Katakepo.blogspot.com - Jika beberapa tahun lalu, situs porno masih dianggap tabu oleh sebagian orang, kini sepertinya tidak lagi demikian. Seorang pengamat mengungkapkan bahwa kini situs porno tidak lagi dikonsumsi oleh kaum laki-laki, namun juga wanita, seperti yang dikutip dari The Guardian (5/2).
Seorang editor dari salah satu situs porno terkemuka bernama Profesor Feona Attwood, mengungkapkan kepada The Guardian bahwa konsumen wanita untuk konten porno saat ini sudah tinggi.
"Ini yang paling mencolok bagi saya, banyak konten-konten porno yang justru diakses oleh kaum wanita," ujarnya.
Entah apa yang mampu membius banyak wanita justru mengkonsumsi situs porno. Namun, diprediksi bahwa website di seluruh dunia kini hampir memiliki konten tersebut. Dari sebuah survei didapatkan data bahwa 1 dari 10 media di internet memiliki konten porno.
Di sini peran internet menjadi besar untuk mempengaruhi bagaimana pola pikir manusia untuk mengarah ke arah seks. Awalnya, kaum wanita hanya iseng untuk melihat bagaimana bentuk dan isi situs-situs porno tersebut. Selanjutnya, mereka akan ketagihan untuk menikmati konten tidak senonoh tersebut.
Kecanduan yang lebih parah lagi adalah mereka mulai menjadi pemeran dalam konten porno itu. Biasanya mereka akan lebih suka menulis di sebuah blok atau media lainnya untuk mengeksploitasi fantasi seks untuk menghibur diri. Kemudian beranjak menjadi pemeran pada foto atau video di internet yang mungkin bisa juga diunggahnya sendiri dengan identitas palsu.
Terlebih lagi, kecanduan akan konten-konten porno ini kebanyakan adalah wanita yang lebih berumur, ketimbang mereka yang masih remaja. Sebab wanita dengan umur yang lebih tua memiliki gairah seks yang tinggi. Hal ini berdasarkan sebuah survei yang dilakukan pada 2700 wanita berkisar antara usia 50-79. Hasilnya, 57 persen mengaku ingin lebih banyak melakukan seks, sedangkan 8 persen mengaku sebaliknya.
Dengan begitu, semakin membuktikan bahwa situs atau konten porno di internet memberikan efek pada psikologis wanita, khususnya dalam pandangan seks.
0 comments:
Post a Comment