Tuesday, November 5, 2013

Boneka Cenil yang Centil

Katakepo.blogspot.com - Warna merah mudanya secerah cenil legit yang sering ditemui di pasar tradisional. Namun, cenil yang centil ini tidak untuk dilahap. Ia lebih pas dipeluk dan jadi teman main si kecil.

Dengan bentuknya yang gempal, berbulu lembut, rok mungil mengembang, dan bulu mata lentik, cenil karya pasangan Glenn Ardiansyah (40) dan Edya Asmara (40) terlihat imajinatif. Inilah industri kreatif yang idenya lahir dari kekayaan ”resep” budaya sendiri.

Cenil bersepuh merah muda menyala itu ”berteman” dengan jajanan pasar unik lain di rumah Glenn dan Edya di bilangan Tangerang Selatan. Ada mochi, cakwe, getuk, celorot, lontong, kue cubit, serabi, onde, kueku, dan lemper. Berbeda dengan jajanan di pasar tradisional, penganan kecil itu muncul dalam wujud berbeda: boneka karakter lucu dan menggemaskan. Matanya besar, tangan dan kaki kecil mencuat, serta beberapa mengenakan rok atau celana.

Ide boneka kartun Jajanan Pasar alias Japarr itu muncul ketika Glenn mengamati kebiasaan anak-anaknya menonton kartun saat mereka duduk di bangku SD dan SMP. ”Saya tersadar, kok kartun lokal masih sedikit. Lucu juga jajanan ini dibikin kartun,” ujarnya.

Apalagi, jajanan pasar mulai tergeser kudapan asing. ”Belakangan ramai rainbow cake. Padahal, kita juga punya kue lapis, ha-ha.... Rasa kue-kue tradisional kita tidak kalah, cuma kemasannya saja perlu dibuat menarik,” ujarnya.

Berikutnya, Glenn dan Edya mencari nama yang tepat. ”Kalau namanya kartun kue basah kan tidak lucu, ha-ha-ha. Akhirnya pilihan nama jatuh pada kartun Jajanan Pasar,” ujar Glenn.

Lewat kartun Jajanan Pasar, kata Glenn, budaya kuliner Nusantara yang berlimpah bisa diperkenalkan kepada anak-anak. Dari jajanan pasar saja sudah terlihat keragaman budaya yang seperti warna-warni kue lapis itu. ”Di sekitar kita banyak sumber inspirasi dari keragaman budaya. Di luar negeri, para kreator perlu bertahun-tahun mencari dan mengembangkan karakter. Di Indonesia, sudah ada beragam karakter,” ujarnya.
Getuk dan celorot

Dua tahun lalu, Glenn dan Edya mulai memperkenalkan jajanan pasar dengan media dongeng boneka di Komunitas Kartun Jajanan Pasar (Komunitas Japarr) yang mereka bentuk. ”Waktu itu kami masih pakai boneka jajanan pasar yang dijahit tangan. Setelah dongeng itu, permintaan boneka kian banyak,” ujar Edya.

Mereka mengawali usaha itu dengan membuat 24 desain karakter kartun jajanan pasar dan mulai memproduksi 14 desain. Salah satu desain yang diproduksi ialah cenil, kudapan dari tepung ketela dengan taburan parutan kelapa. Cenil tidak termasuk 10 besar jajanan yang dikenal dalam ”riset” kecil mereka, tetapi warna-warni cenil yang menyala menarik hati anak-anak sehingga desain cenil diproduksi guna memperkenalkan pangan itu. Mereka juga membuat karakter celorot yang tak banyak dikenal. Penganan itu aslinya berbentuk kerucut terbuat dari tepung beras, santan, dan gula merah.

Celorot, mochi, getuk, dan teman-temannya itu tak hanya terekam dalam wujud boneka, tetapi juga sandal kamar berbulu, gantungan kunci, tas sekolah, atau tercetak di atas kaus. Produk utama, yakni boneka, terbuat dari bahan garmen khusus boneka sehingga bulu tidak banyak rontok dan aman bagi anak. Bentuk-bentuk ornamen mata, mulut, dan hidung dibordir dan ”polesan” akhir boneka dikerjakan dengan bantuan sejumlah perajin rumahan di Bandung.

”Pernah kami perlihatkan boneka itu kepada anak-anak. Awalnya mereka bingung karena kartun ini tidak ada di televisi. Setelah diberi tahu itu cakwe, getuk, mereka teriak ’ooooh iya, mirip!’ Ternyata, mereka kenal jajanan pasar berarti secara emosional masih ada kedekatan. Ada peluang lebih mudah memperkenalkannya,” ujar Edya.

Mereka memproduksi 7.000-9.000 boneka dalam setahun dan memasarkannya lewat situs internet. Boneka-boneka jajanan pasar itu pun lantas sampai ke tangan anak-anak di berbagai penjuru Indonesia, seperti Palembang, Jawa Timur, Papua, dan Jakarta. Anak-anak di Papua pun bisa berkenalan dengan getuk dan cenil yang manis lewat boneka-boneka itu.
Jual rumah

Glenn dan Edya memulai usaha boneka jajanan pasar dengan modal Rp 10 juta untuk membuat sejumlah model. Glenn yang sebelumnya menjabat direktur seni sebuah agen periklanan itu kebetulan memutuskan berhenti bekerja dan ingin memulai usaha sendiri.

Pasangan itu lalu memutuskan menjual satu-satunya rumah mereka sebagai modal kerja dan kemudian menjadi pengontrak. Saat ini, keputusan itu mulai terbayar dengan omzet usaha Rp 50 juta hingga Rp 60 juta per bulan.

”Kami yakin jajanan pasar bisa tampil keren,” ujar Glenn yang tak lelah berkampanye untuk memperkenalkan jajanan pasar ini kepada anak-anak dan orangtuanya. ”Secara emosional, para orangtua masih memiliki ingatan dan senang dengan jajanan pasar. Mereka bisa memperkenalkannya kepada anak agar budaya lestari. Ini sekaligus edukasi lewat kartun,” ujarnya.

Lebih dari itu, Glenn dan Edya yang kreatif itu juga mengembangkan Komunitas Kartun Jajanan Pasar sebagai ajang kumpul bocah setiap satu bulan sekali di kediaman mereka. Mereka mengajak anak-anak di lingkungan mereka mengolah rasa dan jiwa lewat seni. Selain mendongeng, mereka juga berbagi cerita, mendaur ulang limbah menjadi barang bermanfaat, menggambar, dan mewarnai.

”Sekarang ini, kita lebih banyak menjiplak daripada mencipta. Seni itu bagian dari olahrasa. Ketika imajinasi jalan, mereka bisa membuat apa saja. Dulu, doktrin menggambar pemandangan itu ada gunung dan jalan. Padahal, negeri kita kaya dan banyak sekali yang bisa digambar,” ujar Glenn.

Terbukti, jajanan pasar bisa menjadi karakter menggemaskan. Kartun Jajanan Pasar lantas bukan sekadar memperkenalkan penganan Nusantara, jauh di atas itu kartun ini mengajak untuk berpikir kreatif. Glenn senang melihat anak-anak ketawa cekikikan melihat karakter-karakter karyanya. ”Ih, getuk, lucu.... Bikin lapaarr....”

Prediksi 5 Kostum Nasional Terbaik Miss Universe 2013

Katakepo.blogspot.com - Sebagai agenda rutin penyelenggaraan Miss Universe, ajang National Costume selalu menarik perhatian. Dalam ajang ini, lewat busana tradisional, para kontestan dari seluruh dunia memperkenalkan budaya masing-masing negara kepada khalayak luas.

Tahun ini, Puteri Indonesia 2012, Whulandary Herman, menampilkan kostum reog Ponorogo yang sangat indah. Akan tetapi, tak cuma Indonesia saja yang punya kostum nasional yang memukau. Seperti dilansir dari situs Missosology, ada beberapa kostum nasional yang juga memukau dan menjadi saingan berat Indonesia untuk menjadi Best National Costume.

1. Vietnam
Tahun ini, Miss Vietnam Universe 2013, Tru'o'ng Thi May. akan kembali menggunakan busana tradisional ao dai. Busana nasional asli Vietnam ini, memiliki keunggulan yakni dapat menonjolkan lekuk tubuh dengan rok panjang.

Namun, Thi May menggunakan ao dai yang sudah dimodifikasi. Tambahan embroidery di beberapa bagian bajunya dengan motif bunga besar di bagian bawahnya terlihat sangat klasik, elegan dan mewah.

2. Rusia
Elmira Abrazakova, Miss Rusia Universe 2013, menggunakan busana yang super mewah. Baju ini ditambahkan dengan berbagai detail mewah seperti batu-batu berharga dan mutiara yang langsung dijahit ke bajunya.

3. China
Tahun lalu, China terpilih menjadi negara dengan kostum terbaik. Seolah tak mau melepaskan titelnya, tahun ini Miss China Universe, Jin Ye, memamerkan busana tradisional berwarna emas dan biru dengan sentuhan warna putih. Detail penuh embroidery menambah kesan mewah pada gaun pilihannya.

4. Swedia
Kostum nasional Swedia ini terlihat sangat berbeda dengan kostum lainnya. Tahun-tahun sebelumnya, Swedia menampilkan kostum landskapsdräkt. Namun, kostum yang digunakan Alexandra Friberg di tahun ini terlihat unik dan menghembuskan unsur maskulin yang pekat.

Ia terlihat bak seorang dewi perang, memadukan pakaian tempur abad pertengahan dengan tambahan rumbai di area bahu, korset abu-abu, dan rok ruffles cantik yang berpotongan pendek di depan serta menjuntai di bagian belakang. Mahkota kecil  yang tersemat di kepala dan pedang yang kuat di tangan menyempurnakan tampilannya.

5. Venezuela
Kostum ini mungkin terlihat sebagai kostum yang paling berwarna dan berkilau. Bagaimana tidak, Maria Gabriela Isler akan tampil bak Dona Barbara (sebuah karakter karya Romulo Gallegos). Memadukan gaya maskulin Dona Barbara, yang dikisahkan besar di peternakan. Sentuhan feminin pada gaun berhasil menyempurnakan busana secara menyeluruh.
Sumber :
missosology

Dicoret Timnas U-23, Syamsir Ingin Bela Timnas Senior

Katakepo.blogspot.com - JAKARTA,Pemain muda Indonesia, Syamsir Alam, akhirnya buka suara soal pencoretannya dari skuad timnas Indonesia U-23. Syamsir menyebut pencoretan itu dilakukan bukan karena persoalan teknis.

Pencoretan Syamsir disampaikan Rahmad Darmawan setelah Indonesia U-23 beruji coba melawan PSS Sleman dan Persibat Batang pekan lalu. Selain Syamsir, ada 11 pemain lain yang ikut dicoret.

Menurut RD (sapaan Rahmad), ada beberapa hal yang mendasari, salah satunya kebutuhan tim. Para pemain yang dicoret dinilai tidak jauh lebih baik dibanding pemain lain.

"Aku sempat bertemu dengan pelatih Rahmad Darmawan untuk membicarakan soal pencoretan. Aku senang karena bukan masalah teknis di lapangan, tapi ada masalah lain yang tidak ingin diumbar di media. Ini juga bukan masalah pribadi aku dengan RD," kata Syamsir saat ditemui wartawan di sebuah lapangan futsal, Selasa (5/11/2013).

"Aku pikir tidak masalah dicoret, karena masih ada kesempatan membela timnas senior. Masuk timnas senior juga tidak harus dari timnas U-23, tapi dari semua kalangan bisa. Yang terpenting, aku melakukan yang terbaik," pungkasnya.

16 Mal Baru Padati Pinggiran Jakarta

Katakepo.blogspot.com - Moratorium pembangunan pusat belanja di wilayah administrasi DKI Jakarta memang belum dicabut. Implikasinya, orientasi pengembangan bergeser ke kawasan pinggiran. Mudah ditebak bila Depok, Bogor, Tangerang dan Bekasi merupakan wilayah sasaran pembangunan pusat belanja baru.

Data yang dilansir Colliers International Indonesia menunjukkan bahwa hingga 2016 mendatang akan berdiri enambelas (16) pusat belanja baru seluas 617.585 meter persegi di pinggiran Jakarta. Delapan (8) di antaranya berada di area Bekasi yakni Grand Galaxy City Mall, Bekasi Junction, GRand Metropolitan Mall, Ciputra Mal CitraGran, Summarecon Mall Bekasi, AEON Deltamas, Bekasi Trade Center 2, dan Living World Jababeka.

Sementara sejumlah lainnya terdistribusi merata di wilayah Tangerang sejumlah 4 mal yakni The Breeze BSD City, Cimone City Mall, Bintaro Xchange, dan AEON BSD City. Depok dan Bogor masing-masing 2 mal yakni Plaza Cibubur Extension, Cinere Bellevue Suite, Cibinong City Mall dan Cimandala City Mall.

Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, dalam paparan ulasan bisnis properti beberapa waktu lalu menuturkan, Bekasi mendominasi koleksi pusat belanja baru karena wilayah ini memang sedang mengalami laju pertumbuhan yang sangat pesat.

"Tidak saja karena banyaknya properti perumahan yang dibangun, dimotori oleh Summarecon Bekasi, Sinarmas Land, dan pengembang lainnya, yang mempengaruhi lonjakan kebutuhan pusat belanja. Kalangan menengah Bekasi yang memiliki kemampuan daya beli, tidak kalah jumlahnya dengan Tangerang," ujar Ferry.

Eskalasi semakin intensif saat permintaan juga terus bertumbuh dari sisi peritel, baik asing maupun lokasl. Mereka telah merancang rencana strategis guna mendukung langkah ekspansi.

Menurut Country Head Jones Lang LaSalle Indonesia Todd Lauchlan potensi demografis  memberikan keuntungan bagi sektor ritel.

"Meningkatnya populasi kelas menengah, urbanisasi yang pesat serta pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat menjadi daya tarik bagi peritel untuk mengembangkan sayap bisnis mereka yang menjadi pendorong permintaan ruang ritel di pinggiran Jakarta," tuturnya.

Bertambahnya ruang ritel di Bodetabek tersebut menyebabkan merosotnya tingkat hunian dari sebelumnya 85,7 persen menjadi 81,2 persen.

Gubernur Bali Usulkan Larangan Wisatawan ke Pura

Katakepo.blogspot.com - DENPASAR,Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengusulkan larangan bagi wisatawan untuk mengunjungi pura dalam kurun lima tahun ke depan sebagai respons atas pro dan kontra penetapan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

"Kesimpulan saya sementara, mungkin sudah saatnya pura itu tidak boleh dinyatakan lagi sebagai daya tarik wisata," katanya saat menutup Sarasehan Pembangunan Pariwisata Bali ke Depan di Denpasar, Selasa (5/11/2013).

Sarasehan tersebut fokus utamanya membahas 11 kawasan di Bali yang ditetapkan sebagai KSPN berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional.

Besakih, Gunung Agung, dan kawasan sekitarnya di Kabupaten Karangasem disoroti berbagai kalangan supaya dikeluarkan dari status KSPN karena dinilai dapat mengganggu nilai kesucian dan PP itu dianggap memunculkan celah munculnya fasilitas pariwisata di sekitar tempat suci.

"Kita wajib untuk menjaga semuanya itu. Kalau perlu barangkali dan kami harus berbicara dengan kalangan pariwisata, pura itu dalam radius tertentu tidak boleh didatangi wisatawan," ujar Pastika.

Mantan Kapolda Bali ini menyadari bahwa pura memang untuk bersembahyang, jika didatangi banyak orang, maka mereka yang beribadah akan terkontaminasi.

Selain wisatawan, di sekitar kawasan pura bermunculan para pedagang. Belum lagi warung-warung yang memutar musik dengan nada keras. Hal itu tidak saja mengusik kekhusyukan umat yang beribadah, melainkan juga mempersempit kawasan suci di pura.

Pastika menyayangkan adanya informasi keliru di media yang memosisikan dirinya seolah-olah akan merusak kawasan suci akibat penetapan status KSPN. "Jadi saya pikir minimal selama masa pemerintahan saya, lima tahun ke depan saya tutup semuanya itu. Jadi Besakih tidak lagi sebagai kawasan wisata, begitu juga Batur dan setidaknya pura yang berstatus Sad Kahyangan," katanya.

Pemerintah daerah juga akan menata dan menggusur pedagang di sekitar kawasan pura, meskipun berisiko secara sosial.

Dia menganggap upayanya mengeluarkan pura sebagai daya tarik wisata menjadi cara paling aman untuk menjaga kesucian pura karena tidak ada yang bisa menjamin juga kalau wisatawan yang datang itu sedang tidak datang bulan.

Selain itu, Pastika juga akan lapor kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Rabu (6/11/2013) dalam kunjungan kerjanya serangkaian Bali Democracy Forum supaya pelaksanaan 11 tempat yang masuk KSPN ditunda.

"Saya akan lapor bahwa PP No 50/2011 itu belum bisa diberlakukan di Bali dan mohon dipertimbangkan. Seluruhnya saja, tidak hanya Besakih, saya pikir tidak masalah," katanya.

Menurut Pastika, pihaknya juga akan segera membentuk tim pengkajian terhadap usulannya itu dan upaya terbaik menyikapi persoalan KSPN. Di sisi lain, akan dibentuk semacam lembaga otoritas yang mengurusi penataan pura selama tidak dijadikan daya tarik wisata.

Sarasehan yang berlangsung empat jam itu dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, mulai dari Kepala Badan Pengembangan SDM Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prof I Gde Pitana, unsur Parisada Hindu Dharma Indonesia, Majelis Utama Desa Pakraman, akademisi, pelaku pariwisata, pemangku (pimpinan pura) dan Bendesa Desa Pakraman Besakih dan sebagainya.