Katakepo.blogspot.com -
1. Kepulauan Nauru
Sebanyak 95 persen dari 10 ribu penduduk Nauru, negara kepulauan di
Samudera Pasifik, memiliki badan kelewat berat. Tak hanya orang dewasa,
anak pun memiliki bakat gemuk dari orang tua mereka.
Penduduk Nauru berusia 25-40 tahun mempunyai berat di atas 100 kilogram. Anak usia lima tahun ke atas mulai mengkonsumsi makanan cepat saji kaya karbohidrat dan minyak.
Mayoritas warga Nauru, negara seluas 21 kilometer persegi, mengandalkan hasil laut dan pertanian. Harusnya mereka lebih sehat, tapi justru memilih produk impor siap saji. Hasil bumi mereka malah diekspor ke negara lain.
Badan Kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (WHO) sudah memperingatkan Nauru soal kegemukan ini. Obesitas meningkatkan risiko penyakit, terutama jantung, dan kematian dini.
Uniknya, jarang ada kasus kematian di Nauru karena alasan kesehatan. Warga menganggap bisa menjaga kesehatan dengan bekerja keras. Mereka percaya kegemukan anugerah Tuhan. Semakin gemuk lelaki atau perempuan, semakin terlihat tampan atau cantik.
Penduduk Nauru berusia 25-40 tahun mempunyai berat di atas 100 kilogram. Anak usia lima tahun ke atas mulai mengkonsumsi makanan cepat saji kaya karbohidrat dan minyak.
Mayoritas warga Nauru, negara seluas 21 kilometer persegi, mengandalkan hasil laut dan pertanian. Harusnya mereka lebih sehat, tapi justru memilih produk impor siap saji. Hasil bumi mereka malah diekspor ke negara lain.
Badan Kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (WHO) sudah memperingatkan Nauru soal kegemukan ini. Obesitas meningkatkan risiko penyakit, terutama jantung, dan kematian dini.
Uniknya, jarang ada kasus kematian di Nauru karena alasan kesehatan. Warga menganggap bisa menjaga kesehatan dengan bekerja keras. Mereka percaya kegemukan anugerah Tuhan. Semakin gemuk lelaki atau perempuan, semakin terlihat tampan atau cantik.
2. Kepulauan Micronesia
Kepulauan Micronesia dekat dengan Kepulauan Nauru di Samudra Pasifik.
Pulau ini dekat dengan Filipina di sebelah Barat dan Indonesia di Barat
Laut. Data WHO memperlihatkan Sebelas-duabelas dengan yang ada di
Nauru. Warga Micronesia sekitar 92 persen obesitas.
Penyebabnya ternyata kedoyanan mereka akan makanan kaleng dan impor siap saji. Padahal bumi Micronesia berlimpah buah-buahan tropis, ikan segar, dan sayur mayur.
Penyebabnya ternyata kedoyanan mereka akan makanan kaleng dan impor siap saji. Padahal bumi Micronesia berlimpah buah-buahan tropis, ikan segar, dan sayur mayur.
3. Kepulauan Cook
Pulau Cook yang juga terletak di bagian lain Laut Pasifik ternyata
warganya juga obesitas. Sekitar 91,1 persen penduduk pulau ini
kegembrotan. Penyebabnya pun sama makanan olahan atau makanan kaleng
yang cepat saji.
Pejabat Pulau Cook membuat cara-cara tersendiri agar meningkatkan kemauan warga supaya mengimbangi obesitas dengan olahraga ringan. Warga pulau ini diwajibkan jalan kaki kemana-mana. Anak-anak yang rentan obesitas punya jadwal khusus menari agar bisa mengurangi lemak tubuh.
Pejabat Pulau Cook membuat cara-cara tersendiri agar meningkatkan kemauan warga supaya mengimbangi obesitas dengan olahraga ringan. Warga pulau ini diwajibkan jalan kaki kemana-mana. Anak-anak yang rentan obesitas punya jadwal khusus menari agar bisa mengurangi lemak tubuh.
4. Kepulauan Fiji
Fiji peringkat keempat dunia negara dengan penduduk banyak obesitas.
Kementerian kesehatan melansir sejak satu dekade obesitas meningkat di
Fiji diikuti dengan pelbagai penyakit seperti stres dan penyakit gula
atau diabetes.
Penduduk Fiji belakangan hobi meminum minuman dengan kadar gula tinggi seperti soda serta menyantap makanan lebih banyak kalori. Bahkan bekal anak sekolah lebih banyak roti dan mie instant ketimbang mengolah sayuran.
Banyaknya restoran cepat saji asal barat masuk ke Saudi membuat mereka mengkonsumsi itu. Sebenarnya masakan arab sendiri juga tinggi kalori namun kebanyakan mereka mengaturnya dengan berolahraga seperti jalan kaki.
Penduduk Fiji belakangan hobi meminum minuman dengan kadar gula tinggi seperti soda serta menyantap makanan lebih banyak kalori. Bahkan bekal anak sekolah lebih banyak roti dan mie instant ketimbang mengolah sayuran.
5. Arab Saudi
Tingkat obesitas di Arab Saudi memang belum terlalu tinggi namun pertumbuhannya cepat. Ini membuat pemerintah Saudi kewalahan. Namun obesitas menjangkiti anak-anak paling banyak terjadi. Sekitar 45 persen dari populasi anak mengalami obesitas, dan sebagian termasuk kelebihan berat badan.Banyaknya restoran cepat saji asal barat masuk ke Saudi membuat mereka mengkonsumsi itu. Sebenarnya masakan arab sendiri juga tinggi kalori namun kebanyakan mereka mengaturnya dengan berolahraga seperti jalan kaki.
0 comments:
Post a Comment