Monday, November 4, 2013

Hanya 50 persen lulusan universitas mengerti pasar modal

Katakepo.blogspot.com - Pasar modal belum menjadi industri yang familiar untuk masyarakat Indonesia. Bahkan, untuk kalangan berpendidikan tinggi sekalipun.
Hanya sekitar 50 persen sarjana yang mengerti soal industri keuangan, khususnya pasar modal. "Semakin ke bawah pendidikannya, semakin kecil pemahamannya soal industri keuangan. Saya pikir sekitar 15 persen yang hanya mengerti," ujar Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad, saat workshop pasar modal, di Bali, Minggu (3/11).
Sehingga wajar jika pertumbuhan pasar modal saat ini masih tertinggal dibandingkan dengan industri keuangan lainnya, semacam perbankan, di Indonesia. Ini berbeda dengan pertumbuhan pasar modal di negara maju yang lebih pesat ketimbang perbankannya.
"Ini mengingat size atau market di pasar modal negara tersebut sangat besar. Berbeda dengan Indonesia, dimana masalah size atau kapitalilsasi pasar di pasar modal masih menjadi persoalan yang harus di kembangkan lagi," kata Muliaman.
Untuk itu, OJK beserta Bursa Efek Indonesia (BEI) terus melakukan sosialisasi lebih jauh terkait pemahaman pasar modal. Sehingga ke depan pasar modal bisa dijadikan sumber pendanaan jangka panjang di luar perbankan.
"Kondisi ini diharapkan juga ikut mendongkrak jumlah investor pasar modal lebih banyak lagi dan ada opsi yang bisa dimanfaatkan di pasar modal terkait pembiayaan jangka panjang," ungkapnya.

Jokowi persilakan buruh temui dirinya asal lapor kapolres

Katakepo.blogspot.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mempersilakan kepada perwakilan buruh untuk menemuinya di dalam kantor Balai Kota, Jakarta Pusat. Perintah itu atas desakan buruh yang menduduki Balai Kota sejak siang tadi dan meminta untuk bertemu Jokowi.

Pantauan merdeka.com, Jumat (1/11) Jokowi memberitahukan kepada ajudannya untuk memanggil perwakilan buruh. Namun, apabila buruh ingin menemuinya harus melapor dulu ke Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol AR Yoyol dan Kasatpol PP DKI Kukuh Hadi Santoso serta pihak TNI yang berjaga di depan ruang Jokowi.

Sementara ratusan buruh masih bertahan di luar pagar Balai Kota, Jakarta Pusat. Bahkan, para buruh mengancam akan menginap di depan kantor Jokowi apabila tuntutan mereka yang meminta kenaikan UMP DKI Jakarta mencapai Rp 3,7 juta atau naik hingga 50 persen, tidak dipenuhi.

Ratusan buruh dan pekerja yang tergabung dalam Forum Buruh DKI Jakarta kembali melakukan demonstrasi di depan gedung Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (1/11). Aksi demo dimulai sejak pukul 11.00 dan hingga pukul 12.00 WIB masih terus berlangsung.

Mereka tetap menolak penetapan UMP DKI Jakarta Tahun 2014 sebesar Rp 2,4 juta yang telah diteken Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

4 Misteri mayat wanita dalam koper yang belum terungkap

Katakepo.blogspot.com - Kasus pembunuhan kembali terjadi. Seorang wanita yang diperkirakan berusia 25 tahun ditemukan tewas.

Tragisnya, mayatnya ditaruh di dalam koper lalu dibuang ke Kali Cinyurug, Desa Cibadung, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Setelah berhari-hari mengambang di sungai, mayat wanita itu baru ditemukan.

Kondisi mayat sudah membusuk. Polisi masih menyelidiki identitas korban.

Siapa sebenarnya wanita tersebut? Masih banyak misteri yang belum diungkap atas kasus pembunuhan ini. Berikut empat misteri yang belum terungkap:

1. Korban pembunuhan berencana?

Polisi masih menggali informasi tentang penemuan mayat di Kali Cinyurug, Desa Cibadung, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Polisi memastikan, wanita itu tewas karena dibunuh.

Namun, polisi masih belum mengetahui apakah wanita itu dibunuh secara berencana atau tidak. "Indikasi sementara ini korban pembunuhan," kata Kapolres Bogor, AKBP Asep Safrudin, kepada merdeka.com, Sabtu (2/11) kemarin.

Dihubungi terpisah, Kanit Reskrim Polsek Gunungsindur, AKP Budi Santoso menambahkan, mayat wanita berbusana ini ditemukan pertama kali oleh Sanin, warga Desa Cibadung, RT 01/03, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.

"Saat ditemukan koper tersebut mengeluarkan bau busuk dan ketika didekati, koper tersebut sedikit terbuka dan terlihat paha manusia," kata Budi.

2. Ada 20 tusukan di tubuh korban

Mayat wanita yang dibuang ke sungai itu memang dibunuh secara keji. Indikasi itu terlihat dari adanya luka di tubuh korban.

Polisi menemukan ada 20 tusukan di tubuh korban. "Luka tusuk pada perut sebelah kiri 13, bahu kiri empat tusukan, leher kiri tiga," kata Kanit Reskrim Gunung Sindur, AKP Budi Santoso, kepada wartawan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (2/11) kemarin.

Saat ditemukan, tubuh wanita itu juga sudah membengkak. Dilihat dari kondisinya, diduga mayat itu telah dibunuh tiga hari lalu.

Wanita itu ditemukan dalam sebuah koper travelling berwarna cokelat ukuran 90x60cm, tebal 20cm.

3. Bukan korban perampokan?

Polisi menduga, wanita keturunan Tionghoa itu bukan korban perampokan. Sebab, perhiasan milik korban juga masih menempel.

"Antingnya masih ada. Tetapi, belum bisa kita perkiraanlah." kata Kanit Reskrim Polsek Gunung Sindur, AKP Budi Santoso saat dihubungi via telepon, Sabtu (2/11).

Budi menegaskan, dalam pemeriksaan tidak ditemukan tindak kekerasan seksual.

4. Buang ke kali, cara pelaku hilangkan jejak

Untuk menghilangkan jejak, pelaku membuang mayat wanita itu ke kali. Mayat itu dimasukkan ke koper berwana cokelat.

Agar tak ketahuan, koper itu dikunci dengan gembok berwarna emas. Ternyata rencana pelaku itu ketahuan setelah seorang warga menemukan mayat korban di sungai.

Seorang warga bernama Sanin yang menemukan koper itu kaget. Ia langsung melaporkan kepada ketua RT setempat, kemudian diteruskan ke petugas Polsek Gunung Sindur. "Koper tersebut langsung kita amankan dan sudah kita bawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta," terangnya.

Mayat wanita itu kini dilakukan autopsi. Untuk mengungkap identitas korban, polisi hari ini akan menyebar sketsa.



UNAIR Surabaya segera produksi obat herbal demam berdarah

Katakepo.blogspot.com - Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya segera memproduksi obat herbal untuk anti-demam berdarah, karena penelitian secara klinis sudah memasuki fase III.

"Obat herbal untuk demam berdarah menggunakan tanaman Melaleuca Alternifolia yang tumbuh di Australia, karena riset yang didukung Kemenkes itu memang melibatkan peneliti Indonesia-Australia," kata Ketua ITD Unair Prof Nasronuddin di Surabaya, Minggu (3/11).

Seperti diberitakan Antara, Nasronuddin didampingi peneliti senior dari Center for Botanical Medicine, Griffith University Australia, Max Reynolds, dan Kepala Pusat Teknologi Demiologi Klinik Kementerian Kesehatan, Siswanto, menjelaskan penelitian bersama itu dilakukan sejak 2006.

"Tapi, obat herbal itu merupakan produk kita, namun bahan bakunya akan impor dari Australia. Itu bukan berarti akan menggeser kemandirian kita, karena prosesnya akan ada transfer teknologi," katanya di sela-sela simposium tentang demam berdarah itu.

Menurut Nasronudin, metode penelitian dan uji klinis fase III yang menggunakan random double-blind dengan kontrol placebo itu didukung oleh lima rumah sakit dan 15 puskesmas di Jawa Timur dengan target 530 pasien partisipan yang menderita infeksi dengue.

"Dengue (DENV) adalah flavivirus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dengan empat serotype antigen yang berbeda, yakni DEN-1 hingga DEN-4. Semua serotype dengue menginfeksi manusia dan belum ada pengobatan atau vaksin yang tersedia untuk infeksi dengue.

Senada dengan itu, peneliti senior Giffith University, Max Reynolds, menilai temuan obat malaria terbaru oleh Indonesia itu bisa bermanfaat bagi dunia, karena itu Indonesia harus memasarkan untuk dunia.

"Australia sudah memakai tanaman Melaleuca Alternifolia untuk bahan baku obat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, tapi bukan obat demam berdarah, baru kali ini untuk dengue dan Indonesia berhasil mengembangkannya," ujar Max.

Dalam kesempatan itu, Kepala Pusat Teknologi Demiologi Klinik Kementerian Kesehatan, Siswanto, mengingatkan temuan Unair itu hendaknya dimintakan persetujuan ke BPOM sebelum dilempar ke pasaran dan dikonsumsi penderita.

"Saya yakin temuan ini segera mendapat approval dari BPOM karena merujuk bahan baku tanaman Melaleuca Alternifolia yang sudah mendapat paten di Australia, kendati untuk bahan baku obat lain," katanya.

Untuk fase I, penelitian ini melibatkan Universitas Gadjah Mada dan fase II melibatkan Universitas Indonesia. "Riset ini digagas oleh Kementerian Kesehatan dan sepenuhnya didanai pemerintah. Untuk fase III menghabiskan dana Rp 4 miliar," katanya.

Gara-gara kelaparan, anjing ini sekarat setelah makan payung

Katakepo.blogspot.com - Pasangan suami istri, Richard dan Rachel Pugsley dari Dartford, telah dinyatakan bersalah serta didenda sebesar USD 1605 dolar atau sekitar Rp 17,7 juta akibat menelantarkan anjing peliharaan mereka.

Anjing mereka yang bernama Paddy telah ditelantarkan hingga dia kelaparan dan dehidrasi. Karena tak diurus dan tak diberi makan, akibatnya Paddy gelap mata dan mencoba untuk makan payung, seperti yang dilansir Daily Mail (31/10).

Untungnya pasangan suami istri tersebut masih memiliki sedikit rasa kasihan, lantas membawa Paddy ke klinik hewan terdekat setelah mengetahui apa yang terjadi.

Akan tetapi, saat mendengar tingginya biaya operasi untuk mengambil setengah payung yang sudah berada dalam perut Paddy, keduanya terkejut. Pasangan suami istri tersebut akhirnya setuju untuk menandatangani formulir operasi yang harus dilakukan pada Paddy. Rachel mengatakan pada perawat bahwa dia perlu bicara dengan suaminya dan akan kembali dalam 10 menit. Akan tetapi dia tidak menepati janji.

Berselang beberapa hari, pasangan suami istri tak bertanggung jawab itu berhasil diringkus oleh pihak berwajib dan ditahan serta didenda dengan tuduhan melakukan tindakan kejam terhadap hewan.

Operasi Paddy akhirnya berjalan lancar dan berhasil selamat meski dia sudah menelan separuh payung selama 2 hari sebelum di bawa ke klinik. Kini Paddy telah menemukan majikan baru. Semoga saja keluarga yang mengasuhnya kini jauh lebih baik dan menyediakan makanan yang cukup untuk Paddy.