Katakepo.blogspot.com - Mungkin Anda pernah singgah Bangkok untuk perjalanan dinas. Mungkin
maskapai penerbangan yang Anda pilih mengharuskan Anda untuk transit di
Bangkok. Atau seperti saya, Bangkok adalah persinggahan singkat sebelum
mencapai tempat tujuan utama liburan, Koh Samui.
Apapun
alasannya, bagaimana jika Anda memanfaatkan 24 jam di Bangkok dengan
optimal? Lebih spesifik lagi, mengoptimalkan ruang rasa dan appetite
Anda.
Selain dari rasa makanannya yang khas, Bangkok sangat
kreatif dan cenderung playful dengan nama restoran. Dapat dilihat dari
nama-namanya yang terkadang mengundang senyum, seperti Eat Me!, Cabbages
and Condoms, Mr. Jones Orphanage, Bed Supperclub, dan masih banyak
lagi. Tentunya ditunjang dengan dekorasi yang kreatif.
Kembali ke
tujuan awal, saya hanya akan mempaparkan beberapa tempat makan yang
sangat sayang untuk dilewatkan jika Anda berkunjung ke Bangkok. Bagi
Anda penikmat wisata kuliner, saya harap beberapa rekomendasi
tempat-tempat berikut ini dapat menggugah selera.
Baiklah, runtutan wisata kuliner dimulai.
Sarapan: 25 DegreesMakan
pagi, makan siang, makan malam, nongkrong di dini hari, serta pilihan
daily happy hours dan special meal deals, 25 Degrees selalu menerima
Anda dengan hangat karena mereka buka 24 jam. Mungkin berusaha menyaingi
Pullman Hotel G yang sophisticated (restoran ini berada di lantai dasar
hotel), 25 Degrees restaurant & bar tidak kalah menariknya dengan
dekorasi yang didominasi oleh warna merah hitam dan nuansa retro.
ASIH WULANSARI Wasabi prawn.
Hanya satu saran saya jika Anda berniat mencicipi makanan di tempat ini.
Cobalah burger mereka karena tempat ini adalah salah satu tempat burger
terbaik di Bangkok! Walaupun Anda dapat menemukan beragam jenis burger
di menu (kisaran harga 400 baht), jika kurang puas Anda juga dapat
‘membuat’ burger sesuai pilihan Anda sendiri dengan pilihan isi dan
dressing. Siapkan selera makan Anda karena ukuran burger ini cukup
besar, selayaknya porsi Amerika.
Tidak hanya burger sebagai menu
unggulan, makanan pembuka tomato soup dan makanan penutup fruits waffle
tidak kalah nikmatnya dengan presentasi yang memikat. Sama sekali bukan
sekedar tempat burger biasa!
Makan Siang: Greyhound CaféBermula
dari butik yang kemudian membuka café dengan konsep chic dan
fashionable, Greyhound Café kini sudah mempunyai beberapa cabang yang
tersebar di pusat-pusat perbelanjaan utama Bangkok.
Saya sengaja
memilih Greyhound Café utama yang terletak persis di sebelah butiknya.
Restoran yang sangat padat pengunjung, untungnya saya hanya harus
menghadapi waiting list selama 15 menit.
ASIH WULANSARI Grilled vegetables with pesto sauce.
Walaupun keadaan restoran cukup sibuk, ketika dipersilahkan ke meja,
waiter kami langsung sedia membawakan hanger kecil untuk menggantung
tas-tas kami (nilai lebih untuk para wanita). Dan rasa keingintahuan
saya dimanjakan dengan menu makanannya yang teramat beragam, termasuk
disiapkannya menu tersendiri untuk hidangan penutup.
Selagi
menunggu pesanan (menu utama: grilled vegetables with pesto sauce;
hidangan penutup: Sago with coconut ice cream), merupakan satu hiburan
tersendiri ketika membaca beragam tulisa-tulisan lucu di t-shirt para
waiters, salah satunya “Life is short, more dessert?”.
Dengan
dekorasi yang menarik dan makanan yang mengundang selera, tidak heran
jika Greyhound menjadi tempat hangout selebritis lokal Thailand. Tapi
tidak perlu kuatir harus merogoh kocek dalam-dalam karena harga semua
hidangan yang ditawarkan sangat terjangkau (sekitar 200 Baht).
Makan Malam: Breeze & SiroccoKenapa
saya menulis dua nama restoran? Karena keduanya berada di gedung yang
sama yakni Lebua Hotel di State Tower, saya menggunakan kesempatan ini
untuk menikmati keduanya. Saran saya, sebaiknya anda reservasi dari
beberapa hari sebelumnya.
ASIH WULANSARI Restoran Breeze di Bangkok.
Petualangan gastronomi saya dimulai dengan restoran Breeze yang terletak
di lantai 51 dan 52. Perjalanan memasuki area makan merupakan suatu
pengalaman tersendiri dengan melalui jembatan kaca serta kubah kaca
segitiga di depan mata dan sorotan lampu ala catwalk, sangat futuristik.
Sayangnya pengunjung tidak dibolehkan untuk mengambil foto ketika
berada di jembatan ini.
Persis di depan kubah, terdapat tangga
turun ke outdoor dining area, dengan beberapa meja yang terletak persis
di sebelah pagar pembatas untuk menikmati gemerlap kota Bangkok dari
atas.
Hidangan dimulai dengan tampilan hidangan pembuka yang
diberikan secara cuma-cuma namun sangat memukau, dua jenis tapas dengan 4
macam saus pinggir sesuai selera. Dilanjutkan dengan pesanan saya,
crispy fried prawns tossed with wasabi cream yang menggugah selera
dengan kejutan pedas wasabi yang melejit ke ubun-ubun.
Sayangnya
hidangan utama fried boneless chicken with spicy Thai sauce tidak mampu
menyamai ekspektasi yang sudah terbangun dari appetizer yang memikat,
terutama ketika anda sudah merogoh kocek lebih dari 3,000 baht untuk
semua hidangan. Sangat mahal untuk ukuran Bangkok, walaupun itu adalah
harga dari view dan ambience.
Berikutnya adalah restoran Sirocco
yang berada di lantai 63, restoran terbuka tertinggi di tower ini. Area
barnya - Sky Bar terletak di sisi ujung yang menjorok ke daerah sungai
Bangkok, dengan 360 view. Karena saya sudah dimanjakan dengan Breeze
yang terkesan private dan berkelas, pengalaman berdiri di Sky Bar yang
mungil terasa claustrophobic, dengan banyaknya turis-turis lain yang
bergantian mengabadikan kesempatan dengan kamera.
Snack timeJika Anda masih punya waktu sebelum ke airport, ada baiknya Anda berburu penganan khas lokal.
ASIH WULANSARI Appetizer di Restoran Breeze, Bangkok.
Nothing beats consuming a signature dish or fruit while you’re at the
place of origin (cara terbaik menikmati hidangan bahkan buah-buahan
terkenal asal suatu negara adalah ketika Anda berada di negara asalnya
sendiri). Bagi Anda penggemar durian, tidak ada tempat yang lebih tepat
selain mencicipi durian monthong di tempat asalnya. Tidak perlu berburu
ke supermarket ternama, cukup cari saja gerobak penjual durian yang
terdapat di berbagai sisi jalan utama.
Untuk icip-icip snack dan
makanan lokal Thailand, Anda dapat mampir ke Chatukchak weekend market
yang memuat lebih dari 15,000 kios! Mulai perjalanan Anda dengan
berbelanja suvenir, pakaian, barang-barang antik dengan harga grosir
lalu hargai jerih payah anda dengan bersantai di kios makanan.
Saatnya saya meminjamkan kacamata kuliner ini untuk persinggahan Anda di kota Bangkok. Sampai jumpa di petualangan selanjutnya!