Sunday, September 1, 2013

Dianggap tak aman, pemerintah Amerika takut dengan Android

Katakepo.blogspot.com - Laporan yang menyebutkan bahwa Android adalah gudangnya virus ternyata membuat ketar-ketir pemerintah AS. Departemen Keamanan Nasional dan FBI pun mengajak semua stafnya untuk memperbaiki versi dari perangkat Androidnya.
Seperti yang dilansir oleh The Telegraph (28/8), himbauan ini muncul dikarenakan ada laporan yang menyebutkan bahwa 79 persen malware mobile kini ditujukan untuk perangkat Android. Oleh karenanya, agar tak merugikan institusi masing-masing, diminta untuk memperbarui Android ke versi terbaru agar aman.
dalam sebuah memo resmi kepada personel keamanan, Departemen tersebut menyatakan: "Industri melaporkan saat ini ada 44 persen pengguna Android yang menggunakan versi 2.3.3 hingga 2.3.7 -yang diketahui dengan nama Gingerbread- yang dirilis pada 2011 dan memiliki kerentanan terhadap serangan yang bisa dicegah oleh versi setelahnya".
Seperti yang dilansir WP Poweruser (26/8), Android dijadikan sebagai sasaran malware terbanyak dengan 79 persen, 29 persen sisanya ke Symbian, dan sisa 1 persen untuk dari perangkat lainnya.
Dibanding dengan perangkat lain, Android memang rentan terserang malware, terlebih lagi jika dibandingkan dengan iOS. Dari data statistik, terdapat data bahwa iOS memiliki persentase 0,7 persen persebaran malware, sedangkan BlackBerry dan Windows Phone menjadi sasaran dengan persentase 3 persen.
Dari data tersebut, semakin menegaskan bahwa Android memiliki sistem keamanan yang lemah jika dibandingkan yang lain. Fleksibilitas yang dimiliki sistem operasi milik Google ini seharusnya mampu ditingkatkan lagi, mengingat Android kini telah menguasai pasar OS dunia.

Kisah cinta sehidup semati dari Amerika

Katakepo.blogspot.com - Menurut Anda adakah cinta sehidup semati? Jika Anda bilang itu mitos, Anda harus tahu kisah cinta Robert dan Nora Vlands. Mereka sakit bersama dan meninggal selang beberapa jam.

Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Sabtu (31/8), mereka pertama kali bertemu pada 1942 dan telah menikah selama tujuh dekade. Pasangan asal Negara Bagian Illinois, Amerika Serikat ini memang tidak dapat terpisahkan. Bahkan di ruang makan, mereka selalu berpegangan tangan.

Barat identik dengan gaya hidup bebas dan seringkali bertukar pasangan semaunya. Namun pasangan ini menunjukkan cinta pun bisa memenangkan kesetiaan meski berhadapan dengan gaya hidup seperti itu.

Beberapa bulan belakangan mereka mengidap pneumonia. Mereka dirawat di rumah sakit yang sama. Tak kuat menahan sakit Robet meninggal sekitar 12.45 waktu setempat sementara Nora tiada empat jam kemudian.

Seluruh anak dan cucu mereka bersedih sekaligus takjub. "Kami tidak tahu jika salah satu berakhir lebih dulu dan yang lainnya bisa bertahan. Ini mereka inginkan," ujar salah satu anak perempuan Robert dan Nora bernama Barb Milton.

Australia larang warganya pilih jenis kelamin anak

Katakepo.blogspot.com -  Ratusan pasangan di Australia berbondong-bondong ke luar negeri menjalani perawatan bayi tabung dan memungkinkan mereka memilih jenis kelamin. Sebuah penelitian mengatakan setahun belakang sekitar 120 pasangan datang ke unit kelahiran bayi tabung di Thailand.

Stasiun televisi ABC melaporkan, Ahad (1/9), mereka berbondong-bondong ke luar negeri lantaran Australia melarang warga memilih jenis kelamin bayi kecuali jika ada risiko penyakit genetik serius.

Pakar bayi tabung Profesor Mark Bowman mengatakan kebanyakan pasangan memilih jenis kelamin bayi dengan alasan belum memiliki anak berjenis kelamin diinginkan. "Mereka mempelajari ternyata dengan teknologi bayi tabung bisa dipilih jenis kelaminnya," ujar Bowman.

Biaya memilih kelamin bayi ini sekitar Rp 218,4 juta.Bowman mengatakan seharusnya Australia meninjau kembali larangan tersebut. Sebagai gantinya pasangan diwajibkan konsultasi secara berkala dan ketat demi mendapatkan bayi dengan kelamin yang bisa dipilih.

Demi tolong anak kucing, kereta bawah tanah di New York ditutup

Katakepo.blogspot.com - Dua ekor anak kucing berhasil diselamatkan setelah terjebak di jalur kereta bawah tanah di Kota New York, Amerika Serikat. Pihak berwenang sampai harus mematikan jalur kereta selama lebih dari satu jam demi menolong dua anak kucing itu. Pemimpin Otoritas Transportasi Metropolitan Kota New York mematikan tenaga untuk jalur B dan Q di Wilayah Brooklyn ketika anak-anak kucing itu terlihat di jalur Stasiun Gereja Avenue, seperti dilansir situs orange.co.uk, Jumat (30/8).
Penundaan bahkan masih terus dilanjutkan di kedua arah antara Stasiun Dekalb Avenue dan Brighton Beach, di saat staf yang menjaga jalur kereta diminta untuk menyelamatkan anak-anak kucing itu.
Pengumuman layanan publik kemudian dibuat disaat pencarian terhadap anak-anak kucing itu berlanjut selama lebih dari satu jam.
"Tidak ada layanan ke Manhattan di jalur Q atau B karena ada anak-anak kucing yang terlihat di jalur stasiun Gereja Avenue," kata salah satu kondektur kepada para pengguna komuter yang mulai frustasi.
Akhirnya, seorang pekerja rel dan dua petugas polisi menangkap anak-anak kucing itu dan menempatkan mereka ke dalam sebuah peti susu.
Beberapa penumpang justru tidak jadi marah ketika mereka tahu bahwa jalur kereta dihentikan lantaran untuk menyelamatkan anak-anak kucing itu.
Namun, salah satu pengguna komuter berusia setengah baya, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan kepada surat kabar the New York Post bahwa dirinya kesal lantaran penghentian terjadi sebab anak-anak kucing. "Anda percaya hal ini? Semua itu untuk kucing! Saya benci kucing!."

Seperempat lelaki Italia ingin perbesar penis

Katakepo.blogspot.com - Seorang ahli bedah tersohor bernama dokter Alessandro Littara mengatakan sekitar 25 persen dari populasi lelaki Italia ternyata ingin memperbesar penisnya. Angka ini meningkat sejak lima tahun belakangan.

Surat kabar the Independent melaporkan, Sabtu (31/8), mitos lelaki Italia banyak bikin perempuan bertekuk lutut sebab kemampuannya merayu, bakal runtuh demi melihat fakta ini. Littara mengatakan ini sebab para lelaki sering berlama-lama di tempat ganti. Ini disebut sindrom kamar ganti.

Sindrom ini menyerang lelaki kadang setelah bermain bola lalu melihat kelamin temannya dan membandingkan dengan dirinya. Sebab itulah lelaki Italia rela merogoh kocek hingga Rp 101,5 demi mengubah bentuk penis jadi besar.

Sindrom ini menjadikan lelaki semula cuek menjadi lebih perhatian pada tubuhnya. "Kita hidup di zaman bentuk. Bentuk yang baik dan seksi ditempatkan di depan," ujar Littara.

Seks juga menjadi kegiatan menyenangkan namun seks semakin lama semakin berkembang dan orang banyak berkompetisi terlihat menarik untuk ritual satu itu.

Namun penis lelaki Italia masih lebih baik daripada negara Eropa lain seperti Inggris, Jerman, Prancis, dan Spanyol. Menurut penelitian Richard Lynn, profesor dari Universitas Ulster kelamin lelaki Italia lebih panjang dari empat negara disebutkan yakni sekitar 15,7 sentimeter saat ereksi.