Friday, May 1, 2015

Senang karena Berat Badan Turun, Ternyata Gadis Ini Derita Kanker

Katakepo.blogspot.com - Setahun lalu, Jemma Doran rela melakukan apa pun untuk mengubah ukuran tubuhnya menjadi lebih langsing. Jemma memang kegemukan dengan ukuran tubuh 22, berat badannya mencapai 102 kg dan tingginya sekitar 153 cm.

Ia sudah melakukan banyak hal, mulai dari diet ketat, pantang makanan junk food, sampai olahraga, demi meraih tubuh langsing.

Berat badannya lalu turun dengan cepat dan ia merasa sangat gembira karena merasa usahanya berhasil. Ia pun sibuk membeli pakaian baru yang lebih kecil dan yakin dengan penampilan barunya ini akan segera mendapat pasangan.

Tapi, setahun kemudian berat badannya menyusut menjadi ukuran 8. Gadis berusia 28 tahun ini kemudian mengalami gangguan kesehatan yang ternyata disebabkan karena kanker tonsil yang sudah menyebar ke paru-parunya.

Jemma yakin jika saja kankernya bisa dideteksi sejak awal, mungkin ia sudah bisa melakukan pengobatan sehingga kankernya tak terlanjur menyebar.

"Saya terus berpikir jika saja waktu itu saya tidak diet mati-matian, mungkin kanker saya sudah bisa diketahui sejak awal dan pengobatannya berhasil," katanya.

Karena diet yang dilakukannya, Jemma mengabaikan tanda kanker seperti penurunan berat badan tiba-tiba. Ia sempat memeriksakan diri ke dokter karena mengeluh sakit dan bengkak di tenggorokan. Terkadang ia juga merasa nyeri saat menelan.

Awalnya dokter mengira ia sakit amandel dan memberinya antibiotik. Sakit di tenggorokannya datang dan pergi, namun secara umum ia merasa tubuhnya sehat-sehat saja.

Tapi beberapa bulan kemudian ia merasa sakit di tenggorokannya bertambah parah dan bolak balik ke rumah sakit. Lagi-lagi ia hanya didiagnosis menderita infeksi saja.

Ia pun akhirnya dirawat di rumah sakit karena tenggorokannya membesar dan badannya terus mengurus. Hasil biopsi menunjukkan ia menderita kanker.

"Sungguh ironis, sejak dulu saya memimpikan punya badan yang kurus dan sekarang ini saya berhasil kurus tapi sangat sakit," katanya. Ia pun terus menjalani kemoterapi dan radiasi.

Sayangnya, kankernya sudah menyebar ke paru dan juga tulang payudaranya. Dokter bahkan menyebut kankernya tak bisa diobati lagi.


Gejala

Kanker tonsil adalah salah satu dari kanker kepala dan leher. Kanker ini berkembang di bagian tenggorokan di belakang mulut yang disebut oropharynx.

Faktor risiko terbesar kanker ini adalah merokok dan konsumsi alkohol berlebihan. Kebiasaan merokok dan minum alkohol juga lebih meningkatkan risiko. Kanker tonsil juga terkait dengan virus HPV.

Gejala-gejala yang perlu diwaspadai adalah sakit di belakang mulut yang tak sembuh-sembuh, tonsil membesar di satu sisi, ada darah di air liur, sulit menelan atau bicara, tenggorokan bengkak, tak bisa mengonsumsi makanan atau minuman asam, sakit di telinga, dan bau mulut.

Related Posts:

  • Hindari racun dengan 5 langkah mudah Katakepo.blogspot.com - Setiap hari tubuh kita terpapar racun entah dari makanan, air, maupun udara. Oleh karena itu tubuh pun memiliki sistem penyaringan racun sendiri yang bekerja secara terus-menerus setiap hari melalu… Read More
  • Terlihat lebih muda dalam 5 langkah! Katakepo.blogspot.com - Memiliki kulit yang terlihat lebih muda adalah dambaan setiap wanita. Untuk bisa mendapatkannya, para wanita terkadang rela merogoh kocek cukup dalam. Namun tahukah Anda bahwa ada cara sederhana un… Read More
  • 3 Mitos tentang nutrisi ini ternyata salah! Katakepo.blogspot.com - Ada begitu banyak informasi tentang nutrisi yang berkembang di masyarakat. Informasi itu pada awalnya hanyalah mitos namun lama-kelamaan dipercayai oleh masyarakat termasuk Anda. Padahal nyatanya … Read More
  • Beda orgasme wanita dan orgasme pria Katakepo.blogspot.com - Orgasme lazim dialami oleh Anda dan pasangan yang sedang berhubungan seks. Namun ternyata, orgasme yang dialami pria dan wanita cukup berbeda.Seperti dilansir dari healthmeup.com, orgasme dialami … Read More
  • UNAIR Surabaya segera produksi obat herbal demam berdarah Katakepo.blogspot.com - Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya segera memproduksi obat herbal untuk anti-demam berdarah, karena penelitian secara klinis sudah memasuki fase III."Obat h… Read More

0 comments:

Post a Comment