Tuesday, May 5, 2015

Pemain Pertanyakan Langkah PSSI soal Kompetisi

Katakepo.blogspot.com - Samarinda, Gelandang Bali United Pusam FC, Bayu Gatra, mempertanyakan nasib para pemain dan pelatih dengan adanya putusan PSSI menghentikan semua kompetisi sepak bola di Indonesia dengan alasan force majeure.

PSSI mengeluarkan putusan tersebut setelah menggelar rapat Komite Eksekutif di Jakarta, Sabtu (2/5/2015). PSSI, yang kini tengah dibekukan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, menilai program-programnya tidak didukung oleh pemerintah.

"Siapa yang bertanggung jawab dengan nasib kami, apakah manajemen klub, PSSI, atau Menpora. Pastinya para pemain bola seperti kami ingin kejelasan (setelah kompetisi dihentikan)," ujar Bayu.

Bayu mengungkapkan bahwa dirinya memiliki kontrak selama semusim dengan Bali United Pusam. Ia mengaku sudah mendapatkan hak empat bulan gaji terhitung Januari 2015 saat menandatangani kontrak.

"Terus sisa gaji enam bulan lagi, siapa yang mau membayarkan kalau kompetisi ini dihentikan, terus terang kami para pemain merasa rugi," kata pemain tim nasional U-23 tersebut.

Bayu mengutarakan bahwa dalam kontraknya tertera perihal masalah force majeure berhentinya kompetisi. Menurutnya, kondisi tersebut akan membuat hak pemain secara otomatis bakal hangus.

Bayu pun berharap pemerintah beserta PSSI bisa segera mencari titik temu agar kompetisi bisa kembali berjalan. Menurutnya, jika kompetisi berhenti banyak pesepak bola yang akan menjadi korban.

"Mudah-mudahan ada sinyal yang bagus, bukan hanya pemenuhan hak pemain, namun kompetisi ini bisa bergulir lagi, karena ini sudah menjadi piring nasi kami. Kami memang sempat diberikan libur latihan selama tiga hari, tapi habis itu kami diminta untuk kumpul dan melaksanakan latihan," tutur Bayu.

0 comments:

Post a Comment