Katakepo.blogspot.com - Banjir datang kembali, berbagai penyakit akan menghantui. Penyakit
pascabanjir adalah berbagai penyakit yang jumlah kasusnya akan meningkat
setelah banjir. Secara umum peningkatan kasus penyakit ini didasarkan
pada penyebaran 3 kelompok panyakit tersebut yaitu penyebaran melalui
makanan dan minuman, penyebaran melalui nyamuk dan penyebaran melalui
tikus.
Berbagai penyakit dapat ditimbulkan oleh 3 kelompok penyakit tersebut antara lain:
1.
Penyakit yang ditularkan makanan dan minuman penyebaran secara fecal oral
yakni ; infeksi kolera, disentri, rotavirus serta demam typhus. Pasien
dengan infeksi usus bisa datang dengan diare, muntah berak, mules saat
BAB dan BAB ada darah. Diare juga menjadi KLB pada banjir Jakarta tahun
2007.
2.
Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk (penyakit disebarkan melalui vektor penyakit ) : penyakit yang dibawa oleh vektor penyakit, misalnya
dengue hemorrhagic fever (DHF) yang dibawa melalui gigitan nyamuk
Aedes aegypti.
Pada banjir besar tahun 2007, Jakarta pernah mengalami kejadian luar
biasa (KLB) penyakit DHF, pada saat itu kita mengetahui Jakarta lumpuh
akibat akibat genangan air terjadi pada lebih setengah wilayah Jakarta.
3.
Penyakit yang ditularkan melalui tikus.
Penyakit yang ditularkan melalui hewan dari ordo Rodentia, yaitu tikus
merupakan penyakit yang juga sering didapat saat pasca banjir. Salah
satu jenis
rodent borne disease yang dapat timbul pada bencana banjir adalah Leptospirosis yang dibawa melalui kencing dan kotoran tikus dalam genangan banjir.
Apabila kita mengalami luka terbuka pada tangan atau kaki atau mukosa
mulut, maka air yang sudah tercemar dengan kotoran tikus yang sudah
mengandung leptospirosis akan menularkan kita. Pasien dengan
leptospirosis datang dengan keluhan demam tinggi mendadak, sakit kepala,
mual muntah, lemas, nyeri otot terutuma otot betis, mata merah dan
timbul kuning pada mata dan kulit. BAK berubah seperti air teh. Sekilas
pasien ini seperti pasien dengan infeksi hepatitis virus. Penyakit
leptospirosis sangat berbahaya jika penyakit berlanjut dengan berbagai
komplikasi antara lain terjadi kerusakan ginjal, peradangan pankreas,
liver, paru dan otak.
Terganggunya kesehatan akibat banjir terjadi karena adanya gangguan pada 3 faktor penting penyakit, yaitu faktor
host, lingkungan, dan agen.
1. Faktor daya tahan tubuhKetika
terjadi pengungsian besar-besaran akibat banjir, kondisi kebersihan
lingkungan, makanan dan minuman yang dikonsumsi pengungsi sangat tidak
memadai, sehingga akan berpengaruh pada daya tahan tubuh para pengungsi.
Selain itu, para pengungsi tidur dengan alas yang tidak memadai.
Kondisi ini meningkatkan kerentanan para pengungsi terhadap
penyakit-penyakit pascabanjir. Cuaca yang tidak mendukung saat ini juga
dapat menurunkan daya tahan tubuh seseorang walaupun tidak terkena
langsung dampak banjir.
2. Faktor LingkunganFaktor
lingkungan yang dapat memperburuk kondisi para pengungsi adalah cuaca,
di mana hujan dan angin kencang yang masih melanda DKI Jakarta. Dampak
buruk ini terutama dialami oleh bayi, anak-anak, dan orang tua. Belum
lagi lingkungan sekitar banjir yang kotor dengan sampah bertebaran
dimana-mana.
3. Faktor BakteriFaktor
agen pembawa penyakit yang banyak dijumpai akibat bencana banjir adalah
lalat, tikus, bakteri dan kotoran yang menyebabkan tercemarnya air
bersih. Tikus merupakan agen pembawa penyakit Leptospirosis yang
ditularkan melalui kotoran dan kencing tikus yang bercampur dengan
genangan banjir seperti yang sudah saya sebutkan diatas.
Beberapa hal yang harus diantisipasi : untuk mengatasi penyakit pascabanjir ini adalah
-
Harus dipastikan bahwa kita selalu mengonsumsi makanan dan minuman yang
higienis. Perhatikan masa kedaluarsa dari makanan yang dikonsumsi, baik
makanan jadi maupun makanan yang dibuat sendiri.
- Diusahakan
makanan yang dikonsumsi dalam keadaan fresh. Cuci tangan pakai sabun
atau hand antiseptik, untuk menghindari infeksi usus.
-
Kebersihan lingkungan harus selalu terjaga dan segera bersihkan lokasi
pascabanjir dengan menggunakan antiseptik dan tetap memperhatikan
pelindung diri bagi orang yang bertugas membersihkan kotoran pasca
banjir tersebut. Pelindung diri meliputi masker, sarung tangan dan
memakai sepatu boot. Hindari luka yang dapat berpotensi masuknya kuman.
-
Untuk anak-anak dan orang tua diberikan suplemen yang berisi
multivitamin dan mineral apabila terjadi keterbatasan makanan dan
minuman dengan zat gizi yang lengkap yang bisa dikonsumsi sehari-hari
akibat rumah dan lingkungan terkena banjir.
- Perlu stok obat-obat sederhana, obat penurun panas, obat anti diare, obat sakit kepala dan oralit.
Tujuan
dari tindakan ini semua tentunya untuk mencegah agar kita semua
terhindar dari penyakit pascabanjir yang sewaktu-waktu bisa mengenai
siapa saja.