Katakepo.blogspot.com - Yogyakarta, Atraksi wisata pada malam hari di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta masih kurang sehingga perlu ditambah agar wisatawan memiliki pilihan tontonan hiburan. "Selain itu, dengan makin banyaknya atraksi wisata pada malam hari di Provinsi DIY diharapkan lama tinggal wisatawan juga bertambah," kata praktisi pariwisata, Widi Utaminingsih, yang juga Ketua Yayasan Widya Budaya Yogyakarta, Jumat (16/11/2012).
Menurut Widi, rata-rata lama tinggal wisatawan di daerah ini masih di bawah tiga hari sehingga uang yang mereka belanjakan saat menginap relatif sedikit. "Untuk menggenjot lama tinggal wisatawan, perlu ada atraksi wisata pada malam hari agar geliat pariwisata DIY makin meningkat," kata Widi.
Ia mengatakan atraksi wisata pada malam hari itu memang sudah menjadi wacana lama, tetapi implementasi di lapangan termasuk koordinasi antarlembaga dan pemangku kepentingan pariwisata di daerah ini masih kurang. "Pememerintah setempat harus secepatnya mengantisipasi atraksi wisata malam hari sehingga bisa berdampak positif bagi pariwisata DIY," katanya.
Widi memaparkan, selama ini untuk menonton atraksi pada malam hari di DIY masih terbatas hanya Ramayana Balet di panggung terbuka Purawisata di Kota Yogyakarta ataupun panggung terbuka di Taman Wisata Candi Prambanan di Kabupaten Sleman.
"Pentas kesenian tradisional hendaknya perlu diperbanyak dan perlu menghidupkan kembali pentas seni pada malam hari yang dulu sudah ada, tetapi karena sesuatu hal, tidak lagi bisa terselenggara," katanya.
Widi melanjutkan, masih banyak lokasi di Yogyakarta yang bisa dimanfaatkan untuk panggung pertunjukan kesenian, di antaranya Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Titik Nol Kilometer di simpang empat depan Kantor Pos Besar, dan pergelaran di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat serta beberapa tempat lainnya.
"Jika pertunjukan wisata malam hari semakin banyak, diyakini lama tinggal wisatawan di Yogyakarta akan bertambah," kata Widi.
Sumber : Antara
Editor : I Made Asdhiana
0 comments:
Post a Comment