Tuesday, May 6, 2014

Guntur Bumi Ditangkap di Depan Rumahnya

Katakepo.blogspot.com - JAKARTA,Penyidik Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap Guntur Bumi (GB) dalam kasus penipuan terhadap mantan pasiennya. GB ditangkap pada Senin (5/5/2014) pagi di sekitar rumahnya.

"Tadi pagi tepatnya jam 05.30, GB ditangkap di daerah rumahnya di Jalan Kesehatan, Pesanggrahan, Bintaro," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, Senin (5/5/2014).

Dia melanjutkan, penangkapan tersebut dilakukan untuk memeriksa GB dalam kasus penipuan terhadap Irfani, mantan pasiennya. Polda Metro Jaya menetapkan GB sebagai tersangka sejak pekan lalu.

"Saat ini GB diperiksa, diinterogasi sambil menunggu pengacara. Saat ditangkap, yang bersangkutan baru pulang dari beberapa tempat dan dia akan pulang ke rumah. Di depan rumah kami tangkap," katanya.

Adapun kronologi laporan oleh mantan pasien, tutur Rikwanto, yakni ketika pasien berobat ke klinik kesehatan GB, kemudian dari tubuh pasien keluar ulat, batu, kecoa, dan pasir. Pasien dikatakan terkena guna-guna.

"Selain itu juga dilakukan pembersihan rumah dengan membayar Rp 76 juta," katanya.

Di dalam rumah pasien yang berlokasi di Bekasi itu, kata Rikwanto, GB sempat menyebutkan telah ditemukan pocong, rambut, dan lain-lain. "Saat ini, telah ada empat saksi selain saksi korban yang telah diperiksa," ujarnya.

Sementara istri GB, artis Puput Melati, juga dilaporkan oleh mantan pasien atas tindak pidana penipuan dan pencucian uang. Dia diduga ikut menikmati uang hasil penipuan dari klinik pengobatan suaminya tersebut.

Ibu Muda Bunuh Bayinya demi Kehidupan Seksualnya Sendiri

Katakepo.blogspot.com - BERLIN,Seorang ibu muda di Jerman membunuh bayinya dengan menggorok lehernya hanya 30 menit setelah melahirkan. Ibu muda itu takut anak tersebut akan mengganggu kehidupan seksualnya. Hal itu terungkap dalam sidang di pengadilan, sebagaimana dilaporkan Daily Mail, Minggu (4/5/2104).

Nadine Koenig (20 tahun) dari Regensburg di negara bagian Bavaria, Jerman, mencekik anak laki-lakinya yang baru lahir sebelum membunuhnya dengan sebuah pisau Stanley. Ia kemudian pergi ke tempat disko. Demikian keterangan yang disampaikan kepada hakim.

Jaksa Ulrike Klein mengatakan, kehadiran anak tersebut merupakan tanggung jawab yang tidak dapat ditangani Koenig. "Anda tidak bisa membayangkan soal hubungan seksual dan kontak-kontak sosial yang bakal terancam karena keberadaan bayi ini," tambah Klein.

Koenig, yang menyembunyikan kehamilannya dari orangtuanya, melahirkan bayinya di rumah mereka pada Februari tahun lalu. Ia kemudian membuang mayat anaknya itu di dekat Sungai Danube.

Setelah penangkapan Koenig, ibunya Kerstin (44 tahun), bunuh diri.

Koenig didakwa telah melakukan pembunuhan.

Gadis Inggris Ketahuan Berhubungan Seks di Toilet Pesawat Virgin Atlantic

Katakepo.blogspot.com - LONDON,Seorang perempuan Inggris yang tengah mabuk terpaksa berurusan dengan kepolisian AS setelah dikabarkan ketahuan berhubungan seks di kamar kecil sebuah pesawat milik maskapai Virgin Atlantic.

Cerita ini terjadi dalam penerbangan Virgin Atlantic dari bandara Gatwick, London, Inggris, menuju Las Vegas, AS, pekan lalu.

Di tengah perjalanan, seorang perempuan muda berusia 20-an yang pergi bersama orangtuanya "menghilang" ke toilet bersama seorang pria yang duduk di sebelahnya.

"Gadis itu tampaknya menaruh hati pada pria yang duduk di sebelahnya," kata seorang penumpang.

"Mereka lalu masuk ke toilet, dan semua penumpang bisa mendengar suara mereka dari dalam toilet," kata penumpang itu.

Merasa terusik dengan perbuatan kedua sejoli itu, para penumpang melapor kepada kru pesawat yang kemudian meminta gadis dan pria itu segera keluar dari toilet.

Karena permintaan tak diindahkan, kru pesawat terpaksa mendobrak pintu toilet dan memaksa keduanya segera mengakhiri kegiatan mereka.

Setelah terlibat pertengkaran dengan para pramugari, gadis itu kemudian dilaporkan ke polisi, setibanya di bandara Las Vegas.

Setelah ditanyai, polisi kemudian membebaskan gadis itu dengan peringatan keras sebelum dia melanjutkan liburannya di Las Vegas.

Jangan "Kepedean" Merasa Cantik kalau Belum Lulus Tes Ini

Katakepo.blogspot.com - Perkembangan tren selfie terus bergulir menciptakan ragam keunikkan gaya hidup manusia modern. Selain meningkatkan jumlah manusia-manusia narsis, ternyata juga membuat banyak orang jadi kian terobsesi untuk memiliki kecantikan fisik.
Semenjak merebaknya selfie, seiring waktu, tercipta standar kecantikan yang bisa dibilang tidak masuk akal. Salah satunya adalah selfie dengan gaya finger-trap test, yaitu pose sembari mengacungkan jari telunjuk di depan wajah sebagai notifikasi apakah Anda dianggap cantik atau jelek.
Tren yang sedang semarak di media sosial asal Tiongkok, Weibo, merupakan tes kecantikan sederhana untuk menguji kecantikan. Caranya, letakkan jari telunjuk di depan dagu dan hidung Anda, apabila bibir tidak menyentuh jari, berarti Anda termasuk dalam kualifikasi cantik. Namun, jika bibir tidak menyentuh, berarti Anda termasuk dalam kategori jelek.
Awalnya pose tersebut tersebar lewat sebuah meme (gambar guyonan) dari Jepang. Selanjutnya, pose yang sedang popular ini ditiru oleh aktris populer di Tiongkok, Xinyi Zhan, yang mengunggah foto selfie sedang mengacungkan jari telunjuk depan hidung. Akhirnya, pose ini pun terus mewabah di seluruh kalangan. Bahkan, para musisi K-Pop pun juga berlomba-lomba memamerkan gaya finger-trap test.
Weibo mencatat banyak selebriti dunia yang meramaikan tren selfie dengan pose serupa, salah satu diantaranya adalah Victoria Beckham. Menariknya, ternyata Vic tidak lulus tes kecantikan, sebab bibirnya menyentuh jari telunjuk, ini berarti dirinya ada pada kategori si wajah jelek.
Tren uji kecantikan sudah menjadi topik hangat oleh 200.000  para pengguna Weibo. Sejumlah media di daratan Barat menganggap tes ini sebagai metode yang aneh, menggelikan, dan harus segera dihentikan.

Sudah Lulus, Tiba-tiba Ratusan CPNS DKI Dinyatakan Gagal

Katakepo.blogspot.com - JAKARTA, Pupus sudah harapan SA (43) jadi pegawai negeri sipil (PNS) DKI Jakarta. Meski sudah dinyatakan lulus tes calon PNS (CPNS) Kategori II sesuai daftar kelulusan yang ditandatangani Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, surat keputusan honorer (SKH) SA dianggap cacat administratif alias tak sah.

SA tidak mengalami sendiri. Ada 121 rekannya yang juga lolos tes CPNS terancam gagal jadi PNS DKI Jakarta.

SA mengaku malu kepada keluarga dan para tetangganya. Sejak dinyatakan lulus tes CPNS Kategori II pada Februari 2014 lalu, dia telanjur sudah menyampaikan kabar gembira itu kepada istri dan keluarga besarnya. Istrinya pun menyambut kabar baik itu dengan gembira. Esok harinya, istrinya bahkan teiah membuatkan nasi kuning, lengkap dengan perkedel dan ayam goreng serta sambal pedas.

Mereka mengadakan acara sederhana yang disebut sebagai syukuran. Tetangga sekitar rumah pun diundang. Di acara kecil itu, SA mengumumkan kepada para tetangganya, dia sudah lolos menjadi CPNS dan dalam setahun bakal diangkat jadi PNS.

Tetangga SA yang tinggal di sebuah desa di kawasan Bekasi itu menyambutnya dengan gembira pula. Satu per satu para tetangga menyalami SA. Bahkan beberapa menyebut SA sudah jadi orang sukses karena berhasil jadi PNS. Bapak tiga anak ini pun bangga.

Jadi impian

Menjadi CPNS sudah jadi impian sejak SA menjadi pegawai honorer di Suku Dinas (Sudin) Pekerjaan Umum Jakarta Barat. Dia mulai bekerja di sana sejak 1995.

Diakui, awalnya dia bekerja tanpa surat keterangan honorer (SKH). Adapun pekerjaan SA sehari-hari yakni mengeruk sampah atau lumpur.

Saking ingin menjadi PNS, lelaki ini memilih bertahan bekerja tanpa kejelasan. Kemudian pada tahun 2007, SA mendapat SKH dari DPU DKI Jakarta. Di SKH tahun 2007 itu, SA ditulis telah bekerja dari tahun 2005.

SKH inilah yang kemudian jadi masalah. Setelah lulus tes CPNS, pihak DPU DKI meminta SA mencari kembali Kepala DPU era tahun 2005. Lalu Kepala DPU yang kini sudah pensiun itu harus membuatkan surat pernyataan bertanggung jawab mutlak atas SKH tersebut.

"Ya tidak maulah kepala dinas yang sudah pensiun itu bertanggung jawab. Dia hanya memberikan surat pernyataan bahwa saya sudah bekerja sejak tahun 1995 di Gedung Pompa Jakarta Barat," ujar SA kepada Warta Kota.

SA mengaku, selama jadi pegawai honorer hidupnya hanya pas-pasan. SA bertahan dengan gaji Rp 2,2 juta per bulan. Uang sebesar itu sebenarnya tidak cukup untuk hidup sebulan. Sisanya dia dapat dari bekerja serabutan. Mulai dari memperbaiki rumah tetangga sampai membersihkan kamar mandi tetangganya di kompleks elite.

Seumur hidup

Nasib serupa dialami SN (41), pegawai honorer lainnya di salah satu kelurahan di Jakarta Selatan. Dia jadi pegawai honorer sejak tahun 1999. Awalnya, SN diminta seorang lurah untuk jadi pegawai honorer di bagian ketenteraman dan ketertiban. Dia kemudian mendapat surat tugas yang dikeluarkan lurah.

Sejak jadi pegawai honorer, SN berharap bisa diangkat jadi PNS, makanya dia bertahan habis-habisan untuk tetap jadi pegawai honorer, walaupun penghasilannya pas-pasnya.

SN mendapat gaji tiga bulan sekali. Setiap bulan dia mesti berutang, mulai dari beras sampai lauk-pauk. "Jadi, begitu saya terima gaji tiga bulan sekali, uangnya langsung tersedot buat bayar utang lebih dari separuhnya," kata SN kepada Warta Kota pekan lalu.

SN mengaku bekerja seharian penuh, hampir 24 jam setiap harinya. Pagi sampai sore hari, SN bekerja di kantor kelurahan. Dia disuruh ke sana-kemari, paling sering untuk fotokopi berkas.

Kemudian seusai jam kantor, SN pergi ke salah satu apartemen dekat tempat kerjanya. Dia bekerja sebagai sekuriti di sana. Upahnya Rp 600.000 sebulan. Biasanya SN berjaga sampai semua penghuni masuk.

Selanjutnya, seusai semua penghuni masuk apartemen, SN memilih tidur tiga sampai empat jam. Kemudian bangun pagi harinya dan langsung pergi bekerja di kantor kelurahan lagi.

Sampai di kantor kelurahan, apabila belum ada pekerjaan, SN memilih tidur beberapa saat di kursinya. Seperti pada Rabu (30/4/2014), SN tertidur dengan kacamata hitamnya. Dia memakai sandal jepit dan duduk di kursi bosnya. Begitu bosnya datang, SN terbangun dan menyingkir, melepas kacamata hitamnya lalu pergi dari ruangan.

Pengorbanan SN kini sia-sia. Dia gagal jadi PNS. Padahal harapan menjadi PNS sudah memuncak. "Saya pikir saya akan diangkat jadi PNS. Ternyata tidak juga. Sekarang usia saya sudah 41 tahun. Sulit mencari pekerjaan dengan ijazah SMP. Mungkin saya akan di sini terus. Saya sudah merelakan jadi pegawai honorer seumur hidup," ujar SN sambil menitikkan air mata.

Masalah sepele

Ratusan CPNS yang sudah lolos tes, tetapi nasibnya menjadi tidak jelas sebenarnya hanya karena persoalan spele. Ini terjadi lantaran karut-marutnya pengaturan pegawai honorer di DKI.

Semua masalah ini berawal saat pendataan pegawai honorer di DKI Jakarta tahun 2009 dan 2010. Ketika itu, di beberapa dinas, termasuk DPU Jakarta, para petugas honorer tidak dibekali SKH, padahal umumnya sudah bekerja sejak tahun 2004.

Makanya ketika ada wacana akan ada pendataan honorer untuk ikut tes CPNS, banyak pegawai honorer berbondong-bondong membuat SKH ke kepala dinasnya masing-masing. Termasuk SA yang kemudian secara mulus mendapat SKH-nya.

Selanjutnya tahun 2013 akhir, SA diundang ikut tes CPNS. Saat itu ada 400 pegawai honorer DPU yang ikut tes. Kemudian, pada Februari 2014 menjadi bulan paling berbahagia bagi SA dan 121 rekannya di DPU DKI. Mereka dipastikan lobos tes CPNS.

Namun, kebahagiaan itu kini sirna. Pada April 2014, bagian kepegawaian DPU DKI justru menyatakan mereka gagal saat pemberkasan. DKI beranggapan SKH yang dibuat tahun 2009 dan 2010 untuk SA tak sah.

Begitu pula rekan-rekan SA lainnya. Terhitung dari 122 yang lolos tes SPNS, hanya 10 pegawai honor yang dinyatakan SKI-1-nya sah. Bagi SA ini tak masuk akal sebab sebelum tes berlangsung SKH itu sudah dinyatakan sah. "Kok begitu pemberkasan jadi tak sah. Aneh ini," kata SA.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Manggas Rudi Siahaan mengakui kacaunya tes CPNS ini. Rudi mengaku ada banyak peserta yang tidak lulus menyanggah secara tertulis bahwa sebagian yang lulus melakukan rekayasa administrasi. Makanya dilakukan proses verifikasi.

"Mudah-mudahan setelah selesai validasi dan verifikasi secara jujur hal ini bisa cepat rampung," kata Rudi kepada Warta Kota, Jumat (2/5/2014) pekan lalu. (ote)