TEMPO.CO, Jakarta
- Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto memastikan proyek pembangunan
Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda (KSISS) akhirnya akan
dikerjakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bekerja sama dengan
konsorsium swasta.
"Ini keputusan rapat tim tujuh di Kementerian Koordinator
Perekonomian," kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Senin, 29
Juli 2013. "Pengumuman resminya menunggu Menko Perekonomian," kata Djoko
lagi. Menurut Djoko, keputusan ini diambil sebagai kompromi. "Dengan kolaborasi antara BUMN dan swasta, pemerintah masih mempunyai kewenangan untuk mengontrol," katanya. Namun, uang APBN pun tetap tidak perlu mengucur keluar untuk pembangunan kawasan strategis dan jembatan penghubung Pulau Jawa dan Sumatera itu. "Artinya tidak lepas semuanya kepada swasta. Tapi pemerintah di sini bukan APBN, melainkan BUMN," katanya.
Menurut Djoko, berdasarkan hasil rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Perekonomian pada tiga pekan lalu, semua peserta rapat sepakat jika proyek tersebut digarap oleh Badan Usaha Milik Negara dan konsorsium pemrakarsa: yakni Graha Banten Lampung Sejahtera--yang sebagian besar sahamnya dimiliki taipan Tomy Winata.
Sempat terjadi tarik ulur antara
Kementerian Keuangan dan Kementerian Koordinator Perekonomian soal
rencana pembangunan jembatan ini. Menteri Keuangan sebelumnya, Agus
Martowardojo, menolak jika proyek yang demikian strategi diserahkan
sepenuhnya pada swasta. Namun, Menko Perekonomian Hatta Rajasa menolak
jika pembangunan jembatan itu membebani keuangan negara. Selain itu, Presiden SBY ingin proyek ini sudah dimulai sebelum masa jabatannya berakhir Oktober 2014 depan.
0 comments:
Post a Comment