Katakepo.blogspot.com - Pemerintah mengaku terus berupaya menyelesaikan proyek tol Antasari-Depok. Hanya saja, penyelesaian tol ini akan tertunda dari target lantaran proses pembebasan lahan untuk seksi 2 sangat sulit. Banyak pihak yang meminta ganti rugi yang tidak masuk akal.
"Banyak orang-orang canggih di situ. Pembahasannya tidak mudah," kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Kurjanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (3/9).
Dia mengaku banyak masyarakat yang meminta ganti rugi jauh lebih tinggi di atas harga taksiran atau appraisal yang sudah ditetapkan tim Panitia Pembebasan Tanah (P2T). Penawaran tersebut bahkan tidak masuk akal dan tidak akan disanggupi pemerintah.
"Negosiasi harga mereka minta angka-angka yang mustahil. Bisa 3 kali lipat dari appraisal, saya tidak tahu berapa karena lokasi-lokasi itu tidak sama, dia berlipat-lipatlah di situ," katanya.
Jika pembebasan lahan tak kunjung menemui titik temu antara masyarakat dan tim P2T, maka akan dilakukan konsinyasi ke pihak pengadilan, terhitung 120 hari sejak dilakukannya musyawarah.
"Kita harapkan secepatnya selesai. Pembebasan lahan di tol Jabodetabek kita harapkan semua selesai akhir tahun ini," tutupnya.
Proyek tol Antasari-Depok memiliki nilai total investasi Rp 4,76 triliun. Pembangunannya dibagi dalam dua seksi. Pembangunan seksi I yaitu ruas Antasari-Sawangan sepanjang 12 Km, mencakup seksi IA sepanjang 6,85 Km (Antasari-Krukut), seksi I B sepanjang 6,3 Km (Krukut-Sawangan). Kemudian Seksi II, ruas Sawangan-Bojonggede sepanjang 9,5 Km. Rencananya pembangunan fisiknya direncanakan pada awal 2023 dan diharapkan mulai beroperasi pada 2024.
0 comments:
Post a Comment