaan pariwisata, baik keutuhan rumah adat, maupun berbagai tari-tarian, keunikan ETU atau tinju adat. Kekayaan pariwisata Kabupaten Nagekeo masih sangat asli dan membutuhkan promosi secara terus menerus ke tingkat internasional, Asia, dan Nusantara.
Setelah kita berkeliling mengunjungi Pantai Pasir Putih Rii Ta, di Desa Tonggurambang, Kecamatan Aesesa, dan juga mata kita dimanjakan oleh keunikan batu kodok (frog stones), serta keaslian rumah adat Kampung Tutubhada dan Kampung Boawae. Dalam keadaan badan sedikit lelah, kita bisa mandi dan berjemur di Pantai Pasir Putih Nangateke serta kita bisa berkeliling dengan perahu nelayan di Pantai Kotajogo, mengelilingi Tanjung Todo, hutan bakau, di Desa Anakoli, Kecamatan Wolowae di bagian Timur dari Kota Mbay, ibu kota Kabupaten Nagekeo. Bahkan Pantai itu berada dipinggir Jalan Negara Transflores bagian Timur.
Pantai pasir Putih Nangateke dan Kotajogo masih jarang dikunjungi wisatawan asing. Selama ini pantai ini selalu dikunjungi warga masyarakat Kota Mbay dan sejumlah warga lainnya di Pulau Flores pada hari minggu dan hari libur umum.
pantai berpasir putih di Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
 
Di wilayah Kecamatan Wolowae yang berada di bagian Timur dari Kota Mbay, ibu kota Kabupaten Nagekeo ini sangat terkenal dengan ternak sapi karena memiliki padang savana terluas di Kabupaten Nagekeo.
Selain itu, wilayah Wolowae juga merupakan daerah penghasil garam untuk Nusa Tenggara Timur maupun di luar Pulau Flores serta dikirim ke Pulau Jawa. Wilayah Kecamatan Wolowae berada di Jalan Negara Lintas Utara yang berbatasan langsung ke Kabupaten Ende sehingga sebagian masyarakat yang berada di wilayah perbatasan itu membaur dalam interaksi sosial budaya yang berbeda.
Beberapa waktu lalu KompasTravel berkunjung ke Pantai Pasir Putih Nangateke, Pantai Kotajogo, Tanjung Todo. Konon, masyarakat setempat berkisah bahwa, saat Belanda dan Jepang menduduki Indonesia, khusus di Pulau Flores, Tanjung Todo dijadikan tempat berlabuhnya sejumlah kapal-kapal perang. Pada acara Sail Komodo, wisatawan melabuhkan kapal-kapal wisata mereka di sini.
pantai berpasir putih di Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
 
Dari Tanjung Todo itu, wisatawan dapat mengunjungi sejumlah obyek yang menarik di sekitar Kecamatan Wolowae. Kemungkinan ada kesamaan nama dengan Kampung Todo di wilayah Kecamatan Satarmese Barat, di Kabupaten Manggarai. Sebab di Kabupaten Manggarai ada nama kampung Kampung Todo.
Setelah kita menjelajahi Pasir Putih Nangateke, Pantai Kotajogo, berkeliling dengan perahu nelayan di Tanjung Todo. Kita dipandu oleh pemandu lokal untuk mengunjungi Goa Jepang. Mengunjungi Goa Jepang mengingatkan kita akan Jepang yang menguasai Pulau Flores. Wilayah Nagekeo dijadikan pusat dari pergerakan Tentara Jepang saat menguasai Pulau Flores. Bahkan di Kabupaten Nagekeo ada bekas bandara yang dibangun tentara Jepang dengan sebutan Bandara Surabaya II.
Menelusuri bunker peninggalan Jepang di Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo dapat menjadi alternatif berwisata yang eksotis dan menantang. Terdapat 33 titik goa atau bunker peninggalan Jepang di sekitar Kota Mbay, tepatnya di Kecamatan Aesesa. Bahkan, berada di jalur Jalan Negara Lintas Utara Nagekeo-Maumere.
Goa Jepang di Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
 
Memang tidak semua mudah diakses. Namun, jalurnya cukup menarik bila anda memutuskan untuk berwisata melintasi alam karena lokasi gua-gua atau bunker tersebut terletak di balik berbukitan savana yang terbentang dengan rimbunan semak dan pepohonan.
Berpetualangan ke tempat ini disarankan untuk memakai pakaian tertutup demi menghindari goresan ilalang dan semak berduri yang bertebaran di sepanjang perjalanan. Sepatu yang nyaman dan topi untuk menahan panas juga sangat penting. Selain itu persiapan bekal atau snack perjalanan disediakan secukupnya.
Selain itu pastikan anda membawa kamera apabila ingin mengeksplorasi situasi di dalam gua dan tentunya dibutuhkan penerangan menggunakan senter atau sejenisnya karena yang namanya goa pada umumnya gelap.
Berjalan melintasi alam menelusuri goa-goa ini sangat menarik. Daya tarik yang paling eksotis di tempat ini sebenarnya adalah jalur lintas alam yang menghubungkan titik-titik goa yang akan memberikan banyak kesempatan kepada anda untuk belajar mencintai alam. Selain itu, anda juga bisa bereksplorasi tentang sejarah keberadaan goa-goa tersebut dari para pemandu lokal.
Goa Jepang di Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
 
Seorang tokoh masyarakat di Flores, Agustinus Nggose kepada KompasTravel menuturkan, orangtuanya pernah bekerja untuk menggali bunker di Kabupaten Nagekeo pada saat tentara Jepang menduduki Flores. Orang Flores yang membangun bunker itu dipaksa bekerja oleh tentara Jepang. Agustinus menjelaskan, orangtuanya tidak sanggup bekerja secara paksa sehingga melarikan diri ke Manggarai melalui jalan-jalan di hutan dari Nagekeo.
Menurut catatan KompasTravel, Pulau Flores bukan hanya keindahan alamn, budaya, pantai dan pegunungan api tetapi keunikan goa-goa yang tersebar dari Kabupaten Manggarai Barat yang terkenal dengan Goa Istana Ular, Goa Batu Cermin. Dari sana kita menuju ke Kabupaten Manggarai yang terkenal dengan Goa Liang Bua, tempat hidup manusia Flores. Selain itu masih banyak goa-goa yang belum dipromosikan seperti goa tempat hidup burung kalong.

Wisatawan Indonesia, Pasar Terbesar Singapura



Katakepo.blogspot.com - Jakarta, Dalam menggaet jumlah kunjungan pasar Internasional Singapura telah berhasil mengangkut 3 juta pengunjung dari Indonesia selama periode 2014. Hal ini dibeberkan Singapore Tourism Board (STB) pada acara New Year Gathering yang berlangsung di XXI Lounge, Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (18/3/2015).

Dalam presentasinya, Edward Koh selaku Regional Director Asia Tenggara STB menerangkan bahwa selama periode 2014 jumlah wisatawan dari Indonesia merupakan yang terbesar dilihat dari jumlah kunjungannya.
“Jumlah pengunjung dari Indonesia mencapai sekitar 20 persen dari jumlah kunjungan atau sekitar 3 juta pengunjung selama periode tahun 2014,” ungkap Edward.
Edward menambahkan sebagai salah satu sumber pasar terbesar, Indonesia juga memberikan total pendapatan sekitar 2,1 juta dollar Singapura. Hal ini dibagi dalam beberapa aspek tujuan pengunjung atau wisatawan.
Kincir raksasa di Singapura
 
Sekitar 26 persen pengunjung dari Indonesia melakukan wisata belanja di Singapura, 18 persen hanya untuk berjalan-jalan, 8 persen untuk menikmati kuliner khas Singapura dan 47 persen untuk menikmati hal lain termasuk hiburan, pariwisata dan permainan.
“Secara keseluruhan Singapura menjadi salah satu tempat tujuan yang diminati oleh masyarakat Indonesia karena penawaran lifestyle,” ujar Edward.
Dia menerangkan bahwa Indonesia lebih memilih untuk menikmati penawaran lifestyle yang kian marak di Singapura dan lebih menjanjikan.
Sedangkan untuk wahana permainan atau atraksi favorit yang paling diminati adalah Universal Studio. Merupakan salah satu wahana permainan keluarga terbesar se-Asia Tenggara yang dibuka awal tahun 2010. Wahana ini terletak di Pulau Sentosa, Singapura.