Thursday, September 19, 2013

Kista ovarium: Jenis dan penyebabnya

Katakepo.blogspot.com - Kista ovarium adalah kantung berisi cairan pada permukaan ovarium wanita. Ovarium sendiri terletak di setiap sisi rahim.
Banyak wanita yang memiliki kista ovarium beberapa waktu selama hidup mereka. Sebagian besar kista muncul namun tidak berbahaya. Bahkan mayoritas kista ovarium menghilang tanpa pengobatan dalam beberapa bulan.
Namun kista ovarium - terutama yang telah pecah - kadang-kadang menimbulkan gejala serius. Berikut ini, Mayo Clinic pun membagikan informasi tentang jenis-jenis ovarium kista dan hal-hal yang menyebabkannya.
Kista fungsionalOvarium wanita biasanya tumbuh struktur folikel setiap bulan untuk memproduksi hormon estrogen dan progesteron dan melepaskan telur saat berovulasi. Terkadang folikel tumbuh terus menerus dan memunculkan kista.
  • Kista folikel. Di puncak masa subur, sel telur 'meledak' dari folikel dalam ovarium dan berjalan ke arah vagina untuk mencari sperma dan melakukan pembuahan. Namun jika tidak ada ledakan, folikel yang tidak pecah akan berubah menjadi kista.
  • Kista korpus luteum. Setelah folikel berhasil melepaskan sel telur, pecahannya mulai memproduksi hormon estrogen dan progesteron dalam persiapan untuk pembuahan. Proses tersebut dinamai dengan korpus luteum. Namun terkadang sisa cairan sel telur yang pecah tetap tertinggal dalam folikel dan menimbulkan kista.

Beberapa obat kesuburan ditengarai mampu meningkatkan risiko kista korpus luteum. Kabar baiknya, kista ini tidak akan mencegah atau mengancam kehamilan yang dihasilkan.
Kista fungsional biasanya tidak berbahaya, jarang menimbulkan rasa nyeri, dan bisa menghilang sendiri dalam waktu dua atau tiga siklus menstruasi.
Kista lainnyaBeberapa jenis kista yang muncul tidak ada hubungannya dengan fungsi normal dari siklus menstruasi. Kista tersebut adalah:
  • Kista dermoid. Kista ini bisa berisi jaringan seperti rambut, kulit, atau gigi karena terbentuk dari sel-sel yang menghasilkan telur manusia. Sifatnya cukup jinak dan tidak memicu kanker.
  • Cystadenomas. Kista ini berkembang dari jaringan ovarium dan berisi cairan encer atau lendir.
  • Endometrioma. Kista ini berkembang akibat dari endometriosis, suatu kondisi di mana sel-sel endometrium rahim tumbuh di luar rahim wanita. Beberapa jaringan yang menempel pada ovarium bisa memunculkan tumbuhnya kista.
  • Polycystic ovarian syndrome (PCOS). Akibat ketidakseimbangan hormon, wanita dengan kondisi PCOS juga berisiko terkena kista.

Kista dermoid dan cystadenomas bisa membesar, menyebabkan ovarium bergeser dari posisinya. Akibatnya, ada rasa nyeri yang tak tertahankan di bagian sekitar rahim.

0 comments:

Post a Comment