Wednesday, September 18, 2013

4 Fakta baru kasus preman aniaya Hernawati si pedagang kopi

Katakepo.blogspot.com - Hernawati, seorang pedagang kopi yang biasa berjualan di kawasan pintu Tol Kebon Jeruk, Jakarta Barat disekap dan dianiaya sejumlah preman. Penyekapan dilakukan karena korban menolak memberikan uang keamanan sebesar Rp 100 ribu yang diminta pelaku.

Kepada petugas Hernawati mengaku dirinya disiksa dengan ditetesi ember plastik yang dibakar. Tak hanya itu, Hernawati mengaku disekap, dianiaya, ditelanjangi dan kelaminnya dirusak oleh pelaku.

Polisi pun bertindak cepat dengan menangkap 19 preman yang diduga terlibat penganiayaan keji kepada Hernawati itu. Namun akhirnya 18 orang itu dibebaskan karena tidak terbukti terlibat dalam penganiayaan Hernawati.

Bukan itu saja, sejumlah fakta baru terungkap dalam kasus ini. Berikut empat fakta baru dalam kasus penganiayaan Hernawati si tukang kopi itu:

1. Salah tangkap, 18 preman dibebaskan

19 Orang yang merupakan kelompok Flores ditangkap Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Barat pada Minggu (15/9) siang. Mereka diduga menganiaya Hernawati (46) seorang perempuan yang biasa berdagang di depan pintu tol Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Namun dari 19 orang itu, 18 di antaranya kembali dilepaskan. Pembebasan itu dilakukan karena mereka tidak terbukti atau tak terlibat dalam aksi penyekapan dan penganiayaan terhadap pedagang kopi, Hernawati (46).

Polisi hanya menahan Frengky Danger Manu (20) yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Tersangka yang ditembak kaki kanannya ini dijerat Pasal 333 jo Pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara.

Usai kita lakukan pemeriksaan 1x24 jam, ke-18 orang kita pulangkan karena tidak terbukti melakukan kekerasan. Yang terbukti hanya tersangka Frengky, kata Kasat Reskrim Polsek Metro Jakarta Barat, Hengki Haryadi saat ditemui di Mapolres, Senin (16/9).

2. Preman penganiaya hernawati ditangkap di Tangerang

Polisi menangkap satu lagi pelaku penyekapan dan penganiaya wanita pedagang kopi di depan pintu Tol Kebon Jeruk. Pelaku di tangkap pada Senin malam di wilayah Tangerang.

Pelaku inisial H ditangkap di Tangerang semalam, kata Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Barat AKP Martson Marbun saat dihubungi, Selasa (17/9).

Penangkapan H ini merupakan pengembangan dari pemeriksaan terhadap tersangka Frengky Danger Manu (20) yang sudah ditangkap terlebih dahulu. Dari informasi yang diperoleh merdeka.com, H tersebut merujuk Hano, salah satu preman yang kerap nongkrong di pintu Tol Kebon Jeruk.

3. Hernawati disebut kurir narkoba

Hernawati mengaku dirinya disekap dan dianiaya karena tidak mau membayar uang setoran Rp 100 ribu kepada preman. Namun, dari keterangan seorang tukang ojek yang mangkal di depan pintu tol Kebon Jeruk mengatakan, kalau warga Bekasi itu merupakan seorang kurir sabu.

Ibu yang disekap di bedeng itu kan kurir sabu, ujar salah seorang tukang ojek yang enggan disebutkan namanya saat ditemui di lokasi, Selasa (17/9).

Tukang ojek yang sudah lebih dari 10 tahun mangkal di depan pintu Tol Kebon Jeruk itu yakin setelah merdeka.com menunjukkan foto Hernawati. Iya, ini dia, ujar dia yakin.

Sementara itu, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Gembong Yudha mengatakan, dirinya belum mendengar info tersebut. Kita belum mendengar info itu, karena yang nangani reskrim, ujar Gembong saat dihubungi.

4. Hernawati tukar sabu dengan garam

Hano (45) tersangka pelaku penganiayaan dan penyekapan terhadap Hernawati (46) yang ditangkap pada Senin (16/9) malam, membantah jika dirinya menganiaya korban terkait pemerasan. Menurut Hano, korban dianiaya karena telah membohongi temannya berinisial S yang saat ini masih buron.

Hano Mengaku temannya S membeli sabu dari bandar yang juga bos Hernawati. Namun sabu tersebut oleh Hernawati ditukar dengan garam.

S beli sabu dari bos si ibu itu, sama dia malah dikasih garam, kata Hano saat ditemui di Mapolrestro Jakarta Barat, Selasa (17/9).

H mengaku, saat melakukan penganiayaan dirinya melakukan pemukulan sebanyak enam kali. Saya sempat mampir di situ (bedeng), ujar dia.

0 comments:

Post a Comment