Sunday, September 29, 2013

Ahok: Kalau ada lawan, pukul yang keras sampai pemimpinnya mati

Katakepo.blogspot.com - Awalnya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok merupakan pengusaha di daerah asalnya, Belitung. Namun pada akhirnya dia terjun ke dunia politik, diawali sebagai anggota DPRD Belitung, lalu anggota DPR RI, dan sekarang wakil Gubernur DKI Jakarta.

Menurut Ahok, dia terjun ke politik berawal dari frustasi. Ahok mengaku karena frustasi dan stres lah dia bertambah kreatif.

"Dasarnya sederhana saja, saat itu banyak orang miskin di daerah asal saya, sekolah roboh, dan lainnya. Akhirnya saya dan keluarga membantunya secara rutin Rp 500 ribu untuk 9 orang akhirnya saya pikir, uang saya habis, tapi yang menerima bantuan hanya terbatas," pikirnya saat itu.

Akhirnya, dia pun banting setir menjadi anggota DPRD, sehingga lewat uang daerah atau partai, bisa membantu lebih banyak orang, dan uang Rp 500 ribu mungkin bisa untuk setiap orang, sedangkan sekolah roboh pun bisa diperbaiki.

"Dengan saya menjadi anggota DPRD, saya pun bisa lebih leluasa memilih camat yang saya anggap baik," katanya.

Selama karirnya di politik, Ahok terkenal menjalankan ikan Salmon. Menurut Ahok, ikan hidup adalah ikan yang bisa berenang melawan arus, sedangkan yang mengikuti arus adalah ikan mati.

"Ikan Salmon bisa melawan arus laut dan sungai sampai di pegunungan untuk bertelur. Artinya, kita harus melawan arus untuk memberi makna pada orang lain," tuturnya.

Ahok terkenal galak, terutama terkait dengan kasus Tanah Abang. Untuk hal itu, Wagub tersebut member resepnya, yaitu pukul yang paling kuat, sehingga yang lain akan mudah dikalahkan.

"Seperti dulu di kampung, warga desa menggiring monyet ke sebuah kantong, tapi untuk dapat menangkapnya, warga harus memukul pemimpinnya sampai mati, sehingga monyet lainnya bisa mudah ditangkap," katanya.

0 comments:

Post a Comment