Saturday, August 3, 2013

40 Persen Manusia Berpotensi Wasir, Ini Cara Mencegahnya!

Dalam dunia medis wasir dikenal dengan sebutan hemorrhoid atau piles. Sedangkan masyarakat sering menyebutnya dengan ambeien. 

Wasir merupakan gangguan pada anus, berupa pembengkakan atau benjolan pada dinding anus yang disertai perdarahan pada kasus tertentu.
Benjolan ini akan terasa nyeri ketika si penderita duduk dan buang air besar. Terkadang rasa sakit tak tertahankan muncul ketika beraktivitas biasa.

Penyebab Wasir

Beberapa ahli medis menyatakan bahwa penyebab wasir yang paling utama adalah gaya hidup. pola hidup masyarakat sekarang mungkin menyebabkan prevalensi wasir makin meningkat. Pola hidup yang dimaksud ialah minimnya aktivitas fisik, kurang konsumsi serat, atau kurang minum air.
Namun ada beberapa faktor lain yang juga turut memicu terjadinya wasir, seperti mengangkat beban terlalu berat, terlalu banyak duduk & berdiri, mengejan terlalu keras saat buang air besar (akibat konstipasi), wanita hamil, dan juga faktor genetis turut mempengaruhi potensi munculnya wasir.

Jenis Wasir

Secara umum ada dua jenis wasir, yaitu internal hemorrhoid dan external hemorrhoid.
Internal Hemorrhoid
Internal hemorrhoid adalah wasir yang terjadi di dalam rektum, sehingga sulit dilihat atau diraba. Biasanya wasir jenis ini tidak menimbulkan rasa sakit karena hanya ada sedikit saraf di daerah rektum. Namun, wasir eksternal biasanya ditandai dengan keluarnya darah saat buang air besar.
Internal Hemorrhoid biasanya terjadi dalam beberapa stadium yaitu:
  • Stadium 1: tonjolan masih kecil dan belum keluar. Gejalanya, darah menetes setiap habis buang air besar.
  • Stadium 2: tonjolan sudah keluar tapi belum begitu besar. Gejalanya, setelah buang air besar, tonjolan keluar, tapi akan masuk kembali saat penderita dalam posisi berdiri.
  • Stadium 3: tonjolan sudah lebih besar. Gejalanya, usai buang air tonjolan keluar dan tidak masuk lagi. Jadi harus ditekan dan didorong menggunakan tangan.
  • Stadium 4: tonjolan bisa sebesar bola tenis. Tonjolan tidak bisa didorong masuk, dan harus dioperasi.
    External Hemorrhoid
    Sedangkan external hemorrhoid adalah wasir yang posisinya di luar anus. Karena posisinya di luar anus, wasir jenis ini lebih mudah dilihat dan diraba. Gejalanya berupa rasa sakit atau nyeri akibat pembuluh darah yang pecah. Setelah pecah, darah tidak keluar tapi menggumpal dan menjadi bekuan darah (trombosis). Benjoloan wasir ini biasanya berwarna merah-kebiruan.
    Para ahli menyimpulkan, lebih dari 40 persen manusia dewasa mempunyai wasir. Namu tidak semuanya butuh penanganan serius, tergantung dari tingkat keparahan wasir yang dialami. Jika benjolan wasir tidak terlalu besar, tidak mengeluarkan darah dan tidak terasa nyeri, maka gejala ini tidak perlu dikhawatirkan.
    Namun jika disertai nyeri, benjolan semakin besar dan kelaur darah saat buang air besar, maka harus segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penangana lebih lanjut.

    Cegah Wasir sebelum Terlambat!

    Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar Anda tidak terkena wasir, di antaranya:
    Tingkatkan Asupan Serat
    Rajin-rajinlah mengonsumsi makanan yang kaya serat seperti sayur dan buah-buahan. kandungan serat pada sayuran dan buah-buahan baik untuk mencegah sembelit sebagai penyebab wasir yang paling dominan. Sembelit mengakibatkan iritasi dan peradangan pada dinding lubang anus karena feses ( kotoran/tinja ) keluar dengan keras.
    Aktif Bergerak
    Rajin berolahraga adalah cara yang tepat untuk menurunkan risiko terkena wasir. Tidak perlu olahraga terlalu berat, cukup dengan jalan kaki 30 menit setiap hari dapat menurunkan risiko wasir hingga 30 persen.
    Jangan Duduk Terlalu Lama
    Duduk terlalu lama dapat memicu wasir. So, jika pekerjaan mengharuskan Anda untuk duduk sepanjang hari, maka cobalah beranjak dari tempat duduk Anda setiap 1 jam untuk melakukan peregangan singkat.
    Jangan Terlalu ‘Asik’ di Toilet
    Dewasa ini banyak orang yang membawa smartphone ke toilet sebagai ‘teman’ buang air besar. Kebiasaan ini memungkinkan mereka untuk berlama-lama dan asik bermain game di toilet. Padahal, duduk terlalu lama di closet duduk juga memungkinkan seseorang untuk terkena wasir serta memungkinkan bakteri untuk menempel di tubuhnya. Jadi, hindari berlama-lama di toilet.
    Semoga bermanfaat. (dan)

Pendidikan Seks Vs Moralitas Agama

Oleh Maman A Rahman

Persoalan remaja, terutama yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi, terus terjadi di sekitar kita. Seakan tak terbendung, kasus-kasus perilaku seks pranikah, kehamilan tak diinginkan, aborsi, dan angka kematian ibu terus bermunculan.

Pada 2007, sebuah survei terhadap kesehatan reproduksi remaja Indonesia mengungkapkan, perilaku seks sebelum menikah bukanlah hal yang aneh dalam kehidupan remaja Indonesia.

Hasil penelitian Kementerian Kesehatan 2009 di Jakarta, Medan, Bandung, dan Surabaya menunjukkan, 35,9 persen remaja memiliki teman yang sudah berhubungan seks sebelum menikah.

Hasil itu sejalan dengan kondisi kesehatan reproduksi remaja berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2012 yang menyebutkan, 11 persen pria yang tak tamat SD dan 9 persen pria dengan pendidikan SMA ke atas menyetujui hubungan seks pranikah.

Itu baru soal setuju atau tidak. Dalam praktiknya, pria berpendidikan SMA ke atas cenderung pernah melakukan seks dibandingkan dengan pria yang tingkat pendidikannya lebih rendah.

Bagaimana mencegah remaja tertular infeksi menular seksual dan HIV/AIDS? Ada dua upaya besar. Yang pertama, dengan memberikan pendidikan seks kepada remaja.

Harapannya, remaja semakin paham mengenai alat reproduksi, seksualitas dan proses reproduksi. Mereka diharapkan dapat menunda seks sampai siap secara mental dan fisik.

Tetapi jika tidak sanggup menunda, para remaja bisa melakukan seks dengan sehat dan bertanggungjawab. Upaya model ini terus dilakukan oleh berbagai pihak misalnya melalui integrasi materi kesehatan reproduksi dengan pendidikan agama, biologi atau pendidikan kesehatan.

Upaya lain juga dilakukan melalui jalur ekstra kulikuler misalnya melalui kegiatan pramuka. Namun demikian, upaya-upaya tersebut belum berkelanjutan dan menyeluruh. Sehingga, ada usul untuk menjadikan pendidikan seks sebagai mata pelajaran tersendiri di sekolah. Namun demikian, usul ini masih membutuhkan dukungan dari berbagai pihak dan tentunya kemauan politik dari pemerintah.      

Usaha yang kedua adalah merespon persoalan kesehatan reproduksi remaja yang semakin marak melalui pendekatan agama. Sejumlah guru pendidikan agama Islam di Jember, misalnya, mendorong penambahan jam mata pelajaran agama dari dua jam per minggu menjadi empat jam.

Tetapi apakah dengan menambah jam agama, persoalan remaja selesai? Tentu tidak mudah menjawabnya.

Pendidikan yang terintegrasi antara di sekolah dan bimbingan orangtua dalam keluarga, antara pendidikan kesehatan reproduksi dan pendidikan moral dilakukan secara bersamaan. Bila persoalan kesehatan reproduksi remaja tidak ditempatkan sebagai persoalan mendesak (yang perlu ditangani serius dan berkesinambungan) maka bukan tidak mungkin semakin banyak remaja yang menjadi korban.

Tulisan ini dibuat sebagai bagian dari program penguatan akses kesehatan reproduksi dan seksual untuk remaja yang didukung oleh Kedutaan Norwegia dan Hivos yang melibatkan organisasi Rahima, PKBI, Pamflet dan Pusat Studi Gender dan Seksualitas UI.

Sudah taukah anda seberapa Jorok Restoran Cepat Saji?

Katakepo.blogspot.com - Seorang karyawan McDonald’s di South Carolina meludah ke dalam dua cangkir es teh manis yang dikembalikan pengunjung karena kurang manis. Sebuah video menunjukkan, karyawan itu membungkuk di depan cangkir sebelum menyerahkan cangkir itu kembali.
Pihak McDonalds mengakui terdapat lendir di dalam es teh manis. Si karyawan pun ditangkap atas tuduhan memasukkan bahan berbahaya ke dalam makanan. Insiden McDonald’s itu seolah membuktikan kebenaran ungkapan “Jangan pernah bikin pelayan marah. Mereka bisa saja meracuni makanan kita.”
Rahasia dapur
Anthony Bourdain, seorang koki, pernah menulis buku yang mengupas habis sisi kelam dunia kuliner lebih dari 10 tahun lalu. Buku itu amat bagus dijadikan panduan supaya kita tidak keracunan ketika sedang kencan. Bourdain menyibak pintu dapur dan mengungkapkan beberapa trik kotor yang dilakukan restoran. Misalnya, menyaring abu rokok dari mentega yang sudah terpakai — untuk membuat saus — serta menyajikan daging sapi lama kepada pengunjung yang minta steak matang (well-done).
Skandal ayam
Ada banyak lagi contoh penyajian makanan terkontaminasi oleh restoran (serta dapur yang tidak bersih), terutama oleh waralaba resto cepat saji. Baru-baru ini, seorang mantan manajer KFC di Oregon menuntut pemilik cabang karena memecat seorang karyawan yang menolak menyajikan ayam busuk dan lewat kedaluwarsa. Menurut gugatan itu, si manajer mengundurkan diri karena “tidak tahan terus-terusan menyajikan ayam busuk kepada pengunjung.”
Bahaya makanan cepat saji Tanpa bermaksud menunjuk hidung satu pihak tertentu, sebuah investigasi oleh NBC Dateline mengungkapkan 60 persen jaringan restoran telah melanggar kode etik kesehatan selama satu setengah tahun sebelum laporan itu dibuat.
Beberapa masalah kesehatan yang terjadi di waralaba seperti McDonalds, Taco Bell, Wendy’s dan Burger King adalah masuknya tikus, serangga, dan kotoran lain ke dalam dapur, serta buruknya sanitasi karyawan. Mengingat 25 persen warga Amerika Serikat makan di resto cepat saji setiap hari, bayangkan betapa besarnya kemungkinan mereka terjangkit penyakit.
The Huffington Post telah merilis katalog yang berisi laporan benda-benda “asing” dalam makanan cepat saji. Antara lain: telur lalat di kentang goreng Wendy’s, air liur di burger Whopper, dan plester berdarah di Pizza Hut, lalu tikus goreng di dalam keranjang Popeye’s.
Bagaimana dengan restoran independen (yang tak tergabung dalam jaringan)? Bourdain mengatakan, dapur mereka kini lebih bersih dibanding dulu. “Kondisi pasar ikan, dan penanganan kualitas makanan secara umum, sekarang lebih baik,” katanya kepada WebMD. “Ada upaya menjaga kualitas di dapur-dapur yang dulu tidak ada.”
Meski demikian, tidak ada restoran yang mampu mengendalikan tindakan impulsif karyawannya. Mungkin ada baiknya bila teh Anda kurang manis, tambahkan saja gula sendiri.

Wow! Tas Kulit Mengandung Lebih Banyak Bakteri Dibanding Toilet?









Katakepo.blogspot.com - Handbag merupakan salah satu barang yang tak terpisahkan dari wanita. Saat berpergian wanita kerap menggunakan handbag selain sebagai aksesories untuk mempercantik penampilan, tas jinjing ini juga berfungsi sebagai tempat menaruh berbagai macam barang yang diperlukan. Tapi tahukah kamu, studi mengatakan 1 dari 5 handbag yang digunakan mengandung lebih banyak bakteri dibandingkan toilet! 
Dilansir dari Medical News Today, terdapat banyak bakteri dalam tas berbahan kulit. Para peneliti mengatakan bahwa tas kulit lebih mudah menyebarkan bakteri penyakit, dikarenakan materialnya yang kenyal menjadi lingkungan yang ideal untuk sebagian besar bakteri berkembang. Bakteri dengan mudah menempel pada tas jenis ini dibandingkan tas jenis lainnya.
Selain itu, tas sering terkena debu dan permukaan tas juga mengalami kontak langsung dengan tangan dan lingkungan sekitar, secara otomatis resiko perpindahan kuman dan bakteri ke permukaan tas lebih tinggi. Terlebih lagi pada tas kulit yang jarang dibersihkan.
Untuk itu setelah memegang tas, wanita disarankan untuk menggunakan hand sanitizer atau segera mencuci tangan. Ini untuk mencegah bakteri masuk ke dalam tubuh. Selain itu menjaga kebersihan tas kulit secara rutin juga penting. Setidaknya bersihkan tas kulit minimal seminggu sekali untuk mencegah bakteri dan berkembang biak. Hii, gak ingin kan tas kamu lebih kotor dibandingkan toilet. iya tidak sobat kepo?

Solaria Belum Bersertifikat Halal








PLASADANA.COM - Majelis Ulama Indonesia belum memberikan sertifikat halal kepada restoran Solaria yang banyak bertebaran di pusat perbelanjaan.
Pengumuman ini termuat pada situs halalmui. Disebutkan, informasi tersebut disampaikan terkait banyaknya pertanyaan dari masyarakat mengenai kehalalan restoran Solaria.
Papar pengumuman itu, MUI melalui Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) belum pernah melakukan pemeriksaan atas produk makanan/minuman. Begitu pun mengeluarkan sertifikat halal untuk restoran Solaria di mana pun.
"Sehingga, MUI tidak menjamin kehalalan makanan/minuman yang disajikan oleh restoran Solaria," ungkap pengumuman.
MUI menegaskan, ini disampaikan untuk menjawab kebingunan masyarakat serta demi melindungi umat Islam dari makanan yang tidak terjamin kehalalannya.
Oleh: Hikmatul Adrianto