Katakepo.blogspot.com - Pornografi merupakan hal yang masih dianggap tabu dan sensitif untuk diperbincangkan secara terbuka di Indonesia. Meski akses konten pornografi melalui internet di Indonesia sangat tinggi, secara umum pembahasan mengenai pornografi kurang leluasa untuk dilakukan di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Selain adanya undang-undang pornografi, pengaruh adat, budaya serta agama yang dijunjung tinggi sebagian besar masyarakat Indonesia turut membatasi.
Akan tetapi hal itu tak menghalangi Muhammad Naufal R. untuk mengangkat topik pornografi dalam sebuah karya yang akan diingat dan dibaca banyak orang. Tak tanggung-tanggung ia
membahas tentang “JAV” dalam skripsinya yang ditujukan kepada Program
Studi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada
(UGM). Yang juga luar biasa ia menitikberatkan penelitiannya pada
penggemar JAV dari kalangan mahasiswa UGM sendiri!
Muhammad Naufal R. adalah cendekia UGM angkatan 2009. Ia diwisuda tahun 2014 setelah menyusun skripsi berjudul “Japan Adult Video (Studi Kasus 4 Mahasiswa Universitas Gadjah Mada Penggemar JAV)”.
Dalam skripsinya setebal 65 halaman utama, Naufal membahas seputar JAV serta pengaruhnya terhadap mahasiswa penggemar JAV.
Pada bab II dikupas tentang sejarah JAV yang diawali dengan Film Pink
hingga masuknya produk JAV ke Indonesia. Selanjutnya di bab III ia
memaparkan keseharian dan pola pergaulan mahasiswa UGM penggemar JAV, awal perkenalan mereka dengan JAV serta interpretasi mereka terhadap masyarakat Jepang setelah menonton JAV.
Secara
umum skripsi ini berusaha memaparkan pengaruh konsumsi atau menonton
JAV terhadap pola pergaulan dan interpretasi penggemar JAV khususnya
dari kalangan mahasiswa UGM. Pilihan
mengangkat topik JAV didasari statistik pencarian Google dengan kata
kunci JAV di mana Indonesia menduduki peringkat pertama. Sementara mahasiswa
dipilih menjadi obyek penelitian karena mewakili generasi muda pada
fase peralihan baik dari segi mental, pendidikan, maupun pekerjaan.
Mahasiswa juga merupakan populasi yang cepat menyerap dan merasakan
gelombang budaya Jepang yang sejak beberapa tahun lalu mewabah di
Indonesia.
Secara
spesifik penelitian ini bertumpu pada mahasiswa UGM karena universitas
ini merupakan perguruan tinggi terbesar di Indonesia dan Yogyakarta
adalah kota dengan akses konten pornografi tertinggi via internet di
Indonesia.
Mengambil
ruang tema pornografi dengan obyek mahasiswa UGM, skripsi “JAV” karya
Muhammad Naufal ini menghasilkan beberapa informasi, gagasan serta
kesimpulan yang menarik.
1. Skripsi ini mengidentifikasi JAV yang merupakan bagian dari industri film porno Jepang sebagai “produk budaya”. JAV
sanggup merekonstruksi pandangan masyarakat Indonesia terhadap citra
masyarakat Jepang yang selama ini dikenal penuh sopan santun. Produk JAV membentuk pandangan negatif masyarakat Indonesia terhadap masyarakat Jepang.
2. Lahirnya JAV pada tahun 1980 di Jepang adalah kelanjutan dari produk Film Pink (Pinku Eiga) yang telah ada sejak tahun 1962. Industri JAV berkembang pesat seiring kemajuan teknologi di Jepang serta meningkatnya kualitas internet yang telah mengakselerasi industri JAV hingga menyebar ke luar Jepang termasuk Indonesia. Industri film JAV terus berkembang karena faktor permintaan pasar dan konsumen yang juga tinggi.
3. Skripsi ini disusun dengan metode studi kasus yang mempertahankan keutuhan obyek studi. Obyek utama dalam skripsi ini bukan produk JAV melainkan mahasiswa UGM penggemar JAV.
4. Mahasiswa penggemar JAV yang terpilih sebagai informan penelitian skripsi ini bukan sekadar mereka yang menonton JAV melainkan juga mengoleksi produk JAV di atas 10 GB!.
5. Meski JAV membentuk pandangan negatif terhadap masyarakat Jepang namun menariknya
mahasiswa penggemar JAV tidak selalu mengasosiasikan produk industri
film porno ala Jepang sebagai hal yang cabul atau negatif. Penggemar JAV justru memandang video porno JAV sebagai produk dengan sentuhan kreativitas. Mahasiswa penggemar JAV menganggap JAV sebagai sesuatu yang lumrah.
Penelitian Muhammad Naufal R. memang bukan yang pertama dan satu-satunya yang membahas pornografi. Namun
ruang tema dan obyek penelitian yang dipilih dalam skripsi ini adalah
hal yang menarik dan berani karena secara terbuka mengangkat kisah
penggemar JAV atau video porno di kalangan mahasiswa. Skripsi ini kembali mempertegas bahwa pengaruh budaya asing telah sangat melekat pada banyak generasi muda Indonesia.
Penilaian terhadap perilaku mahasiswa
penggemar JAV serta permasalahan setuju atau tidak terhadap hasil
penelitian ini memang menarik untuk dibahas meski tak harus
diperdebatkan. Apalagi penelitian ini telah diuji secara akademik. Karya skripsi “JAPAN ADULT VIDEO (STUDI KASUS 4 MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA PENGGEMAR JAV)” menunjukkan bahwa pendekatan ilmiah dapat menjadi ruang untuk mendiskusikan pornografi secara lebih “keren” dan terbuka namun tetap bertanggung jawab.
0 comments:
Post a Comment