Monday, April 6, 2015

Doyan setubuhi murid, lima guru ini kondang ke seluruh dunia


Katakepo.blogspot.com - Guru sudah sepatutnya menjadi teladan para murid. Hubungan antara guru dan murid selayaknya adalah hubungan antara pengajar dan anak didiknya. Apa yang diajarkan guru kepada murid seharusnya bisa membuat anak didik menjadi orang yang lebih baik.
Namun pada kenyataannya tidak semua guru bisa memikul tanggung jawab itu dengan baik. Mereka, seperti manusia pada umumnya, juga bisa melakukan perbuatan yang justru sangat tidak layak kepada para muridnya. Perbuatan itu misalnya mengajak berhubungan badan. Sudah banyak contoh kasus kejadian guru menyetubuhi muridnya. Bahkan ada yang hingga berpuluh kali secara rutin.
Lima cerita berikut ini memaparkan bagaimana para guru itu melakukan tindakan tidak terpuji kepada para muridnya dengan mengajak berhubungan intim. Akibat kelakuan semacam itu nama mereka tercatat di Internet dan jadi kondang ke seluruh dunia. Ikuti kisahnya di bawah ini.

Dua guru cantik main mesum dengan seorang murid

Polisi Inggris Oktober tahun lalu menangkap dua guru cantik karena diduga mereka mengajak berhubungan badan dengan seorang murid.
Penangkapan itu dilakukan menyusul pengakuan seorang murid pria berusia 16 tahun yang menjadi korban dari threesome tersebut.
Murid yang namanya dirahasiakan itu mengatakan dua guru yang mengajar di salah satu sekolah di SMA Louisiana itu, mengundangnya ke rumah mereka setelah dia bermain dalam pertandingan football.
Shelley Dufresne, 32, dan Rachel Respess, 24, nama kedua guru itu, kemudian mengajaknya berhubungan seks bertiga hingga dinihari.
Setelah kabar tersebut beredar di kalangan murid, aparat kepolisian langsung menggelandang dua guru cantik tersebut.
Bahkan, murid tersebut mengatakan seks yang mereka lakukan sangat panas, dan beberapa di antaranya bahkan sempat direkam oleh sang guru.
Namun, kedua guru tersebut menyangkal tuduhan tersebut, dan mengatakan kalau kabar itu adalah tidak benar.

Guru Biologi ini kirim foto syur ke muridnya buat bercinta

Ashley Elizabeth Zehnder, guru perempuan yang mengajar biologi di Amerika Serikat melakukan hubungan yang tak sepatutnya ia lakukan bersama murid didiknya.
Awalnya, Ashley Elizabeth Zehnder tak mau mengakui kejadian tersebut. Namun, setelah ditemukan bukti swafoto dirinya yang sedang berpose sensual tanpa sehelai benang pun, dia tak bisa mengelak.
Seperti dikutip dari mirror (23/10/14), sebuah bukti foto bugilnya ini terkuak dari ponsel sang murid yang mengaku menerima kiriman foto syur tersebut dari Ashley yang saat ini menjabat sebagai staf pengajar di Sekolah Tinggi Pasadena di Houston, AS. Hingga pada akhirnya, Ashley mengaku bahwa foto tersebut diambil langsung oleh muridnya dengan menggunakan ponsel lamanya.
Sang murid yang enggan disebutkan namanya itu menyebutkan bahwa dirinya mendapatkan foto tersebut secara langsung dari Ashley sendiri sejak Mei 2014. Dengan berbagai desakan dan bukti-bukti akurat yang telah diterima penyidik AS akhirnya Ashley tak dapat lagi mengelak.
Kini dia telah mengakuinya bahwa yang mengirimkan foto itu ke muridnya itu adalah dia sendiri. Meskipun mereka tahu dan menyadari bahwa pria muda itu adalah muridnya sendiri dan keduanya tetap berhubungan intim, Kata asisten jaksa wilayah, Nick Socias.
Zehnder menghadiri sidang pertamanya yang telah digelar pada 20 Oktober 2014 lalu. Ashley Elizabeth Zehnder dituntut dengan dakwaan telah menjalin hubungan yang tak semestinya dengan muridnya sendiri. Namun, Ashley bisa segera bebas setelah beberapa jaminan penahannya dibayarkan. Semenjak kasus ini mencuat di muka publik, Zehnder pun memutuskan untuk berhenti menjadi guru di sekolah itu

Guru senam cantik ini puluhan kali setubuhi murid di sekolah

Seorang guru pelatih senam dan bola basket di New York, Amerika Serikat, didakwa memerkosa muridnya puluhan kali.
Mantan guru cantik bernama Megan Mahoney (24 tahun), ditangkap sejak Senin (20/10/2014). Dia yang dulunya adalah guru di SMA Katolik Moore di Staten Island, New York, didakwa telah melakukan hubungan seksual rutin dengan seorang murid lelaki berusia 16 tahun, selama lebih dari dua bulan, terhitung akhir Oktober 2013.

Sebagaimana catatan berkas persidangan dari Staten Island Advance pula, Mahoney dihadapkan pada dakwaan 30 kali pemerkosaan, seperti dilansir New York Post (NYP).

"Mahoney diduga melakukan hubungan seks dengan remaja itu di sejumlah kesempatan, atau setidaknya dua kali dalam seminggu sepanjang periode tersebut," tulis NYP, mengutip berkas dakwaan.

Dilaporkan lagi, lebih dari itu, Mahoney juga harus berhadapan dengan dakwaan 4 kali tindak seksual kriminal, berdasarkan dugaan hubungan seks oral yang dilakukannya dengan sang murid. Untuk hal ini, disebutkan bahwa Mahoney melakukannya setidaknya dua kali dalam sebulan di periode tersebut.

Pada Januari lalu, Mahoney sendiri telah mengundurkan diri dari sekolah di mana ia mengajar senam dan menjabat asisten pelatih basket tim putri itu. Menurut pihak penyidik pula, beberapa di antara hubungan seks yang dilakukan sang guru dan muridnya tersebut juga berlangsung di sekolah.

Pada Agustus lalu, sang korban mengaku hubungan terlarang mereka berawal tak lama setelah sang guru melakukan pendekatan kepadanya di gym. Mahoney, menurut sang korban pula, saat itu menawarkan melatihnya bermain basket.

"Kami lantas (sering) berkeliling naik kendaraan dan melakukan itu di dalam mobil," ungkap sang remaja yang namanya sengaja dirahasiakan.

Diketahui, Mahoney sendiri sebelum menjadi pelatih dan mengajar, dulunya adalah salah seorang atlet kampus. Dia dikenal pernah memperkuat tim basket putri Fordham University dan Wagner College.

Predator seks ini jadi buron FBI

William James Vahey, buron FBI terkait kasus paedofil yang bunuh diri pada Maret lalu ternyata pernah menjadi pengajar di Jakarta International School (JIS) selama 10 tahun, dari 1992 hingga 2002.

Hingga kini FBI masih melakukan inventaris berbagai kasus yang pernah dilakukan Vahey kepada anak didik berusia 12 hingga 14 tahun, yang diduga sudah dilakukannya puluhan tahun.

Pihak JIS sendiri telah mengakui bahwa William James Vahey pernah mengajar di JIS dalam kurun waktu sekitar 10 tahun.

"Kami baru-baru ini saja memperoleh informasi dari sekolah internasional yang berada di Caracas, Venezuela mengenai penyelidikan yang dilakukan oleh Federal Bureau of Investigation (FBI) Amerika Serikat. Setelah memperoleh informasi tersebut, kami segera menghubungi pihak FBI untuk melakukan verifikasi. Bersama ini kami mengkonfirmasikan bahwa tersangka adalah mantan karyawan Jakarta International School yang berhenti pada 2002," kata pihak JIS dalam rilis yang diterima merdeka.com, Rabu (23/4).

Pihak JIS mengaku akan bekerjasama dengan FBI untuk menyelidiki kasus ini. JIS juga berkomitmen menutup sementara TK yang selama ini memang belum memiliki izin.

"Masalah tersebut saat ini sedang berada di bawah penyelidikan pihak FBI. Kami akan bekerjasama sepenuhnya dengan mereka, sementara itu kami juga akan tetap fokus dengan situasi yang saat ini masih berlangsung, termasuk keputusan penutupan sementara sekolah Early Childhood Program kami."

William James Vahey pernah menjadi pengajar di JIS selama 10 tahun, dari 1992 hingga 2002. Hingga kini FBI masih melakukan inventaris berbagai kasus yang pernah dilakukan Vahey kepada anak didik berusia 12 hingga 14 tahun, yang diduga sudah dilakukannya puluhan tahun.

Web resmi FBI memuat salah satu modus yang dilakukan Valey. Sebelum 'memangsa', dia terlebih dahulu memberikan obat tidur kepada korban, kemudian menganiaya korban di luar nalar manusia.

Patrick Fransen, agen FBI veteran yang khusus menangani kejahatan terhadap anak mencatat bahwa Valey telah mengajar di sekolah-sekolah Amerika di luar negeri sejak 1972. "Saya khawatir bahwa ia mungkin telah memangsa banyak siswa lain sebelum tahun 2008. Aku belum pernah melihat kasus lain, di mana seorang individu mungkin telah mencabuli banyak anak-anak selama suatu jangka waktu yang panjang," kata Fransen.

Selain mengajar, Vahey juga tercatat sebagai pelatih olahraga anak laki-laki di beberapa sekolah tempat ia mengajar. "Dia memiliki akses ke anak-anak, karena posisinya kepercayaan. Dia menciptakan sebuah sistem yang memberinya kesempatan dan sarana untuk menganiaya anak-anak," terang sumber yang sama.

Vahey pernah dipenjara untuk kasus penganiayaan anak di tahun 1969. Dia meninggal di tahun 2014, dengan cara bunuh diri lantaran foto-foto kanibalnya terhadap anak kecil diketahui oleh atasannya. Saat kejadian, dirinya terdaftar sebagai pengajar sejarah dunia kelas sembilan dan geografi di American Nicaraguan School, Managua, Nicaragua.

File milik Valey setidaknya berisi gambar grafis seksual pada 90 korban. Hasil penyelidikan FBI telah mengungkapkan bahwa Vahey melakukan pelecehan seksual terhadap siswa sepanjang karirnya.

Dia tercatat mengajar di banyak sekolah Amerika di luar negeri. Seperti di Nikaragua, Inggris, Venezuela, Indonesia, Arab Saudi, Yunani, Iran, Spanyol dan Lebanon.

Guru bahasa Inggris ini kecanduan seks dengan muridnya

Guru bernama Brianne Altice asal Kota Kaysville, Negara Bagian Utah, Amerika Serikat ini kecanduan seks. Beberapa murid telah dia ajak berhubungan badan laiknya suami istri berkali-kali, seperti dilansir the Daily Mail, Selasa (31/3).
Bahkan setelah aksinya sudah ketahuan dua tahun lalu, dia tetap nekat meniduri muridnya. Satu pelajar SMA Davis di Kaysville mengaku sepanjang tahun lalu Altice masih mengajaknya ngamar. Padahal bu guru pelajaran Bahasa Inggris ini sudah dikenai tahanan rumah oleh Kepolisian Utah sejak Oktober 2013.
Pekan ini, Altice akan disidang atas perilaku bejatnya. Jaksa mendakwanya dengan 14 pasal, mulai dari kekerasan seksual, pemerkosaan, sodomi, hingga hubungan seks dengan anak di bawah umur.
Salah satu korbannya adalah pelajar kelas 1 SMA. Saat bersaksi akhir pekan lalu, dia mengaku bu guru terus menghubunginya untuk berhubungan badan. Termasuk mengirim foto telanjang lewat ponsel. Murid tak disebut namanya itu mengaku ada beberapa kawannya yang secara agresif digoda oleh wanita 35 tahun itu.
"Dengan semua bukti tersebut, terdakwa sepatutnya tidak dibiarkan bebas dan harus ditahan," kata Jaksa Penuntut Susan Hunt.
Hakim mengabulkan tuntutan itu, sehingga Altice kini mendekam di balik jeruji. Namun pengacaranya menilai bu guru maniak seks ini diperlakukan tidak adil. "Tidak ada korban pelecehan seksual di sini. Murid-murid itu sudah 17 tahun, mereka sudah dewasa," kata pengacaranya, Edward Brass.
Kasus ini bermula pada 2013, ketika salah satu siswa kelas 1 mengaku pada polisi sudah pernah berhubungan intim dengan Altice. Berikutnya, murid lain mengaku pernah bersenggama dengan bu guru saat jam istirahat di ruang kelas.




0 comments:

Post a Comment