Thursday, October 31, 2013

5 Alasan polisi perlu panggil Adiguna Sutowo

Katakepo.blogspot.com - Terjadi kegaduhan pada Sabtu (26/10) dini hari, di rumah di Jalan Pulomas Barat 7, Blok D2 No. 2, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur. Tiga mobil mewah; Mercedes Benz, Alphard dan Lexus hancur setelah ditabrak mobil Mercy yang ditunggangi oleh seorang wanita yang diduga bernama Florence.

Pemilik rumah tersebut adalah anak dari konglomerat Ibnu Sutowo, Adiguna Sutowo yang dihuni oleh istrinya, Vika Dewayani. Kemudian Vika melaporkan kejadian itu kepada petugas Polres Jakarta Timur, dan menuntut polisi menghukum pelaku pengerusakan itu.

Namun, Senin (28/10), Adiguna mengatakan dirinyalah pelaku pengerusakan rumah dan ketiga mobilnya. Bahkan dia menantang polisi untuk membuktikan ada pelaku selain dirinya. Mendapat tantangan tersebut, pihak kepolisian mengaku belum memanggil Adiguna untuk meminta keterangannya.

Berikut lima alasan polisi perlu panggil Adiguna Sutowo.
1. Kejadian di rumah Adiguna
Rumah pengusaha Adiguna Sutowo di Pulomas, Jakarta Timur ditabrak oleh wanita misterius, Sabtu (26/10) dini hari. Wanita yang diketahui berinisial F ini menyeruduk dan merusak Adiguna Sutowo dengan mobil mewah miliknya."Benar rumah beliau (Adiguna), kejadiannya tadi pagi," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP M. Saleh saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (26/10).
2. Merusak rumah sendiri
Kasus penabrakan rumah dan mobil milik istri keduanya Vika Dewiyani, ditanggapi Adiguna Sutowo dengan santai. Dia malah marah ketika kasus itu dikaitkan dengan Florence wanita yang disebut sebagai istri gitaris Padi, Piyu.

"Saya tubruk pakai mobil saya, yang ditubruk ke rumah saya, jadi siapa yang dirugikan. Jadi yang marah saya dan pacar saya, sekarang kalau lu punya pacar itu rumah, rumah gue juga enggak ada yang dirugiin," sergah Adiguna saat jumpa pers di De HUB, Thamarin City, Jakarta Pusat, Senin (28/10).
3. Diduga memberikan keterangan palsu
Polisi menyatakan pengakuan pengusaha Adiguna Sutowo atas kasus pengerusakan rumah di Jalan Pulomas Barat 7, Blok D2 No. 2, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, tak sesuai dengan keterangan saksi di lokasi kejadian. Saksi mengatakan pelaku pengerusakan tersebut dilakukan oleh seorang wanita.

"Dari keterangan saksi yakni pembantu rumah tangga dan dua sekuriti dari pembantu jelas bertemu siapa yang melakukan perbuatan perusakan itu. Di situ menanyakan jangan ribut-ribut di sini dan si pelaku teriak-teriak bahkan di depan pembantu mengangkat TV 21 inci dan membantingnya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto , di kantornya, Selasa (29/10).

Menurut Rikwanto , salah satu saksi yaitu satpam di kawasan rumah Adiguna mengaku melihat waktu seorang wanita yang melakukan pengerusakan. Karena satpam tersebut yang membukakan portal kompleks tersebut.

"Seorang wanita dengan seorang pria satu mobil, kemudian yang menyupir keluar digantikan posisinya oleh seorang wanita. Kemudian, mulai menabrak pintu pagar," ungkap Rikwanto
4. Istri tak cabut laporan
Pengusaha Adiguna Sutowo memberi pernyataan yang mengejutkan soal pelaku perusakan rumah dan mobilnya di Pulomas Barat VII, Blok D2 nomor 2, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Sabtu (26/10) dini hari lalu. Pasalnya, dia mengaku pelaku yang dengan sengaja menabrak gerbang rumah dan tiga mobilnya adalah dirinya sendiri.

Hal ini berbeda dengan kesaksian sejumlah pihak yang menyatakan pelaku perusakan adalah seorang perempuan bernama Florence. Istri Adiguna Sutowo sendiri, Vika Dewayani, heran atas pengakuan sang suami. Dia pun tak akan mencabut laporannya ke polisi soal kasus tersebut.
5. Perusak satu mobil bersama Daryono, sopir Adiguna
Keterangan Adiguna Sutowo dibantah saksi mata peristiwa tersebut. Nino Tumbolo, Ketua RT 3 RW 10, lingkungan tempat Adiguna tinggal di Jalan Pulo Mas Barat VII, Jakarta Timur, berani menyanggah pengakuan Adiguna.

"Ah, tidak ada Adiguna di mobil yang dipakai menabrak. Yang ada cuma sopir yang namanya Daryono dan wanita itu," kata Nino saat dihubungi wartawan, Senin (28/10).

Nino yakin keterangan Adiguna hanya untuk mengaburkan fakta. Jelas Adiguna coba menghapus fakta ada seorang wanita yang diduga bernama Florence dalam kasus ini.

"Saya rasa pengakuan Pak Adiguna hanya untuk menutupi siapa wanita itu. Saya yakin polisi juga tidak bodohlah. Mereka pasti bisa ungkap," kata Nino.

Nino menjelaskan kunci kasus ini ada di Daryono, sang sopir yang menemani Florence. "Kalau mau jelas, polisi temukan dulu Daryono," tutupnya. 



 

0 comments:

Post a Comment