Katakepo.blogspot.com - Bank Indonesia (BI) menilai perlu perbaikan atau reformasi secara struktural dalam perekonomian nasional untuk menstabilkan perekonomian. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menilai, hal ini akan meningkatkan kepercayaan investor asing dalam berinvestasi di Tanah Air.
"Reformasi struktural perlu dilakukan, ini paling diperhatikan adalah tentang aspek-aspek hubungan industrial, perburuhan, infrastruktur listrik, pelabuhan, dan jalan. Perizinan, high cost ekonomi karena korupsi hal-hal ini harus dilakukan perbaikan. Kalau bisa, ini bisa membangun kepercayaan pasar," tutur Agus di Badan Anggaran DPR RI, Jakarta, Senin (16/9).
Agus mengatakan, perekonomian Indonesia masih membutuhkan dana dari investor asing untuk memperbaiki defisit Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) dalam beberapa kuartal belakangan ini.
Defisit NPI tercatat mencapai USD 6,6 miliar pada triwulan I 2013, dan membaik menjadi hanya sebesar USD 2,5 miliar pada triwulan berikutnya. Perbaikan defisit NPI lebih disebabkan oleh meningkatnya asupan dana di neraca transaksi modal dan finansial, karena di transaksi berjalan defisitnya justru membengkak dari USD 5,8 miliar pada triwulan satu, menjadi USD 9,8 miliar pada triwulan II 2013.
"Jangka menengah-panjang mesti perbaiki transaksi berjalan, diungkapkan pada saat raker (dengan Badan Anggaran DPR) tadi, tidak hanya perhatikan defisit APBN yang sudah terkendali, tapi bagaimana defisit NPI dan neraca perdagangan," tutup Agus.
0 comments:
Post a Comment