Monday, August 19, 2013

Sendirian? Siapa Takut!

Katakepo.blogspot.com - Nggak, saya nggak akan membicarakan tentang kesendirian tanpa pacar atau suami. Kayaknya yang belum berpasangan pasti sudah capek dengan pertanyaan , “Kapan nyusul?” di setiap resepsi pernikahan dan saat Idul Fitri yang lalu. Jadi, di sini marilah kita membicarakan tentang kesendirian yang lain.

Sebagai seseorang yang memiliki hobi menulis, saya sering menghabiskan waktu sendiri untuk menulis. Berhubung kalau menulis di rumah bawaannya ingin nonton televisi dan tidur-tiduran di kasur, jadi saya sering menulis di kedai kopi. Datang pagi-pagi pada saat kedainya baru buka, dan bisa menghabiskan waktu berjam-jam duduk di tempat yang sama menghabiskan beberapa gelas kopi (terdengar familiar? Iya, yang kayak di iklan televisi itu). Dan semuanya dilakukan sendirian.

Yah, faktanya memang menulis itu kegiatan individual, namun selain menulis, saya banyak melakukan hal-hal lain sendirian. Berbelanja ke supermarket dan mall, ke toko buku, membaca buku, menonton film di bioskop, atau bahkan makan di restoran—yang semuanya saya lakukan sendiri.

Dan saya nggak merasa ada yang ganjil dengan menghabiskan waktu sendiri.

Sejujurnya, saya nggak terlalu memikirkan hal-hal yang saya lakukan sendirian tersebut—karena sudah sering sekali saya lakukan. Namun beberapa waktu lalu, seorang sahabat menanyakan pendapat saya, “Menurut lo, aneh nggak kalau orang nonton bioskop atau makan di restoran sendirian?”

Setelah mengernyit sesaat, saya menjawab dengan pasti, ”Ya nggak lah. Nggak ada yang salah dengan itu.”

Lalu saya teringat beberapa hari yang lalu, saya makan di sebuah restoran sushi, dan saya meminta untuk duduk di sushi bar, dengan pertimbangan karena saya sendirian akan lebih cepat mendapatkan tempat duduk di situ. Ternyata dua orang perempuan yang duduk di kanan dan kiri saya juga sendirian. Saya bertukar senyum dengan masing-masing dari mereka, lalu kembali menekuni menu dan layar ponsel saya. Dua orang di samping saya pun melakukan hal yang sama. Dan nggak ada yang terlihat canggung.

Justru ketika teman-teman perempuan saya berkomentar seperti: ’Ih, kok lo pede sih makan sendirian?’ atau ’Seriusan lo nonton sendiri? Gue sih malas.’ –saya jadi bingung. Karena buat saya itu bukan masalah.

Iya, melakukan banyak hal dengan teman memang menyenangkan, tapi bagaimana kalau suatu hari nggak ada yang bisa diajak keluar? Apakah kita akan melewatkan banyak hal, menunda melakukan banyak aktivitas—hanya karena nggak ada yang menemani? Saya, kemungkinan besar, nggak. Ke bioskop itu intinya untuk menonton film—dan itu bisa dinikmati sendiri. Begitu pun dengan makan di restoran, intinya kita mau makan. Yah, kecuali kalau ke restoran memang untuk bersosialisasi sih, itu lain urusannya.

Saya senang melakukan banyak hal sendirian, sama seperti melakukan banyak hal bersama orang lain—dengan pasangan, teman, atau keluarga. Namun ketika saya sendirian, saya sering berkenalan dengan orang baru, tahu sebatas mana limit saya karena saya belajar mengandalkan diri sendiri, bahkan belajar untuk memercayai insting saya.

Tentunya itu semua nggak saya lakukan dengan membabibuta. Saya ukur dulu, apakah aktivitas yang akan saya lakukan aman bila dilakukan sendirian.

Saya berharap, banyak orang yang menyadari bahwa beraktivitas sendirian BUKANLAH MASALAH dan nggak perlu malu bila sendirian duduk dan makan di restoran atau membaca buku di pojok kedai kopi favorit. Kalau ada orang yang bisa keluar negeri dan menjelajah dunia sendirian, kenapa kita nggak bisa melakukan hal yang jauh lebih sederhana dari itu?

Karena di era yang kadang menuntut kita banyak berinteraksi dengan teman artifisial, saya rasa kita perlu belajar untuk menikmati menghabiskan waktu hanya dengan diri kita sendiri.

0 comments:

Post a Comment